7 Rekomendasi Tanaman yang Bisa Ditanam di Rumah Bersama Anak
Mulai dari sayuran hingga tanaman hias
9 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terlalu sering berada di rumah pasti membuat anak bosan. Mengajak main yang itu-itu saja pun pasti membuat dia bosan. Cobalah lakukan aktivitas lainnya, Ma. Contohnya seperti menanam.
Banyak sekali jenis tanaman yang dapat ditanam di rumah bersama anak. Mulai dari tanaman seperti sayur mayur yang dapat dikonsumsi hingga tanaman hias untuk mempercantik rumah.
Tanaman-tanaman tersebut pun tak membutuhkan tanah yang luas lho. Mama bisa menanamnya hanya di dalam pot. Sangat praktis bukan?
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum 7 tanaman yang mudah ditanam di rumah beserta cara menanam dan merawatnya. Simak dan coba bersama anak yuk!
1. Bayam
Bayam sangat cocok untuk ditanam di rumah oleh Mama dan si Kecil. Sebab, proses penanaman dan perawatannya mudah. Sehingga, tidak perlu selalu diawasi tanaman ini akan tumbuh dengan baik.
Mama dan anak hanya perlu menyirami tanaman bayam ini secara rutin. Sebab, bayam termasuk tanaman yang akan hidup ditempat lembab.
Untuk menanam bayam pun tidak memerlukan tempat yang luas. Mama bisa menanamnya di depan teras rumah atau balkon rumah.
Jadi, tak usah pikir panjang dan ayo mulai menanam bayam dengan langkah-langkah berikut ini.
Alat dan bahan:
- Benih bayam,
- Media tanam (tanah yang sudah tercampur pupuk baik kompos maupun kandang),
- Polybag ukuran 10x15 cm,
- Pot dengan diameter 15-30 cm,
- Air.
Langkah penanaman:
- Pertama, lakukan penyemaian benih. Tuangkan media tanam ke dalam beberapa polybag yang sudah dilobangi pada bagian bawahnya.
- Kemudian masukkan benih-benih bayam. Jangan lupa berikan jarak antara benih satu dengan benih lainnya agar agar tidak berkecambah secara bergerombol. Proses penyemaian ini akan berlangsung selama satu bulan.
- Selanjutnya, benih akan berkecambah (muncul daun sedikit). Lalu, pindahkan benih tersebut ke tempat pot yang sudah diisi dengan media tanam. Tunggu hingga bayam tumbuh besar.
- Jika sudah tumbuh, Mama dan anak dapat langsung memanennya serta menjadikannya sebuah sayur yang lezat.
2. Kangkung
Selain bayam, Mama dan si Kecil juga dapat mencoba menanam kangkung di rumah. Caranya pun mudah tak berbeda jauh dengan bayam.
Berikut ini cara menanam kangkung yang mudah di rumah.
Alat dan bahan:
- Benih bayam,
- Media tanam (tanah yang sudah tercampur pupuk baik kompos maupun kandang),
- Polybag ukuran 10x15 cm,
- Pot dengan diameter 15-30 cm,
- Air.
Langkah penanaman:
- Masukkan media tanam ke dalam polybag yang telah dibolongi bagian bawahnya
- Masukkan bibit kangkung. Buat lubang kecil di polybag hingga kedalaman 10 cm. Kemudian masukkan 3 bibit kangkung. Lakukan hal yang sama untuk polybag lainnya yang telah diisi media tanam. Tunggu hingga berkecambah.
- Sambil menunggu, lakukan penyiraman di pagi dan sore hari agar pertumbuhan berjalan lancar.
- Setelah tumbuh kecambah, pindahkan kangkung ke pot yang lebih besar. Proses ini harus dilakukan secara hati-hati. Jangan sampai akarnya rusak. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhannya.
- Setelah dipindahkan ke pot, tetap lakukan penyiraman dua kali sehari, pagi dan sore. Jangan lupa juga untuk mencabut gulma yang tumbuh di sekitarnya.
- Panen kangkung setelah 25-30 hari. Jika hanya untuk sekali panen, cabut kangkung hingga ke akar. Namun, kalau ingin dua kali panen, maka potong kangkung di bagian batang. Nantinya, kangkung akan tumbuh sekali lagi.
