5 Cara Menambah Wawasan Parenting Orangtua untuk Anak
Ada beberapa wawasan parenting yang mampu membantu Mama memberikan pengasuhan terbaik untuk Anak
23 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Parenting adalah pola asuh yang dilakukan oleh orangtua untuk para anak-anak mereka. Beberapa hal yang termasuk parenting adalah memberi perlindungan untuk anak, mendidik anak, memberi perawatan untuk anak, hingga mengamati tumbuh kembang yang sehat pada anak hingga tumbuh dewasa.
Di dunia ini ada banyak sekali ilmu-ilmu parenting dari para ahli. Namun, tak semuanya harus Mama terapkan untuk si Anak. Pilihlah ilmu parenting yang cocok dengan karakter dan kepribadian anak mama.
Walau demikian, Mama tetap harus menambah banyak wawasan tentang parenting untuk anak. Dengan begitu, Mama akan tahu mana parenting yang cocok dan bisa diterapkan pada si Anak.
Maka dari itu, kali ini Popmama.com ingin membagikan 5 cara menambah wawasan parenting para orangtua untuk anak. Simak yuk, Ma!
1. Membaca buku atau media parenting
Salah satu hal yang tak pernah terlupakan jika ingin menambah wawasan yakni dengan membaca. Mama dapat menambah wawasan dengan membaca buku atau media terkait parenting.
Dengan membaca buku atau media terkait parenting, Mama akan memperdalam pemahaman tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik dan memutuskan apa metode parenting yang cocok untuk anak.
Bahkan buku dan media parenting ini sebenarnya diajarkan untuk semua kalangan orang dewasa lho.
Melalui buku dan media yang membagikan ilmu terkait parenting, mereka dapat memahami bagaimana sulitnya menjadi orangtua, mempertimbangkan untuk memiliki anak, dan persiapan menjadi orangtua yang baik.
Editors' Pick
2. Bergabung dengan komunitas parenting
Menjadi orangtua bukanlah yang mudah, betul tidak, Ma? Walau demikian, Mama pasti tetap ingin memberikan segala hal yang terbaik untuk anak-anak.
Salah satu jalan keluar yang dapat Mama tempuh yakni dengan bergabung dengan komunitas parenting. Melalui komunitas tersebut, Mama dapat berbagi dengan orangtua lain.
Melalui komunitas parenting ini Mama akan mendapat dukungan dari orangtua lain. Mama pun dapat melihat langsung bahwa para mama di luar sana pun memiliki kesulitan saat mengasuh anak. Dengan demikian, Mama tidak akan merasa sendiri karena memiliki banyak teman seperjuangan.
Selain itu, melalui komunitas parenting Mama pun dapat mendiskusikan langsung kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengasuh anak. Mama akan dibantu langsung oleh para mama lain yang ada di komunitas tersebut.
Hal ini dapat membantu menambah wawasan Mama terkait pola pengasuhan anak.
3. Mengikuti kelas online tentang parenting
Cara ketiga untuk menambah wawasan Mama tentang parenting untuk anak adalah dengan mengikuti kelas-kelas parenting. Kini sudah banyak sekali kelas parenting yang dapat Mama ikusi secara online.
Jadi, Mama bisa mengikutinya hanya dari rumah sambil menjaga anak.
Melalui kelas parenting, tentu akan banyak sekali ilmu cara mengasuh anak yang akan dibagikan oleh para ahli seperti dokter anak, ahli gizi anak, psikolog anak, dan lain sebagainya.
Biasanya, melalui kelas online ini Mama juga bisa sharing terkait permasalahan yang dialami selama mengasuh anak dan meminta solusi langsung dari ahli.
4. Gunakan aplikasi parenting
Adapun cara lain untuk menambah wawasan parenting Mama yakni melalui aplikasi Thrive by Five - Cilukbalita. Aplikasi ini dapat digunakan oleh para orangtua dan pengasuh anak-anak usia 0-5 tahun.
“Program aplikasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orangtua dan pengasuh tentang hal yang mereka butuhkan selama lima tahun pertama anak, untuk membantu anak-anak mencapai potensi masa depan mereka sepenuhnya," tutur Nicola Forrest selaku Co-Founder dan Co-Chair Minderoo Foundation.
Australian Ambassador Penny Williams pun menjelaskan, "Anak-anak kecil Selalu mengalami tantangan dalam tumbuh kembang mereka misalnya tidak mendapat perhatian yang cukup dari orangtuanya atau mungkin ada masalah di lingkungannya. Kita tahu ini tidak mudah untuk ditangani, ada banyak kesulitan dan tantangan.
