Cara Deteksi Efek Samping pada Anak Pasca Vaksinasi Covid-19
Tidak semua anak mampu mendeteksi kejadian ikutan pasca imunisasi atau efek samping pasca vaksin
11 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
BPOM telah mengeluarkan surat izin darurat untuk penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 Tahun. Begitu pula dengan IDAI, mereka telah mengeluarkan rekomendasi pemberian vaksin Sinovac untuk anak di bawah 12 tahun.
Informasi tersebut tentunya membuat para orangtua senang. Namun, hal itu jangan sampai membuat Mama lalai akan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang akan terjadi usai vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, anak-anak dinilai belum bisa menilai sendiri tanda KIPI atau keadaan tubuhnya sendiri.
Maka dari itu, dari sebelum vaksin hingga pasca vaksin, Mama wajib mengawasi kondisi anak.
Berikut ini, Popmama.com telah merangkum informasi berupa beberapa tips mengawasi KIPI pada anak pasca vaksinasi Covid-19. Simak, yuk!
Editors' Pick
1. KIPI atau efek samping pasca vaksin Sinovac yang terjadi pada anak lebih sedikit dari orang dewasa
Tak hanya pada orang dewasa, vaksin Sinovac pun memiliki efek samping jika disuntikkan pada tubuh anak-anak berusia 6-11 tahun.
Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari, efek sampingnya tidak berbeda jauh dengan dewasa yakni nyeri di lokasi yang disuntikkan atau demam.
"Gejalanya masalah dengan dewasa. mungkin ada beberapa proporsi ya. Walaupun berbeda, tapi nggak berbeda begitu jauh," tutur Hindra.
Hindra pun mengatakan, Berdasarkan data vaksin orang dewasa dan anak berusia 12 tahun, anak-anak lebih sedikit mengalami KIPI.
"Kalau kita lihat juga yang anak-anak usia 12 tahun kan sudah pada divaksin. Ada sih laporan KIPI atau efek samping, tapi nggak lebih banyak dibanding dewasa," tutur Hindra.
Dengan demikian, diharapkan KIPI pasca vaksin Covid-19 pada anak 6-11 tahun pun hanya sedikit bahkan tidak terjadi sama sekali.
2. Tips awasi KIPI pasca vaksin Covid-19 pada anak
Walaupun menurut data KIPI pada anak lebih sedikit dari orang dewasa, namun hal itu tetap bisa saja terjadi. Akan tetapi, biasanya anak-anak sulit untuk mendeteksi dirinya apakah mengalami KIPI atau tidak.
Untuk itu, peran Mama sangat penting untuk membantu mengawasi KIPI pada anak.
"Hampir 90 persen anak tidak ada apa-apa, anaknya masih ceria. Sebetulnya anak-anak itu kalau dia oke-oke saja, masih bisa bermain, berarti kita tidak usah khawatir. Masalahnya serius kalau dia tiba-tiba diam, tidak aktif. Itu perlu juga diobservasi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) saat webinar Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/11/2021).
Berikut ini beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengobservasi anak mengalami KIPI pasca vaksin atau tidak.
1. Suhu anak tetap di bawah 37,5 derajat celcius
Menurut dr Primpi, selama suhu tubuh anak di bawah 37,5 derajat celcius, artinya masih aman.
Namun, jika anak mengalami demam, jangan langsung diberi obat penurun demam.
"Jangan diberikan obat penurun panas kecuali kalau memang anaknya nggak nyaman. Karena reaksi demam pasca imunisasi itu malah bagus untuk menimbulkan respon imun yang lebih kuat. Jadi selama anaknya aktif, nggak apa-apa. Sebetulnya KIPI itu biasa aja," tuturnya.
2. Lihat keaktifan anak
Anak usia 6-11 tahun sedang berada di masa sangat aktif. Selama anak masih bergerak aktif saat bermain, maka kondisinya termasuk baik.
Walau demikian, dr Pimpri menyarankan, sebaiknya anak jangan dibiarkan bergerak terlalu aktif pasca vaksinasi.
Baik sebelum maupun sesudah vaksinasi, anak harus tidur dan istirahat yang cukup. Selain itu, pastikan juga asupan cairannya tercukupi.
3. Nafsu makan
Hal lain yang membuat anak dinyatakan baik-baik saja dan tidak mengalami efek samping pasca vaksin yakni ketika anak masih memiliki nafsu makan dan minum.