5 Hal yang Harus Dimiliki Generasi Alpha agar Sukses di Masa Depan
Menangkan persaingan ketat di masa depan dengan melakukan hal-hal berikut ini sejak dini
8 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak yang lahir sejak tahun 2010 hingga tahun 2025 merupakan bagian dari generasi Alpha. Mereka adalah anak-anak yang hidup di era yang sudah sangat maju. Semua serba canggih dan cepat.
Hal tersebut tentu memudahkan anak-anak generasi Alpha untuk tumbuh dan berkembang. Di sisi lain era yang telah maju ini akan membuat mereka bersaing dengan berbagai anak dari penjuru dunia di masa yang akan datang.
Persaingan yang semakin ketan dan 'gila' ini membuat para Mama melakukan persiapan pada anak sedini mungkin agar si Anak mampu bersaing di masa depan.
Sebagai persiapan, berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 hal yang wajib dimiliki generasi Alpha di masa depan. Simak dan coba langsung latih si Anak yuk, Ma!
1. Kemampuan berkomunikasi
Komunikasi tidak hanya sekadar bisa berbicara saja lho, Ma. Jadi, Mama bukan hanya mengajarkan dan melatih anak berbicara bukan hanya sampai mereka lancar mengucapkan kata-kata saja.
Mama juga perlu melatih si Anak agar berani berbicara di hadapan banyak orang dengan tutur kata yang baik serta mudah dipahami seseorang, baik melalui media elektronik yang sudah sangat maju seperti telepon dan zoom atau secara bertatap muka langsung.
Cara untuk melatih skill komunikasi anak, Mama bisa membiasakan mereka untuk selalu berbagi cerita kesehariannya. Aktivitas ini mampu membantu anak mengutarakan apa yang ia pikirkan dan rasakan secara runtut.
Cara selanjutnya, ajak anak membaca buku. Dengan membaca buku mereka bisa mendapat segudang kosa kata baru. Dengan demikian, jika disuruh untuk bercerita di lain hari, mereka memiliki banyak kata-kata baru untuk mengekspresikan dirinya.
Jangan pernah lelah untuk mengajak si Anak berdiskusi. Misalnya, setelah membaca buku, ajak anak mama menyimpulkan cerita. Kemudian, jika Mama melihat si Anak pro dengan satu tokoh, cobalah Mama utarakan hal yang kontra. Dengan demikian, ada menjadi diskusi. Dalam diskusi ini, Mama dan Anak memiliki pandangan yang berbeda. Tidak dapat dipungkiri jika pertengkaran akan terjadi. Namun hal itu baik untuk anak agar mampu berkomunikasi di bawah tekanan.
Kemudian, berkomunikasi sebenarnya tidak hanya melalui kata-kata saja, tetapi juga menggunakan ekspresi dan gestur. Hal ini dapat dimulai dari Mama. Misalnya, ketika anak mendapat nilai bagus, Mama bisa memberi ucapan selamat dengan wajah senang. Kemudian ketika anak sedang sedih ajak mereka berbicara dengan raut wajah sedih pula. Ekspresi saat komunikasi ini mampu membuat orang lain dipahami perasaannya sehingga mereka akan nyaman diajak berkomunikasi.
Tak hanya itu, komunikasi juga berhubungan dengan tinggi rendahnya suara saat berbicara. Hayo siapa Mama yang masih suka berbicara sambil teriak-teriak dengan si Anak? Padahal tidak semua pembicaraan harus dengan nada tinggi lho.
Dalam hal ini, orangtua yang kembali menjadi contoh. Misalnya, saat meminta bantuan pada anak dengan suara yang lemah lembut bukan memerintah dengan nada tinggi. Contoh lainnya, saat anak mendapat nilai bagus, alangkah baiknya mengucapkan selamat dengan nada yang ceria, bukan datar.
Editors' Pick
2. Kemampuan bahasa Inggris
Di era globalisasi ini, bahasa Inggris semakin penting untuk dikuasai oleh masyarakat Indonesia agar dapat bersaing dengan seluruh negara-negara di dunia.
Untuk itu, selain mempelajari bahasa Indonesia, jangan lupa untuk bekali anak pelajaran bahasa Inggris ya, Ma. Sebab, bahasa Inggris bukan sesuatu yang bisa disepelekan lagi untuk saat ini. Anak-anak harus menguasai bahasa Inggris sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan di masa yang akan datang.
Mama dapat mengajarkan bahasa Inggris di rumah melalui buku, aplikasi belajar, video, dan lain sebagainya. Namun, Mama juga bisa membekali anak kemampuan berbahasa Inggris dengan mendaftarkan mereka ke tempat kursus.