5 Rukun Qauli dalam Salat yang Perlu Anak Ketahui
Harus diterapkan agar salat yang dilaksanakan sah dan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT
26 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salat merupakan tiang agama yang harus dikerjakan oleh setiap umat Muslim. Pelaksanaan ibadah salat ini tak bisa sembarangan, ada beberapa rukun yang harus dipatuhi.
Berdasarkan ceramah dari Ustaz Azhar Idrus dalam kanal YouTube Ustaz Azhar Idrus Official, rukun salat adalah suatu perkara yang mesti kita lakukan agar salat menjadi sah. Jika salat yang dilaksanakan sah, maka akan mendapat pahala dari Allah SWT.
Namun, masih banyak umat Muslim yang abai akan rukun salat. Salah satunya yakni mengabaikan rukun qauli dalam salat.
"Rukun qauli adalah lafaz yang melontarkan suara yang berbunyi. Maksudnya adalah bacaan yang mesti mengeluarkan bunyi. Ada lima tempat yang harus mengeluarkan dalam salat yakni tabir, Al-Fatihah, tahiyat akhir, salawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama," ucap Ustaz Azhar.
Jadi, jika seseorang membaca bacaan salat pada lima bagian tersebut di dalam hati, maka salatnya menjadi tidak sah. Sayang sekali bukan?
Namun, sebenarnya rukun qauli mengatur lebih jauh dari itu lho. Bukan hanya tentang bacaan yang harus dilirihkan hingga terdengar oleh telinga sendiri, tetapi juga tentang cara pengucapan setiap huruf hijaiyah dan tajwid dalam bacaan salat. Sebab, jika pengucapannya salah, akan mengubah arti.
Maka dari itu, kali ini Popmama.com ingin mengajak Mama beserta anak-anak untuk mempelajari rukun qauli dalam salat lebih mendetail. Simak informasi berikut ini yuk!
1. Tata cara membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar)
Setiap umat muslim yang melaksanakan salat harus membaca lafadz Allaahu Akbar (Takbiratul Ihram) hingga terdengar oleh telinga sendiri. Selain itu, lafadz Allaahu Akbar pun harus dibaca dengan tepat.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan agar lafadz Allaahu Akbar dalam salat:
- Semua huruf Allaahu Akbar harus dibaca sesuai dengan sifat hurufnya (makharijul huruf)
- Pada lafadz Allaahu ada tasydid pada huruf lam (dobel huruf l). Jadi ada penekanan pada huruf lam saat membacanya.
- Pada lafadz Allaahu ada mad thabi'i pada huruf lam, jadi dibaca "Allaahu" bukan dibaca pendek menjadi "Allahu"
- Pada lafadz Akbar harus dibaca pendek "Akbar", tidak boleh bahkan diharamkan untuk dibaca panjang menjadi "Akbaar". Sebab, "Akbar" memiliki arti maha besar. Sedangkan "Akbaar" artinya bedug/gendang.
Editors' Pick
2. Membaca surat Al-Fatihah
Setiap umat muslim pasti hafal surat Al-Fatihah. Namun, belum tentu dapat membacanya dengan tepat. Mulai dari ketepatan pengucapan huruf, tajwid, dan panjang pendek.
Dalam hal ini, Mama dapat belajar bersama dengan anak-anak melalui video YouTube terkait cara membaca surat Al-Fatihah yang benar. Selain itu, Mama pun dapat belajar dengan ahlinya seperti ustad, ustadzah, habib, atau ulama lainnya.
3. Membaca tahiyat akhir
Salah satu rukun salat yang harus dikerjakan adalah tahiyyat akhir. Rukun salat ini pun termasuk ke dalam rukun qauli yang harus diucapkan hingga terdengar oleh telinga sendiri.
Selain itu, semua huruf tahiyya akhir harus dibaca dengan benar. Mulai dari panjang dan pendek bacaan, sifat huruf, hingga tajwid.
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ، سَلَامٌ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ. سَلَامٌ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّهِ
Adapun tajwid yang paling diperhatikan dalam tahiyat akhir adalah huruf bertasydid. Sebab, banyak sekali huruf hijaiyah bertasydid dalam rukun salat ini.
Contohnya yaitu huruf ta’ dan ya (اَلتَّحِيَّاتُ), lam (لِلّهِ), ya’ (أَيُّهَا), nun dan ya’ (النَّبِيُّ), lam (اللّهِ), lam (اللّهِ), shad (الصَّالِحِيْنَ), lam (إِلَّا), lam (اللّهُ), nun (وَأَنَّ), mim (مُحَمَّدًا) dan lam (اللّهِ).
Mama dan anak-anak harus membaca huruf bertasydid dengan cara menekan pada huruf tersebut (dobel huruf). Jika tidak demikian, maka hurufnya akan berkurang sehingga bacaan salat tidak lengkap dan mengubah arti. Hal itu menyebabkan salat menjadi tidak sah.
4. Membaca shalawat kepada Nabi ketika tasyahud akhir
Jika Mama dan anak masih membaca salawat nabi di dalam hati selama melaksanakan salat, maka mari mulai menyuarakannya hingga terdengar ke telinga sendiri. Sebab, membaca salawat pada tasyahud akhir merupakan salah satu rukun qauli juga, Ma.
Adapun beberapa sifat huruf dan tajwid yang perlu diperhatikan yakni:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ atau صَلَّى اللّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
- Lafadz Allaahumma dibaca dengan benar. Pada huruf lam terdapat mad thabi'i yang harus dibaca panjang dua harakat. Kemudian, pada huruf mim ada tasydid yang harus dibaca lebih ditekankan.
- Cara membaca huruf shad pada lafadz shalli harus ditekankan karena terdapat tasydid.
- Kemudian, huruf lamnya dibaca pendek menjadi “shalli” tidak boleh dibaca panjang menjadi “shallii”.
- Lafadz muhammad dibaca dengan huruf ha' (ح/tipis) yang artinya orang yang terpuji, yaitu Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Bukan dibaca menggunakan huruf Ha (هـ/besar/dada) karena itu tidak ada artinya.
5. Membaca salam pertama
Rukun qauli yang terakhir adalah mengucapkan salam pertama dalam salat dengan lengkap yaitu “Assalaamu ‘alaikum” atau “Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh".
Jadi, bagi umat muslim yang masih mengucapkan salam "salamuun alaikum (tanpa al/as)" harus segera disempurnakan, ya.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa bacaan salam pertama dalam salat pun harus dilirihkan hingga terdengar dengan telingat sendiri.
Nah itulah lima rukun qauli yang harus diperhatikan dalam salat. Kini jangan lupa untuk membunyikan bacaan salat dalam 5 bagian rukun salat tersebut ya, Ma.
Semoga seiring berjalannya waktu kita semua dapat melantunkan bacaan salat semakin tepat sehingga salat dapat diterima Allah seutuhnya. Semangat terus dalam memperdalam ilmu agama dan mengajarkannya pada anak ya, Ma!
Baca juga:
- Cara Mudah Menjelaskan dan Mengajarkan 6 Rukun Iman pada Anak
- Mengajarkan 5 Rukun Islam dan Penjelasannya pada Anak
- Ajarkan Rukun Puasa Bulan Ramadan pada Anak dan yang Membatalkannya