Mama Wajib Tahu! 7 Tanda Anak Sudah Siap Masuk SD
Tandanya bukan hanya berpatokan dengan umur lho, Ma!
20 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebanyakan orangtua di Indonesia menjadikan umur sebagai penanda anak untuk masuk SD. Biasanya, anak yang berusia 6 hingga 7 tahun harus masuk SD.
Hal itu memang benar, kebanyakan sekolah menerapkan sebagai salah satu syarat masuk SD. Selain itu, di usia tersebut pun menjadi usia yang pas untuk anak memulai pendidikan dasar. Namun, sebenarnya ada hal lain yang menjadi penanda apakah anak sudah siap masuk SD atau belum.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi dari dua psikolog yakni, Pritta Tyas, M.Psi. dan Ratna Kusumawati, M.Psi. Simak yuk, Ma!
1. Kemampuan sosial yang harus dimiliki oleh seorang anak ketika masuk SD
Regulasi emosi adalah keadaan di mana seseorang mampu mengatur dan mengubah emosi dirinya maupun orang lain.
Hal ini penting dimiliki anak sebelum masuk ke dalam sekolah dasar karena supaya anak bisa tetap tenang selama mengikuti proses pembelajaran.
“Ini kan anak TK baru masuk SD, dia bisa tetap tenang kalau tidak ada orangtuanya, kalau belajar dalam durasi waktu tertentu. Nah itu merupakan bagian dari kemampuan anak untuk bisa meregulasi emosinya,” ucap Ratna.
2. Kemampuan anak untuk mengobservasi melihat lingkungan sekitar
Observasi lingkungan adalah proses pengamatan lingkungan di mana kita berada. Jadi, dalam konteks ini, observasi lingkungan yang dimaksud yakni mengetahui pengamatan dan keadaan lingkungan di kelas sekolah dasar.
Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh anak. Sebab, ketika anak sudah bisa mengobservasi lingkungannya maka ia bisa mengikuti instruksi gurunya serta dia bisa meniru dan mengikuti proses belajar yang dilakukan di sekolah.
Editors' Pick
3. Komunikasi
Kemampuan ini berkaitan dengan bagaimana anak bermain dan berinteraksi bersama dengan teman-teman dan gurunya.
4. Sabar menunggu giliran
Fasilitas di sekolah merupakan fasilitas umum yang digunakan bersama-sama. Untuk itu, jika fasilitas tersebut sedang digunakan kemudian anak ingin menggunakannya juga, anak-anak harus sabar menunggu gilirannya.
Contohnya, saat ingin buang air kecil ternyata di dalam kamar mandi ada orang. Maka, anak mama harus sabar menunggu.
Contoh lainnya, saat guru mengizinkan anak-anak mengemukaan pendapat, lalu anak-anak tak bisa langsung berbicara. Ia harus menunggu giliran. Biasanya akan diurutkan sesuai dengan siapa yang menunjuk tangan terlebih dahulu.
“Kalau gurunya misalnya tanya, oh belum waktunya saya nih yang jawab,”ucap Prita.
“Kalau anak di bawah umur itu (anak SD) kan, biasanya 4 tahun, harus sekarang.api kalau udah memasuki usia SD dia udah tau oh ini belum saatnya saya. Kemudian, walaupun belum ditunjuk nggak ngambek-ngambek banget. Mereka sudah paham,” lanjutnya.
5. Tahu identitas dirinya
Anak yang masuk SD harus mengetahui identitas dirinya. Misalnya, namanya siapa, jenis kelaminnya apa dan lainnya.
Maka dari itu, tak heran jika banyak orangtua yang suka menanyakan kepada anak-anak, “Kamu namanya siapa sih? umurnya berapa? Nama ayahnya siapa? Nama ibunya siapa?”
Hal itu merupakan cara yang baik untuk membantu anak mengenali dirinya sendiri.
6. Kemampuan dasar
Kemampuan dasar pun merupakan salah satu hal yang dijadikan tanda apakah anak sudah siap masuk SD atau belum. Namun, kemampuan dasar yang menjadi patokan bukalah bisa membaca dan menulis lho, Ma.
Ada beberapa kemampuan dasar yang perlu anak kuasai yakni:
- Motorik kasar
Di usia SD, anak harus menguasai motorik kasar seperti lompat jauh dengan mendarat dua kaki, jalan lurus, berdiri satu kaki, serta naik dan turun anak tangga.
Kematangan anak dalam motorik kasar ini tidak akan di tes, namun motorik kasar berperan penting dalam fokus dan konsentrasinya. Selain itu, motorik kasar berpengaruh juga terhadap kemampuan anak untuk duduk dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengerjakan satu tugas tertentu.
- Motorik halus
Kemampuan motorik halus bisa dilihat dari kemandirian anak. Misalnya, mengancingkan baju, memegang pensil sendiri dan hal-hal lainnya yang perlu dilakukan sendiri.
- Kognitif
Untuk bisa membaca dan menulis sebenarnya itu dikembalikan ke sekolah dasar yang dipilih orangtua. Namun, hal dasar kognitif
Kemampuan mendasar, anak bisa membedakan bentuk, sudah tahu klasifikasi bentuk bagun dasar seperti lingkaran, segitiga dan lainnya. Selain itu bisa mewarnai rapi di dalam garis, hal ini guna menandakan bahwa kontrol anak sudah bagus. Lalu, bisa juga menyusun balok ke atas hingga enak balok atau lebih, bisa menggunting dan menempel.
Untuk membaca dan menulis, ketika anak masuk SD, anak sudah kenal dan paham dengan huruf angka. Diharapkan anak bisa menulis meskipun belum terlalu rapi dan terlalu benar. Misalnya, menulis b dan d terbalik.
- Bahasa
Bahasa dibagi menjadi dua, pemahaman bahasa dan mengekspresikan bahasa.
Ketika anak sudah masuk SD, mereka harus memiliki pemahaman bahasa yang bagus. Di mana mereka harus bisa mencerna instruksi dari guru, memahami bacaan serta tugas.
Sedangkan untuk mengekspresikan bahasa yakni situasi di mana anak mampu mengungkapkan pendapatnya.
7. Konsultasi pada ahli
Tak ada salahnya sebagai orangtua Mama berkonsultasi kepada ahli sebelum menentukan keputusan anak harus masuk SD sekarang atau nanti.
Mama dapat meminta second opinion dari seorang psikolog.
Jangan sampai, Mama memasukkan anak ke SD karena mendapat tekanan dari tetangga atau bahkan keluarga. Sebab, terkadang ada saja tetangga atau keluarga yang memberi tekanan. Contohnya, “Masa sudah umur segini belum sekolah SD sih.”
Selain itu, jika Mama merasa hal-hal di atas sudah ada di dalam diri anak, namun usia mereka belum berusia 6 atau sampai 7 tahun, Mama bisa memasukkan anak ke SD, namun dengan pernyataan dari ahli bahwa anak mama benar-benar menguasai hal-hal di atas.
Itulah beberapa tanda-tanda jika anak sudah siap masuk SD. Jika ada beberapa tanda di atas yang belum terpenuhi, Mama bisa mulai melatihnya dari sekarang sampai tahun ajaran baru tiba. Semangat ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Zodiak Anak yang Senang Ikut Sekolah Tatap Muka, Anak Mama Siap?
- Contoh Penegakan Hak Asasi Manusia di Lingkungan Sekolah
- Pengertian Serta Contoh Hak dan Kewajiban Anak di Sekolah