Ini 5 Perbedaan Antara Khutbah, Tablig, dan Dakwah, Jangan Salah!
Sering disalahpahami, khutbah, tablig, dan dakwah tidaklah sama, lho!
18 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam Al-Qur'an Surah Ali Imran ayat 104, Allah SWT memerintahkan bahwa setiap umat muslim baiknya menyerukan dan menyampaikan kebaikan kepada seluruh umat.
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Salah satu cara terbaik menyebarkan ajaran Allah SWT adalah dengan melakukan khutbah, tablig, dan dakwah. Namun, apa perbedaan dari ketiganya?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa perbedaan antara khutbah, tablig, dan dakwah. Yuk, simak penjelasannya.
1. Waktu dan tempat penyampaian
Khutbah merupakan salah satu bentuk ibadah berupa penyampaian ceramah di waktu-waktu tertentu. Khutbah biasanya dilakukan pada saat menunaikan ibadah salat Jumat. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan khutbah dilakukan di lain waktu, seperti saat Idulfitri ataupun Iduladha.
Lain halnya dengan khutbah, dakwah dilakukan tanpa batas waktu atau tempat tertentu. Dakwah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik melalui ceramah, tulisan, atau media sosial.
Sementara itu, tablig juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, akan tetapi tempat pelaksanaannya berada di masjid, rumah, atau tempat umum. Di Indonesia sendiri, tablig sering dilakukan pada saat hari perayaan besar seperti perayaan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, atau perayaan tahun baru Islam.
Editors' Pick
2. Tujuan utama
Adapun, tujuan utama dari khutbah adalah memberikan nasihat, mengingatkan tentang kewajiban agama, dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang ajaran Islam kepada jamaah yang hadir.
Hal ini berbeda dengan dakwah yang memiliki tujuan untuk menyebarkan ajaran Islam, mengajak orang untuk memahami dan mengikuti ajaran Islam, serta membimbing mereka menuju jalan yang benar menurut pandangan agama.
Lain halnya dengan khutbah dan dakwah, tablig memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman secara lebih mendalam tentang ajaran Islam kepada individu atau kelompok tertentu, serta membangkitkan semangat keagamaan.
3. Struktur penyampaian
Struktur penyampaian khutbah terdiri dari dua bagian. Bagian pertama diawali dengan pembacaan ayat-ayat Alquran, lalu diikuti oleh ceramah singkat oleh seorang khatib yang ditunjuk. Khutbah memiliki syarat dan rukun tertentu dalam pelaksanannya.
Sementara itu, untuk dakwah sendiri tidak memiliki struktur penyampaian yang baku. Dakwah bisa berupa berbagai bentuk komunikasi mulai dari ceramah formal hingga percakapan informal.
Adapun, untuk struktur penyampaian tablig dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Tablig bisa berupa ceramah formal dengan struktur terorganisir, atau dapat pula berbentuk pertemuan informal di mana peserta dapat berdiskusi dan bertukar pendapat.
4. Khalayak sasaran
Khutbah dapat ditujukan kepada jamaah yang hadir di masjid pada waktu acara penyampaian ceramah di waktu-waktu tertentu. Sementara itu, tablig dan dakwah dapat ditujukan kepada kelompok masyarakat luas.
Tablig sendiri juga bisa ditujukan baik pada umat muslim maupun nonmuslim. Sedangkan dakwah dapat bervariasi tergantung pada konteksnya.
5. Metode penyampaian
Khutbah disampaikan oleh seorang khatib yang ditunjuk di hadapan jamaah yang hadir di masjid. Dakwah dibawakan oleh da’i atau juru dakwah, bisa melalui ceramah, tulisan, atau interaksi langsung dengan individu. Sedangkan tablig dibawakan oleh muballigh, bisa berupa ceramah formal, diskusi kelompok, atau pertemuan informal antara individu dengan muballigh.
Itulah informasi mengenai perbedaan antara khutbah, tablig, dan dakwah. Meskipun ketiganya memiliki berbagai perbedaan, namun ketiganya memiliki peran yang penting dalam menyebarkan ajaran Islam dan memperkuat keimanan umat muslim.