Cara Mengatasi Stres dan Depresi Anak di Masa Pandemi
Mudah dan hanya dilakukan di rumah saja
27 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah satu setengah tahun kita hidup di tengah pandemi virus corona. Keadaan ini membuat semua orang harus lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah daripada di luar rumah, termasuk anak-anak. Mulai dari sekolah hingga bermain semua dilakukan secara virtual dari rumah.
Hal tersebut ternyata membawa dampak buruk bagi beberapa anak di Indonesia. Salah satu dampak buruk yang sering dialami yakni stress dan depresi.
Namun, Mama dan Papa tak usah terlalu khawatir karena dampak buruk tersebut ada solusinya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum hal-hal yang mampu meredakan dan mencegah stres pada anak.
Simak yuk, cara mengatasi stres dan depresi anak saat pandemi!
Perilaku yang menunjukkan anak mengalami stres dan depresi
Stres dan depresi dapat dilihat dari perilaku anak berikut ini:
- Cranky atau mudah marah. Contohnya, saat sedang bermain anak tidak bisa melakukan misinya lalu ia marah. Atau bisa juga ia kalah dalam permainan dan langsung merusak mainan tersebut. Adapun contoh lainnya seperti saat Mama meminta ia mandi, merapikan tempat tidur dan lainnya.
- Demotivated atau kekurangan motivasi. Terlalu lama belajar secara online di rumah menurunkan motivasi dalam dirinya untuk belajar. Misalnya, anak malah sekolah dan mengerjakan tugas sekolah.
- Pola tidur berubah. Waktu tidur menjadi terbalik. Ketika malam rewel tidak bisa tidur dan saat pagi baru mulai tertidur, anak menjadi lebih sering tidur, atau bisa juga durasi tidur anak menjadi lebih sebentar.
- Pola makan berubah. Anak yang doyan segala makanan bisa jadi menjadi picky eater atau memilih milih makanan.
Cara mencegah dan menangani stres dan depresi anak dan orangtua
Jika melihat anak stress atau depresi, pastinya akan membuat Mama dan Papa pun menjadi ikut stres. Jika situasi ini sudah terjadi, tak jarang beberapa orangtua akan menjadi lebih pemarah dalam menghadapi anak.
Namun, Mama dan Papa tidak ueah khawatir. Sebab, ada beberapa hal yang dapat membantu Mama, Papa dan anak-anak untuk melewati masa sulit pandemi agar tidak stres.
Berikut ini ada beberapa cara dari Samanta Elseber, M.Psi., Psioklog.
Editors' Pick
1. Makan makanan bergizi
Hal utama yang dapat membantu menjaga diri agar tidak stres yakni dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Sebab, makanan bergizi dapat membantu menutrisi otak supaya tidak mudah depresi dan stres.
Contohnya, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D seperti kuning telur, ikan berminyak, dan daging merah. Di dalam vitamin D terdapat biokimia seperti hormon, yang membantu mempertahankan fungsi otak.
Contoh lainnya yakni mengonsumsi vitamin C seperti jeruk, stroberi, kiwi dan bayam. Vitamin C membantu mencegah kerusakan oksidatif di sistem saraf sehingga mampu mengurangi stres fisik dan psikologis. Kerusakan oksidatif sendiri mampu meningkatkan kecemasan pada diri seseorang.
2. Melakukan olahraga
Olahraga dapat membantu memproduksi hormon endorfin dalam tubuh yang membuat suasana hati menjadi lebih baik, sehingga gejala kecemasan dan depresi bisa mereda.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, setiap orang disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 kali seminggu.
Lakukanlah olahraga yang sekiranya anak mama suka. Dengan begitu, ia akan merasa olahraga adalah hal yang menyenangka. Sehingga anak mama akan mendapatkan kesehatan sekaligus perasaan senang.
Misalnya, anak tidak terlalu suka banyak bergerak, ajaklah melakukan yoga. Atau anak sangat aktif sekali, ajak ia melakukan lari keliling daerah rumah.
3. Tidur yang cukup dan tepat waktu
Walaupun sepele, ternyata memiliki peran yang cukup besar untuk pengelolaan stres dan depresi loh. Jika kita tidur cukup, maka tubuh tidak akan merasa kelelahan.
Selain itu, diperlukan juga untuk tidur tepat waktu.
"Pada saat jam tidur malam, jam 10 sampai jam 2, ada yang namanya cairan pembersih otak yang mampu membersihkan kotoran-kotoran di otak kita," Samanta Elseber, M.Psi., Psioklog.
"Ketika cairan ini membersihkan pada saat kita bangun di pagi hari kita akan merasa lebih produktif, lebih kreatif dan perasaan akan menjadi lebih senang. Hal-hal tersebut dapat membuat seseorang optimal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan pastinya tetap waras," lanjutnya.
4. Menjalankan hobi
Pandemi ini membuat anak-anak belajar secara online. Hal tersebut tak jarang membuat anak menjadi merasa lebih lelah. Anak harus di depan komputer selama berjam-jam untuk mendengarkan para gurus serta mengerjakan tugas.
Hal tersebut pastinya berpeluang besar membuat anak menjadi stres. Untuk itu, alangkah baiknya buat agenda perencanaan di setiap pagi. Sisihkan satu jam kosong untuk anak menjalankan hobinya. Entah itu menulis, membaca, melukis atau hanya sekedar bersantai menonton film kartun.
Sebab, hobi mampu membuat seseorang merasa senang. Hal tersebutlah yang dapat mengurangi kecemasan dan stres pada anak.
Yuk Ma, langsung coba hal-hal di atas agar stres yang dirasakan menghilang. Jangan hanya coba sekali ya, Ma. Cobalah melakukannya secara rutin. Agar perasaan sehat dan bahagia benar-benar terasa. Semangat ya, Ma!
Baca juga:
- Penting! 5 Faktor yang Mendukung Kesejahteraan Mental Anak
- Bagaimana Pertengkaran Orangtua Berdampak pada Mental Anak?
- Saat Anak Tantrum, 5 Perilaku Ini Menandakan Adanya Gangguan Mental