Doa, Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan, Yuk Ajarkan pada Anak
Ada sedikit perbedaan dengan salat wajib dan salat sunah yang sehari-hari dikerjakan
24 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerhana Bulan Total merupakan fenomena alam yang terjadi ketika Bumi, Matahari, dan Bulan berada pada satu garis lurus yang sama. Artinya posisi Bumi tepat berada di antara bulan dan matahari.
Tahun ini, Gerhana Bulan Total dapat disaksikan di Indonesia. Tepatnya pada tanggal 26 Mei 2021. Fenomena ini terjadi selama 5 jam 5 menit 2 detik.
Kali ini, Gerhana Bulan Total akan sangat spesial karena beriringan dengan Peringe, yakni ketika Bulan berasa di jarak terdekat dengan Bumi.
Hal tersebut membuat bulan tampak merah karena pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi. Oleh karenanya, Gerhana Bulan Total ini disebut jugan dengan Super Blood Moon.
Dalam agama islam, saat terjadinya fenomena langit ini dianjurkan untuk melaksanakan salat dan berdoa serta perbanyak zikir.
Salat Gerhana Bulan dilaksanakan mulai dari Bulan tertutupi setengah, penuh, hingga kembali pada kondisi normal.
Salat Gerhana Bulan bisa dilakukan di rumah atau di masjid, secara sendiri ataupun berjemaah.
Sebelum melaksanakannya, pahami niat, tata cara dan doa salat gerhana dulu, yuk! Kali ini Popmama.com sudah merangkumkan informasi tersebut untuk Mama dan keluarga. Simak yuk, Ma!
1. Niat salat Gerhana Bulan
Layaknya ibadah lainnya salat gerhana ini pun harus didahului oleh niat. Dengan membaca niat berarti kamu mendirikan salat ini dengan tujuan karena Allah SWT.
Berikut ini niat yang harus dibacakan sebelum melaksanakan salat gerhana bulan:
Jika kamu sebagai imam, bisa membaca niat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى
"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”
Sedangkan, untuk makmum niatnya:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى
"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini makmuman lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”
Editors' Pick
2. Tata cara salat Gerhana Bulan
Ada sedikit perbedaan antara salat gerhana dengan salat wajib atau salat sunah yang sehari-hari dikerjakan.
Berikut tata cara salat gerhana yang harus dilaksanakan:
- Membaca niat salat gerhana,
- Takbiratul ihram,
- Membaca doa iftitah,
- Bertaawuz dan dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah). Imam membacakan surat-surat tersebut sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya),
- Ruku dan bangkit dari ruku (iktidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”,
- Setelah iktidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat Alquran lainnya,
- Kemudian lakukan rukuk dan iktidal kembali,
- Selanjutnya sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua,
- Berdiri kembali dan melakukan rakaat kedua,
- Lakukan hal yang sama dengan rakaat kesatu, dari membaca Al-fatihah hingga sujud
- Terakhir, lakukan salam.
Jika disimpulkan, salat gerhana berjumlah 2 rakaat dengan bacaan surat Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dilakukan sebanyak 4 kali.
3. Doa dan zikir saat Gerhana Bulan
Saat terjadi gerhana bulan, umat islam dianjurkan untuk perbanyak doa dan zikir.
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo'alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah saholat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari no. 1044)
Zikir yang dibacakan saat terjadinya gerhana matahari:
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar
“Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar”.
Doa gerhana yang dibacakan Nabi Sholallahu'alaihiwasallam termaktub di dalam surat Al-Hasyr ayat 24,
هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ
Artinya:
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah.
4. Waktu pelaksanaan salat Gerhana Bulan
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan proses Gerhana Bulan Total terdiri dari beberapa fase.
Fase tersebut akan terjadi selama 5 jam 5 menit dan 2 detik. Sedangkan untuk fase puncaknya sendiri berlangsung selama 18 menit 44 detik.
