Waspada, 5 Penyakit Anak Pesantren yang Sering Ditemui!
Lingkungan yang kurang bersih hingga tekanan yang dihadapi anak dapat memunculkan beberapa penyakit
4 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika anak menjalani masa pendidikan di pesantren, tidak hanya belajar agama yang menjadi fokus utama, namun juga penting untuk memperhatikan kesejahteraan dan kesehatannya.
Menyadari bahwa lingkungan pesantren seringkali berbeda dari rumah, baik dari segi pola makan, kebersihan, hingga tingkat stres yang mungkin dialami, sebagai orangtua, memahami dan mengantisipasi kemungkinan penyakit yang sering muncul menjadi hal yang sangat penting.
Dari gatal-gatal hingga masalah pernapasan, setiap penyakit memiliki dampak yang dapat mengganggu proses belajar dan tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya agar anak dapat tetap fokus pada pendidikannya dengan nyaman dan sehat
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penyakit anak pesantren yang seringkali ditemui. Simak selengkapnya.
1. Gatal-gatal dan scabies
Penyakit scabies paling sering dan paling banyak terkena anak pesantren. Bahkan ada ungkapan bahwa, “Belum afdal bagi seorang anak pesantren apabila belum pernah terkena scabies.”
Penyebab penyakit ini sering ditemui pada anak pesantren ialah kurangnya menjaga kebersihan. Penyakit gatal dan timbul bentol-bentol merah di kulit ini disebabkan oleh kutu yang bernama Sarcoptes scabie.
Penyebab munculnya kutu ini bisa dikarenakan tempat tidur yang jarang dibersihan atau dijemur, handuk yang dipakai bergilir, hingga saling pinjam pakaian.
Jika anak mengalami scabies, sebisa mungkin jangan di garuk-garuk. Carilah penyebab gatal, jika alergi terhadap sesuatu maka jauhi allergen tersebut. Keringkan keringat, gunakan bedak tabur untuk memberikan cooling effect. Segera konsultasikan ke dokter.
Editors' Pick
2. Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan atau iritasi di kulit yang umumnya ditandai dengan gatal, kering, dan kemerahan. Penyakit ini terjadi akibat reaksi alergi. Dermatitis juga terbagi menjadi banyak jenis.
Penyebab dermatitis pada anak pesantren adalah faktor lingkungan. Misalnya paparan asap rokok, asap kendaraan, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan debu juga dapat mengakibatkan dermatitis.
Kemudian, dermatitis juga bisa terjadi apabila kulit terpapar bahan kimia atau iritan. Contohnya, dermatitis kontak iritan bisa terjadi jika tangan terpapar deterjen akibat mencuci baju saat berada di pesantren.
Pengobatan dermatitis sendiri bisa disesuaikan dengan gejala yang dialami anak dan penyebabnya. Apabila ruam akibat dermatitis yang terus menerus digaruk menyebabkan komplikasi berupa luka terbuka, perlu diambil tindakan lebih lanjut dengan konsultasikan ke dokter sebelum semakin parah.