25 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan
Struktur kalimat menjadi aspek yang perlu dipahami untuk menghasilkan tulisan yang jelas dan efektif
10 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam bahasa Indonesia, struktur kalimat menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipahami dengan baik untuk menghasilkan tulisan yang jelas dan efektif. Salah satu jenis kalimat yang menarik untuk dipelajari adalah kalimat majemuk bertingkat, di mana kalimat ini terdiri dari lebih dari satu klausa atau kalimat sederhana.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi salah satu jenis kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan tujuan. Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengembangkan kemampuan dalam menyusun kalimat yang lebih terstruktur dan padu.
Berikut ini Popmama.com akan membahas lebih lanjut tentang contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan dan maknanya.
Editors' Pick
1. Apa itu kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan?
Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia yang memiliki lebih dari satu klausa atau kalimat sederhana.
Dalam strukturnya, terdapat hubungan antara klausa-klausa yang tidak setara, di mana salah satu klausa berperan sebagai induk kalimat sedangkan yang lainnya menjadi anak kalimat. Induk kalimat adalah inti kalimat, sedangkan anak kalimat berfungsi sebagai penjelas.
Ciri khas dari kalimat majemuk bertingkat adalah lebih dari satu klausa, hubungan antar klausa tidak setara, dan terdapat kata hubung yang membedakan induk kalimat dan anak kalimat.
2. Jenis kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan tujuan
Jenis kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan tujuan merupakan salah satu struktur kalimat yang umum dalam bahasa Indonesia. Dalam jenis kalimat ini, terdapat sebuah klausa yang berfungsi sebagai induk kalimat, yang menyatakan tujuan atau maksud dari tindakan yang dinyatakan dalam klausa anak.
Hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat ditandai dengan keberadaan kata hubung tertentu seperti "agar", "supaya", "untuk", atau "biar".
Kata hubung tersebut mengindikasikan bahwa tindakan atau keadaan dalam klausa anak dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam klausa induk.
Contohnya, dalam kalimat "Tanaman itu harus disiram tiap hari agar tumbuh subur", klausa "tanaman itu harus disiram tiap hari" merupakan klausa induk yang menyatakan tindakan yang harus dilakukan, sedangkan klausa "agar tumbuh subur" merupakan klausa anak yang menyatakan tujuan dari tindakan tersebut, yaitu agar tanaman tersebut tumbuh subur.
Penggunaan kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan hubungan tujuan ini dapat ditemui dalam berbagai konteks komunikasi, baik dalam pembicaraan sehari-hari maupun dalam tulisan formal.
Hal ini membantu pembicara atau penulis untuk menyampaikan tujuan atau maksud dari suatu tindakan dengan lebih jelas dan terstruktur.