5 Bahaya Kebiasaan Anak Gigit Kuku, Atasi Sejak Dini, Ma!
Jangan biarkan anak menderita infeksi karena bakteri
15 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa anak yang punya kebiasaan menggit kuku. Beberapa di antara mereka biasanya sedang cemas atau kurang percaya diri, hingga akhirnya menggigit kuku untuk menyembunyikan perasaan tersebut. Hal ini tampak sepele, tapi tahukah Mama bahwa kebiasaan menggigit kuku bisa berbahaya?
M.O.Marouane meneliti, selain dapat menimbulkan infeksi dan perdarahan di kuku, ada beberapa kemungkinan yang terjadi saat anak menggigit kuku. Berikut Popmama.com merangkum 5 di antaranya. Perhatikan baik-baik ya, Ma.
1. Merusak gigi dan gusi anak
Di usia 6-9 tahun, gigi anak masih tumbuh dan membentuk susunan sesuai kebiasaan anak. Misalnya anak terbiasa pakai dot, maka bisa jadi susunan gigi depannya akan ikut maju. Nah, kebiasaan menggigit kuku pun berpengaruh pada susunan gigi yang jadi tidak rapi dan cenderung condong ke depan.
Editors' Pick
2. Peradangan kulit
Infeksi dari bakteri di dalam mulut juga bisa menyebabkan radang kulit di sekitar jari loh, Ma. Kita tak pernah tahu, seberapa bersih mulut si Anak, meski sudah yakin giginya digosok dengan baik. Sebaliknya, bakteri dari kuku juga bisa masuk ke dalam tubuh si Anak dan menyebabkan penyakit pencernaan.
3. Infeksi subungual
Pernah tahu ada warna kehitaman di kuku kan, Ma? Itu adalah darah beku yang tidak bisa keluar dan dapat menyebabkan nyeri. Jika parah, akan menimbulkan nanah yang mengalir di bawah kuku juga. Nah, infeksi ini juga kemungkinan bisa terjadi jika sering menggigit kuku.
4. Infeksi jamur pada kuku
Onychomycosis atau kuku berjamur, merupakan salah satu bentuk infeksi paling sering dialami oleh orang dewasa. Namun tak menutup kemungkinan ini juga terjadi pada anak-anak jika sering menggigit kuku. Meski tidak mengancam nyawa, tapi kondisi ini tetap perlu ditangani secepatnya.
5. Kerusakan pada bantalan kuku
Disebut onycholysis, yaitu lepasnya kuku dari bantalan merah mudanya. Pemisahan kuku ini biasanya terjadi secara bertahap dan tidak menimbulkan rasa sakit. Selain karena trauma kuku, alat menikur, terpapar uap air terlalu lama, kerusakan ini juga bisa timbul karena seringnya menggigit kuku.
Nah, untuk menghindari ragam bahaya di atas, Mama perlu melarang si Anak yang suka menggigit kuku. Tak perlu melarang dengan tegas, Mama bisa coba alihkan perhatian mereka saat mulai menggigiti kuku. Atau lebih baik lagi kalau Mama menjelaskan efek menggigiti kuku agar si Anak paham bahayanya.
Baca Juga:
- Jangan Sepelekan, Ini Fakta di Balik Perubahan Warna Gigi Anak
- Waspada, Ini 8 Tanda Anak Kekurangan Nutrisi
- Bahaya Bruxisme, Kecenderungan Menggertakkan Gigi pada Anak