Konsep Mendidik Anak Dalam Alquran Surat Luqman yang Bisa Mama Tiru
Dapat membentuk pribadi anak yang beriman, islam, dan ihsan
9 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kini mudah sekali bagi Mama mencari ilmu terkait parenting guna mendidik anak menjadi seseorang yang berkarakter baik. Namun, dari banyaknya ilmu parenting yang ada harus Mama menyeleksi kembali, mana ilmu yang cocok untuk diterapkan pada anak mama.
Namun, ada satu cara parenting yang bisa diterapkan oleh semua Mama pada anaknya yakni ilmu mendidik anak yang terkandung dalam QS. Lukman. Di dalam sana, terdapat ilmu yang membantu Mama membentuk pribadi anak agar menjadi seseorang yang beriman, islam, dan ikhsan.
Untuk itu, berikut ini Popmama.com telah merangkum konsep mendidik Anak yang terkandung dalam Alquran Surat Luqman. Simak dan coba praktikan yuk, Ma!
1. Membentuk pribadi beriman
Ayat-ayat dalam QS. Luqman bertujuan untuk membentuk pribadi islam yang beriman kepada Allah SWT. Hal ini terdapat dalam ayat 13-16.
Pada ayat QS. Luqman ayat 13, Luqman melarang putranya untuk menyekutukan Allah SWT. Kemudian, pada ayat 14-15 beliau meminta putranya untuk berbakti kepada orangtua kecuali jika disuruh untuk berbuat jahat. Sebab, dalam ayat 16 dijelaskan Allah akan memberi balasan atas segala perbuatan buruk yang dilakukan.
QS. Luqman ayat 13,
وَاِذۡ قَالَ لُقۡمٰنُ لِا بۡنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ بِاللّٰهِ ؕاِنَّ الشِّرۡكَ لَـظُلۡمٌ عَظِيۡمٌ
Latin: Wa iz qoola luqmaanu libnihii wa huwa ya'izuhuu ya bunaiya laa tushrik billaah; innash shirka lazulmun 'aziim
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar."
Q.S Luqman ayat 14,
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Latin: Arab-latin: wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr
Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
QS. Luqman ayat 15,
وَاِنۡ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنۡ تُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهٖ عِلۡمٌ ۙ فَلَا تُطِعۡهُمَا وَصَاحِبۡهُمَا فِى الدُّنۡيَا مَعۡرُوۡفًاۖ وَّاتَّبِعۡ سَبِيۡلَ مَنۡ اَنَابَ اِلَىَّ ۚ ثُمَّ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
Latin: Wa in jaahadaaka 'alaaa an tushrika bii maa laisa laka bihii 'ilmun falaa tuti'humaa wa saahib humaa fid dunyaa ma'ruufanw wattabi' sabiila man anaaba ilayy; summa ilaiya marji'ukum fa unabbi'ukum bimaa kuntum ta'maluun
Arti: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
QS. Luqman ayat 16,
يٰبُنَىَّ اِنَّهَاۤ اِنۡ تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةٍ مِّنۡ خَرۡدَلٍ فَتَكُنۡ فِىۡ صَخۡرَةٍ اَوۡ فِى السَّمٰوٰتِ اَوۡ فِى الۡاَرۡضِ يَاۡتِ بِهَا اللّٰهُ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيۡفٌ خَبِيۡرٌ
Latin: Ya bunaiya innahaaa in taku misqoola habbatim min khardalin fatakun fii sakhratin aw fis samaawaati aw fil ardi yaati bihal laa; innal laaha latiifun Khabiir
Arti: (Luqman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.
Deri keempat ayat tersebut, Luqman ingin sang anak dapat memiliki keimanan yang kuat dan kokoh. Mama dan Papa pun dapat mendidik anak menjadi seseorang yang beriman. Mulailah dengan mengajarkan rukun iman dan rukun islam pada anak serta mengenalkan sifat-sifat Allah SWT kepada si Anak.
Editors' Pick
2. Mendidik anak agar berbakti pada orangtua
Dalam QS. Luqman ayat 14 telah dijelaskan Allah SWT memerintahkan kepada seluruh umat-Nya untuk berbakti kepada kedua orangtua.
Q.S Luqman ayat 14,
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Arab-latin: wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr
Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
Berbakti kepada orangtua merupakan perilaku berbuat baik dengan menuruti perintah (kecuali hal negatif) orangtua serta selalu mendoakannya.
Dalam hal ini, Mama dan Papa dapat mengajarkan si Anak tentang rasa saling menyayangi terlebih dahulu. Tunjukkanlah rasa sayang Mama dan Papa kepada si anak agar mereka merasa disayang. Hingga pada akhirnya mereka pun menyayangi Mama dan Papa dengan setulus hati.
Dengan demikian, ia akan berperilaku baik, bisa menuruti perintah Mama dan Papa, serta tak lupa selalu memanjatkan doa untuk Mama dan Papa.
Ayat ini pun menjelaskan alasan mengapa seorang anak harus berbakti kepada orangtua yakni sebagai bentuk ucapan terima kasih. Sebab, sebagaimana yang telah diketahui, Mama telah mengandung kita 9 bulan lamanya dan melahirkan dengan penuh perjuangan.
Tak hanya itu, Mama pun selalu merawat kita setulus hati. Mulai dari menyusui, memberi asupan makanan bergizi, dan lain sebagainya.
Begitu pula dengan Papa, mereka telah berjuang menafkahi kita dari sejak lahir. Mulai dari biaya makan, minum, sekolah, dan lain sebagainya.
Banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan oleh orangtua membuat anak harus berbakti padanya.