Berdasarkan informasi dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) waktu terjadinya fase-fase Gerhana Bulan Total ialah sebagai berikut:
1. Waktu indonesia bagian barat
- Awal Penumbra, pukul 15.46.12 WIB
- Awal Sebagian, pukul 16.44.37 WIB
- Awal Total, 18.09.29 WIB
- Puncak gerhana, 18.18.43 WIB
- Akhir total 18.27.57 WIB
- Akhir Sebagian, 19.52.49 WIB
- Akhir Penumbra, 20.51.16 WIB
2. Waktu Indonesia bagian tengah
- Awal Penumbra, pukul 16.46.12 WIB
- Awal Sebagian, pukul 17.44.37 WIB
- Awal Total, 19.09.29 WIB
- Puncak gerhana, 19.18.43 WIB
- Akhir total 19.27.57 WIB
- Akhir Sebagian, 20.52.49 WIB
- Akhir Penumbra, 21.51.16 WIB
3. Waktu Indonesia bagian timur
- Awal Penumbra, pukul 17.46.12 WIB
- Awal Sebagian, pukul 18.44.37 WIB
- Awal Total, 20.09.29 WIB
- Puncak gerhana, 20.18.43 WIB
- Akhir total 20.27.57 WIB
- Akhir Sebagian, 21.52.49 WIB
- Akhir Penumbra, 22.51.16 WIB
Dengan demikian, Mama dan keluarga dapat melaksanakan salat gerhana sesuai dengan waktu-waktu yang sudah dijabarkan oleh LAPAN.
5. Keutamaan melaksanakan salat Gerhana Bulan
Salat gerhana bulan memiliki beberapa keutamaan sebagai berikut:
1. Pembuktian keimanan
Melaksanakan salat gerhana bisa menjadi sarana pembuktian umat islam untuk mengingat kekuasaan Allah SWT. Di mana segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas seizin Allah dan tidak luput dari pandangannya-Nya. Barang siapa yang beriman pasti paham akan mempercayai kekuasaan Allah ini
Rasulullah bersabda dalam khutbah usai sholat gerhana bersama para Sahabat,
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah”.
2. Kepercayaan akan Kekuasaan Allah SWT
Dalam sabdanya, Rasulullah menjelaskan bahwa terjadinya gerhana adalah untuk menakut-nakuti, agar manusia takut kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya ketika tertutup cahaya matahari dan bulan (gerhana) bukanlah sebab karena ada yang mati atau karena ada yang hidup, namun itu adalah tanda kuasa Allah untuk menakut-nakuti hambaNya dengan terjadi gerhana tersebut”.
Lalu, dalam surat Al Isra ayat 59 Allah berfirman,
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti”.
Dari hadis dan potongan ayat Alquran tersebut sudah jelas gerhana bulan, yang merupakan tanda kekuasaan Allah, terjadi untuk menakut-nakuti umat manusia.
Oleh karena itu, sebagai hamba Allah yang beriman seharusnya merasa takut dan menunjukkannya dengan bersegera menghadap Allah melalui salat gerhana.
3. Mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah SWT
Salah satu keutamaan yang didapat dengan melaksanakan salat gerhana ialah ridha dan ampunan dari Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 31,
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian”.
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa mereka yang bersegera mengikuti perintah Rasulullah untuk melaksankan sholat sunah ketika terjadi gerhana, maka Allah akan mencintainya dan mengampuni dosa-dosanya.
Itulah panduan untuk melaksanakan salat gerhana Bulan dan beberapa keutanaan yang akan didapatkan. Jadi, sempatkan waktu Mama dan keluarga untuk melaksanakan salat ini, ya!
Baca juga:
- Ibu Hamil Tidak Boleh Melihat Gerhana Bulan, Mitos atau Fakta?
- Keren Banget! Para Astronot ini Mendongeng dari Luar Angkasa
- 9 Cara Menghentikan Anak yang Memiliki Perilaku Agresif