Tunda Liburan! 1 dari 8 Pasien Covid-19 di Indonesia adalah Anak-Anak
Lonjakan kasus Covid-19 tinggi, liburan di rumah saja
19 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Virus corona belum hilang dari Indonesia. Parahnya, kini Indonesia harus menghadapi lonjakan yang tiggi kasus positif virus corona. Lonjakan ini terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam kasus ini, ternyata korban yang terpapar ternyata bukan hanya orang dewasa, ada juga anak-anak.
Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 1 dari 8 kasus positif corona yang terkonfirmasi adalah anak-anak.
Berikut ini telah Popmama.com rangkumkan informasi tentang kasus virus corona yang menyerang anak. Simak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. 1 dari 8 kasus terkonfirmasi corona ah anak-anak
Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, proporsi kasus Corona pada anak secara nasional saat ini adalah 12,5 persen.
Data nasional saat ini proporsi kasus konfirmasi positif COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun ini adalah 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak," jelas dr Aman dalam konferensi pers, Jumat (18/6/2021).
Ia pun mengatakan," data IDAI case fatality rate-nya itu adalah 3-5 persen. Jadi ini kita kematian yang paling banyak di dunia. Jadi bisa dibayangkan 1 dari 8 itu anak dan meninggal 3-5 persen."
2. 50 persen kasus kematian virus corona anak adalah balita
dr Aman memaparkan bahwa 50 persen dari seluruh kasus kematian Covid-19 pada anak adalah kelompok balita.
"Dan saya sering mengatakan 50 persen kematian anak itu balita," tegasnya.
Maka dari itu, penting untuk orangtua menjaga anak agar tidak terpapar COVID-19. Salah satunya dengan melakukan segala hal dari rumah.
3. Semua kegiatan anak usia 0-18 tahun diimbau untuk dilakukan secara daringĀ
Kasus virus corona yang kian parah dan angka kematian pada anak yang tinggi membuat IDAI mengimbau apapun aktivitas yang melibatkan anak usia 0-18 tahun dilaksanakan secara daring atau online.
Jika ada keperluan mendesak dan harus ke luar rumah, orangtua atau pengasuh harus sigap mendampingi anak.
"Orang tua atau pengasuh harus mendampingi anak jika kegiatan secara daring/luring. Kapan lagi jadi orang tua menyayangi anak. Jadilah orang tua saat pandemi. Menghindari membawa anak-anak keluar kecuali mendesak," tegasnya dr Aman.
Selain itu, dr Aman pun mengimbau kepada para orangtua yang harus beraktifitas keluar rumah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, jika orangtua abai, yang menjadi korbannya adalah anak-anak.
"Ketika para orang tuanya tidak taat protokol, kasihan anaknya," tutur dr Aman.
Tingginya kasus corona di Indonesia saat ini memang benar-benar harus sangat diwaspadai. Jika tidak ada kepentingan mendesak, yuk di rumah dulu!
Hal tersebut berlaku juga saat liburan sekolah anak, Ma. Jika Mama dan Papa sudah merencanakan kunjungan ke berbagai tempat wisata, coba mulai pertimbangkan lagi ya. Alangkah baiknya melakukan aktifitas seru selama liburan di rumah supaya lebih aman.
Baca juga:
- Varian Covid Delta Dikhawatirkan Lebih Mudah Menyerang Anak-Anak
- Terimbas Lonjakan Corona, kini DKI Buka Wisma TMII dan Wisma Ragunan
- Kasus Corona: Bandung Siaga Satu dan DKI Jakarta Genting!