Rafathar Dicap Tidak Sopan, Begini Penjelasan Mba Lala Sang Pengasuh
Dari sepenggal video, Rafathar dicap tidak sopan terhadap orang yang lebih tua
9 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rafathar, anak sulung Raffi Ahmad dan Nagita Slavina selalu menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Apapun yang ia lakukan tak luput menjadi perbincangan hangat. Salah satunya, perilakunya terhadap Baim Wong baru-baru ini.
Belum lama ini Rafathar bermain Jenga bersama Baim Wong. Di tengah permainan Rafathar kesal dan marah terhadap Baim Wong.
Perilaku Rafathar ini ternyata menuai banyak komentar dari netizen. Hal tersebut pun membuat Mba Lala selaku baby sitter Rafathar angkat bicara.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum peristiwa bermain Rafathar dan Baim Wong serta komentar dari Mba Lala. Simak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Komentar netizen dalam video saat Rafathar main bersama Baim Wong
Mulanya Baim Wong dan Paula beserta Kiano mengunjungi villa yang sedang ditempati oleh Nagita dan keluarga untuk berlibur. Di sana mereka berkumpul di sebuah ruang keluarga dan bermain Jenga.
Permainan dimulai dengan suka cita hingga pada akhirnya Baim Wong mengusili Rafathar dengan berbuat curang dalam permainan. Ia mengembalikan balok yang sudah hampir dikeluarkan oleh Rafathar. Hal tersebut membuat Rafathar kesal dan akhirnya menangis. Lalu ia merobohkan Jenga yang sedang dimainkan dan marah terhadap Baim Wong.
Atas kejadian tersebut, Mama Gigi langsung menenangkan Rafathar agar perasaan kesalnya mereda.
Aksi Rafathar dalam video tersebut ternyata mengundang kritikan netizen pada kolom komentar.
Ada yang berkomentar bahwa Rafathar tidak sopan terhadap orang dewasa. Adapula yang menyalahkan Mama Gigi dan Papa Raffi karena tidak mengajarkan sang anak tentang sopan santun.
2. Reaksi Rafathar karena diusili oleh Baim Wong
Reaksi kesal hingga marah dan menangis dapat dibilang reaksi yang wajar jika sudah dicurangi dalam menyelesaikan sebuah permainan. Apalagi, di awal permainan Rafathar sudah mengatakan tidak boleh curang. Hal tersebut seperti sebuah peringatan.
Jadi, saat peringatan yang sudah disepakati di awal permainan dilanggar, ekspresi kesal dan marah merupakan reaksi yang spontan.
Reaksi tersebut bisa muncul pada setiap manusia jika berada diposisi yang sama dengan Rafathar.
Emosi seperti kecewa, kesal dan marah adalah bentuk ekpresi yang natural dikeluarkan seorang manusia setelah mengalami kejadian yang tidak sesuai harapannya.
Pada kejadian ini bukan berarti sang Anak tidak dibekali dengan ajaran tentang sopan santun. Sementara kecakapan emosional anak usia 6 tahun memang belum terlalu matang. Pada usia ini anak masih terus banyak belajar tentang menyikapi suatu hal.
3.Ungkapan kesedihan Mba Lala setelah Rafathar mendapat komentar negatif dari netizen
Kejadian tersebut membuat Mba Lala, baby sitter Rafathar, angkat bicara.
Dalam sebuah video yang tayang di akun media sosial, Mba Lala mengungkapkan bahwa ia merasa sedih saat melihat komentar buruk dalam video tersebut terhadap Rafathar. Ia mengucapkan bahwa mayoritas yang memberikan komentar adalah ibu-ibu dan para perempuan.
Ia merasa sedih karena anak yang selalu ia temani dinilai mudah emosi, tidak memiliki sopan santun dan tidak dididik oleh kedua orangtuanya tentang sopan santun.
Padahal, Mba Lala, orang yang berada di dekat Rafathar dan membantu Mama Gigi dalam membesarkan Rafathar, sangat mengetahui bagaimana Mama Gigi dan Papa Raffi mendidik anak sulungnya itu. Apalagi dalam hal sopan santun. Kedua orangtuanya sangat mengajarkan hal tersebut.
"Kalian tuh hanya melihat dari sepenggal video itu, dan bisa komen kaya gitu. Jujur itu bikin aku sedih banget," tutur Mba Lala.
Mba lala pun mengungkapkan, "Untuk para ibu-ibu, netizen, kalau kalian nggak tahu apa yang terjadi sebenarnya, gimana ceritanya, gimana kondisi di sana, please kalau kalian nggak tau apa-apa, kalian hanya lihat sepenggal cerita, gausah komentar. Apalagi komentar yang menyakitkan."
Mba Lala juga menjelaskan kalau Nagita dan Raffi tentu mengajarkan sopan santun pada putranya, namun apa boleh buat kali itu Baim Wong berbuat curang hingga memancing kemarahan Rafathar.
Nah, dari peristiwa tersebut, ada 2 pelajaran yang dapat diambil yaitu:
- Sebagai orang lain yang tidak ada di tempat kejadian dan menyaksikan seluruh kejadian, lebih baik berpikir ulang untuk berkomentar. Sebab, setiap orangtua memiliki cara mendidik anak yang berbeda-beda. Pola asuh dan gaya parenting yang diterapkan pun berbeda-beda.
- Sebagai orang dewasa, ingin bermain dengan anak-anak itu adalah hal yang menyenangkan dan menghibur. Namun sebagai yang lebih dewasa perlu mencontohkan hal yang baik. Termasuk tidak berbuat curang selama berlangsungnya permainan. Ini bisa menjadi contoh baik bagi yang lebih kecil.
Jadi, alangkah baiknya tidak langsung memberi penilaian pada seorang anak-anak berdasarkan reaksinya dalam penggalan video berdurasi singkat yang ditonton. Jadi mulai sekarang, lebih bijak yuk, Ma!
Baca juga:
- Perasaan Bahagia Rafathar saat Mengetahui Jenis Kelamin Adiknya
- Serba Bisa, Intip 10 Potret Keseruan Rafathar Bermain Sepatu Roda
- 7 Cara Mudah Membuat Anak Jadi Lebih Cerdas Secara Emosional