Editors' Pick
3. Sawi hijau
Sawi hijau pun termasuk tanaman yang tidak memerlukan perawatan yang terlalu ribet. Tempat penanamannya pun sama dengan bayam, bisa dilakukan di dalam pot sehingga tak membutuhkan lahan yang luas.
Mama dan si kecil dan menanamnya menggunakan pot dan menaruhnya di halaman rumah.
Agar sawi tumbuh dengan baik, coba ikuti langkah penanaman berikut ini
Alat dan bahan:
- Bibit sawi berbentuk bulat dan ukurannya kecil dan berwarna coklat agak kehitam
- Polybag dengan diameter 15 cm
- Polybag dengan diameter 20-30 cm
- Air
- Tanah humus
- Pupuk kompos
Langkah penanaman:
- Pertama, lakukan proses penyemaian. Campurkan tanah humus dan pupuk kompos. Kemudian, masukkan ke dalam polybag yang berukuran 15 cm. Kemudian masukkan benih sawi dan tutup kembali benih dengan tanah yang sudah dicampur pupuk.
- Tunggu hingga benih berkecambah dalam waktu 3-4 minggu. Sambil menunggu jangan lupa siram tanaman secara rutin setiap pagi dan sore hari.
- Saat sudah tumbuh daun kecil, saatnya proses penanaman. Masukkan terlebih dahulu tanah yang sudah dicampur pupuk ke dalam polybag yang lebih besar. Kemudian cabut benih sawi dari polybag kecil dan tanam di polybag besar. Lakukan secara hati-hati. Akar benih sawi tidak boleh rusak.
- Merawat sawi dengan menyiramnya setiap pagi dan sore serta memberinya pupuk organik setiap satu minggu sekali. Lakukan perawatan ini hingga dua bulan.
- Setelah dua bulan, sawi siap dipanen. Bisa memanen sawi dengan mencabut hingga akar ataupun memetik daunnya saja. Jika hanya memetik daun, nantinya sawi akan tumbuh kembali.
4. Tomat
Tomat merupakan sayuran yang bisa ditanam di dalam pot. Jadi, tanaman ini bisa Mama tanam di halaman atau teras rumah.
Penanaman dan perawatannya cukup mudah sehingga tak akan mengganggu aktivitas sehari-hari Mama dan si Kecil.
Untuk menjadi sebuah tomat, bibit tomat membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Lumayan cepat ya, Ma.
Yuk langsung coba tanam sekarang dengan langkah-langkah mudah berikut ini.
Alat dan bahan:
- Benih tomat
- Polybag atau pot dengan diameter yang cukup besar
- Media tanam (campuran tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1)
- Air
Langkah penanaman:
- Pertama masukkan media tanam hingga setengah pot. Kemudian masukkan bibit dan isi kembali pot dengan media tanam.
- Taruh pot di tempat yang biasanya terpapar sinar matahari, misalnya di teras rumah. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari selama 6-8 jam per hari. Selain itu, untuk menjaga kelembaban tanah, siram tomat setiap hari, pagi dan sore hari.
- Berikan Berikan mulsa (material penutup tanaman untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit) setiap 5 minggu sekali.
- Setelah muncul buah di pohon tomat, maka berikan pupuk kompos setiap dua minggu sekali.
- Saat tomat sudah berwarna merah merata, maka tandanya buah tersebut sudah bisa dipanen.
5. Cabai
Cabai merupakan salah satu bumbu masakan yang sering digunakan oleh Mama. Untuk itu, tak ada salahnya untuk mencoba menanam sendiri di rumah bersama anak. Sehingga saat Mama ingin memasak menggunakan cabai tinggal memetik saja deh.
Coba lakukan langkah berikut ini cika Mama ingin menanam cabai di rumah.
Alat dan bahan:
- Pot atau polybag yang memiliki bolongan di bagian bawah
- Cabai rawit, ambil bijinya
- Media tanam, campuran tanah dengan pupuk organik
- Air
Langkah penanaman:
- Siapkan pot dengan lubang drainase bagian bawah. Lalu tutup lubang dengan batu-batu kecil. Lalu masukkan media tanam (campurkan 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir). Ratakan.
