Apakah Sekolah Tatap Muka akan Tetap Dilaksanakan pada Bulan Juli?
Orangtua masih merasa khawatir dengan kondisi di tengah pandemi saat ini
21 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rencana kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sejak bulan Maret 2021. Ia mengatakan, semua sekolah harus melaksanakan PTM saat tahun ajaran baru, tepatnya bulan Juli.
Untuk menyambut kegiatan PTM, beberapa sekolah di Jakarta sudah melakukan uji coba.
Namun, tanpa diduga kasus Covid-19 melonjak tinggi beberapa minggu terakhir ini. Banyak masyarakat yang dinyatakan positif virus corona ini. Bahkan, Jakarta sudah dinyatakan darurat Covid-19.
Hal tersebut membuat Kadenkes DKI Jakarta menimbang kembali tentang keberlanjutan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi tentang kegiatan sekolah tatap muka atau PTM di Jakarta. Simak yuk, Ma!
1. Jakarta memutuskan untuk menghentikan sementara uji coba sekolah tatap muka
Pasien positif corona yang kian hari kian bertambah membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan sementara proses uji coba sekolah tatap muka.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Widyastuti dalam bincang-bincang daring di YouTube BNPB, Kamis (17/6/2021).
"Dengan kondisi saat ini dan hasil rapat bersama antara satgas, kita putuskan saat ini sementara tidak dilanjutkan piloting tatap muka nanti sambil menunggu situasi di DKI Jakarta," kata Widyastuti.
Selain itu, Widyastuti pun mengatakan keputusan menghentikan proses uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) ini diambil dalam hasil rapat antara dinas terkait.
Editors' Pick
2. Sekolah yang sudah melakukan percobaan pembelajaran tatap muka selama pandemi
Di DKI Jakarta sedikitnya sudah ada 143 sekolah yang telah melakukan PTM. Jumlah ini meningkat dari yang semula hanya dilakukan oleh 83 sekalah di DKI.
"PTM sejak awal diterapkan dengan pengawasan protokol ketat. Di antaranya, semua guru dan wali murid telah dua kali menjalani vaksinasi, dan PTM hanya dilakukan dua kali dalam seminggu," jelas Widya.
"Kemudian pada saat berjalan dengan baik kita lakukan peningkatan, di tahap kedua kita buka 143 sekolah waktu itu. Sama. Prokes yang ketat," lanjutnya.
Dalam acara tersebut, Widya tidak menjelaskan sampai kapan proses uji coba ini dihentikan.
3. Kemendikbud-Ristek sudah menjelaskan dari awal bahwa uji coba boleh dihentikan sewaktu-waktu bila kasus corona meningkat
Sebelumnya, Kemendikbud-Ristek sudah menegaskan bahwa sekolah dapat menghentikan PTM jika kasus Covid-19 di sekolah ataupun wilayah sekitar meningkat.
"Apabila terjadi masalah-masalah tertentu, dalam hal ini [PTM] bisa dihentikan. Misalnya ada kasus, itu bisa dihentikan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani melalui konferensi video, Selasa (15/6/2021).
4. Menurut IDAI, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan jika positifity rate di bawah 5 persen
dr Aman Pulungan selaku Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, "IDAI sangat mendukung usaha untuk sekolah tatap muka, namun ada syaratnya yaitu bahwa positivity rate harus di bawah 5 persen."
Sayangnya, saat ini tingkat positivity rate di Indonesia berada di kisaran 37%. Angka tersebut jauh dari persyaratan. Artinya, untuk sekarang rencana PTM harus ditunda.
Mungkin anak sudah lelah dan bosan menghadapi sekolah secara online. Namun, untuk kali ini, hal tersebut adalah yang terbaik. Demi menjaga mereka dari paparan virus jahat ini.
Terus beri anak semangat untuk belajar walaupun tetap dari rumah ya, Ma!
Baca juga:
- Agar Aman Pakai Masker Kain Harus Dilapisi Masker Medis, Ini Caranya!
- Tunda Liburan! 1 dari 8 Pasien Covid-19 di Indonesia adalah Anak-Anak
- Kasus Corona: Bandung Siaga Satu dan DKI Jakarta Genting!