Jadi, kita berikan (aplikasi) kepada orangtua dan pengasuh untuk parenting yang lebih baik akan sangat bermanfaat."
Di dalam aplikasi tersebut hanya berisi tentang materi parenting saja, melainkan ada praktik langsungnya. Contohnya, informasi tentang mengajarkan anak terkait menunggu giliran.
LDi sana Mama dan si Anak langsung mempraktikkan ilmu tersebut dengan cara bermain bola. Jadi, anak-anak dilatih untuk bersabar menunggu giliran menendang bola.
Contoh lainnya, yakni perihal menenangkan emosi anak yang marah-marah. Mama dapat mengajaknya terus bermain dan bergerak agar energinya terbuang. Contohnya, mengajak si Anak berlari atau melompat-lompat.
Selain dua hal di atas, masih ada banyak aktivitas seru yang sangat menyenangkan untuk dilakukan oleh para orangtua dan anak-anak di rumah.
Semua konten atau fitur parenting yang ada di dalam aplikasi Thrive by Five - Cilukbalita inipun didasarkan pada penelitian antropologis dan neuroscientific yang dibuat khusus di setiap negara.
Jadi tak perlu khawatir tidak cocok untuk anak-anak mama.
Selain itu, aplikasi ini sangat mudah untuk digunakan dan dilengkapi dengan Bahasa Indonesia. Anti ribet deh pokoknya, Ma!
Saat ini aplikasi tersebut bisa langsung Mama download melalui Play Store atau App Store.
5. Bangun kedekatan antara orangtua dan anak
Perlu diingat kembali bahwa semua ilmu parenting belum tentu cocok untuk anak mama. Salah satu cara untuk mengetahui ilmu parenting tersebut cocok atau tidak dengan anak mama yakni dengan membangun kedekatan antara Mama dan si Anak.
Kedekatan ini dapat dibangun sejak anak usia dini melalui aktivitas seru yang dilakukan bersama.
Untuk menemukan inspirasi aktivitas seru, Mama dan Anak dapat menemukannya di aplikasi Thrive by Five - Cilukbalita.
Ketika Mama dan Anak sudah sangat dekat, di masa depan mereka tidak akan sungkan untuk bercerita segala permasalahan yang terjadi dalam hidupnya pada Mama.
Hal ini dapat membuat Mama mengetahui ilmu parenting apa yang harus diterapkan pada si Anak sehingga permasalahannya teratasi.
"Jadi saat mereka mengalami masa-masa frustasi atau bergejolak dalam masa pertumbuhannya, kita (orangtua) sudah menyediakan lingkungan yang aman dan terpercaya untuk anak-anak generasi muda ini," ujar Yenni Wahid.
Misalnya, si Anak bercerita jika dirinya frustasi akibat banyak dibully. Mama dapat membantu membangun kembali rasa percaya dirinya dan mengajaknya untuk berlibur sehingga rasa frustasinya tidak menjadi depresi berkepanjangan.
Selain itu, jika bonding antara Mama dan anak-anak telah kuat, mereka akan selalu mempercayai orangtuanya. Jadi, saat ada hal yang membuatnya penasaran, orang pertama yang dituju adalah Mama dan Papa.
Mereka tak akan mencari mencari jawaban dari sembarang tempat yang berpotensi membuatnya mendapat pengaruh buruk.
"Mereka akan selalu punya banyak pertanyaan dalam hidup yang harus mereka temukan jawabannya. Jadi, kalau kita (orangtua) tidak membentuk sistem dukungan kepercayaan antara si Anak dengan orang-orang terdekat, mereka akan mencari jawaban ke tempat lain," ucap Yenny Wahid.
Selain itu, kedekatan antara Mama dan si Anak ini mampu membuatnya merasa nyaman dan disayangi.
Ia tak akan kehausan rasa kasih sayang dan mencarinya ke orang lain yang bisa jadi membuatnya jatuh dalam pergaulan bebas serta membawa dampak negatif untuk dirinya.
Untuk itu, dari sini dapat dipahami bahwa semua ilmu parenting sangat penting, namun membangun lingkungan yang nyaman, aman, terpercaya, dan penuh kasih sayang untuk anak adalah prioritas utama. Hal ini sangat perlu diciptakan oleh Mama dan Papa di rumah.
Semangat terus dalam mengasuh anak ya, Ma!
Baca juga:
- Waspada, Pola Asuh Hyper Parenting Bikin Anak Tak Bahagia
- 5 Pola Asuh yang Bisa Menyebabkan Anak Suka Melawan Orangtua
- Pengaruh Penting Keluarga dalam Pola Asuh Anak