- Siram tanah dalam pot menggunakan air. Kemudian, Selanjutnya taburkan biji cabai rawit secara merata di dalam pot. Pastikan biji tersebut tidak tumpang tindih. Selanjutnya, tutup biji cabai dengan media tanam dan siram kembali.
- Diamkan hingga biji cabai berubah menjadi kecambah. Dibutuhkan waktu sekitar 8-12 hari.
- Setelah muncul kecambah, siram kembali benih cabai dengan menggunakan botol dengan tutup yang berlubang. Usahakan langsung menyiramkan air pada tanahnya.
- Setelah 25 hari, pindahkan benih cabai ke pot yang lebih besar dengan media tanam yang baru yakni 50 persen tanah kebun, 30 persen kompos organik, dan 20 persen sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat). Kemudian masukkan kembali tanaman cabai ke dalam pot baru dan diamkan di bawah matahari selama 2-3 hari.
- Langkah selanjutnya yakni hanya perlu perawatan hingga cabai tumbuh. Caranya dengan melakukan penyiraman jika tanah terlihat kering, taruh di bawah sinar matahari selama 6-8 jam per hari, beri pupuk setiap 20 hari sekali.
- Jika sudah muncul cabai, Mama dapat langsung memetiknya
6. Kaktus
Setelah membahas tanaman berupa sayur-sayuran, selanjutnya kita beralih ke tanaman hias. Biasanya tanaman hias terlihat susah untuk merawatnya, namun berbeda dengan tanaman kaktus.
Kaktus, tumbuhan berduri yang terkenal tak perlu perawatan ekstra. Kaktus merupakan tanaman yang tangguh bahkan jika hidup di tempat yang gersang sekalipun. Hal ini karena kaktus memiliki mekanisme penyimpan air di dalam tubuhnya.
Jika Mama dan si Kecil memiliki aktivitas super padat, tanaman hias ini cocok untuk mempercantik rumah kalian. Langsung coba tanam yuk!
Bahan dan Alat:
- Biji kaktus
- Pot plastik dan pot terakota/gerabah ukuran kecil
- Kompos kaktus
- Vermikulit atau pasir halus
Langkah penanaman:
- Isi pot dengan kompos kaktus. Tekan-tekan hingga pupuk menjadi padat. Kemudian sebar biji kaktus, jangan terlalu banyak ya. selanjutnya, tutup biji kaktus dengan vermikulit atau pasir halus.
- Masukkan pot ke dalam plastik bening kemudian taruh di jendela. Nantinya, biji kaktus akan berkembang menjadi pohon kaktus.
- Siramlah 2 kali dalam seminggu.
- Karena kaktus digunakan sebagai hiasan rumah, Mama dapat menaruhnya di teras rumah. Hal ini sangat baik juga untuk kaktus karena ia merupakan tanaman gurun yang membutuhkan matahari.
7. Lili paris
Selain kaktus, lili paris pun merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah untuk ditanam bagi pemula dan seseorang yang memiliki banyak kesibukan.
Untuk mempermudah, Mama tak perlu membeli dari bibit, cukup beli tanaman yang sudah tumbuh saja, Ma. Biasanya, tanaman yang dijual ini ditaruh di polybag. Maka, jangan sampai lupa untuk membeli pot dan media tanam.
Mama dapat dengan mudah menanam tanaman lili paris dengan cara berikut ini:
- Siapkan pot dan tuangkan media tanam hingga setengah satu per empat pot. Kemudian cabut perlahan lili paris dari polybag dan masukkan ke dalam pot. Selanjutnya, masukkan media tanam hingga lili paris dapat berdiri tegak.
- Langkah selanjutnya yakni perawatan rutin. Mama hanya perlu merawatnya dengan cara menyemprot daunnya saat daun terlihat kering atau sekitar dua hari sekali. Jangan lupa juga untuk memberinya pupuk sekitar 3-4 minggu sekali.
Nah, itulah 7 tanaman yang paling mudah di tanam di rumah bersama si Kecil, Ma. Mudah bukan? Yuk langsung dicoba.
Baca juga:
- Ajari Anak, 5 Jenis Tanaman Berdasarkan Kebiasaan Tumbuhnya
- Pengertian, Ciri Serta Contoh Tanaman Hidrofit, Higrofit dan Xerofit
- 7 Manfaat Tanaman Echinacea untuk Kesehatan Anak