Bicara soal seks di rumah, terutama dengan anak, cenderung menjadi hal yang tabu selama ini. Sebagian besar Mama merasa belum saatnya untuk memberikan pendidikan seks untuk anak-anak mereka, sebagian lagi merasa malu harus membicarakan ini. Padahal pendidikan seks sangat penting dimulai dari usia 6 tahun.
Bukan! Bukan pendidikan seks yang berat dan rumit untuk dipahami anak yang dimaksud di sini. Usia 6 tahun adalah langkah awal untuk Mama mulai memperkenalkan beberapa hal sederhana. Dilansir dari aboutkidshealth, di sini Popmama.com mengajak Mama untuk belajar memulai obrolan seputar seks dengan si Anak.
1. Mengenal heteroseksual, homoseksual, dan biseksual
sassymamasg.com
Di usia ini, Mama sudah boleh memberikan pemahaman dasar bahwa beberapa orang termasuk heteroseksual, beberapa lainnya homoseksual atau biseksual.
Mereka juga sudah boleh tahu bahwa ada serangkaian ekspresi gender yang tidak pada umumnya. Mama bisa menjelaskan bahwa jenis kelamin tidak selalu ditentukan oleh alat kelamin seseorang. Anak-anak sudah harus tahu, apa peran seksualitas dalam hubungan antarmanusia.
Editors' Pick
2. Mengetahui batas privasi seseorang
lavidalucida.com
Anak-anak juga sudah harus tahu hal mendasar tentang privasi, batas-batas aurat pada umumnya, dan bagaimana menghargai hal tersebut dalam hubungan bersosial.
Sebagian besar anak sudah mulai mengeksplorasi tubuh mereka di usia ini. Mereka harus memahami bahwa normalnya segala sesuatu yang ada dalam batas privasi itu harus diurus sendiri, tanpa boleh orang lain campur tangan.
3. Ajarkan anak mengenal batas penggunaan perangkat seluler
timesofmalta.com
Wajib hukumnya untuk memberi informasi pada anak, bahwa komputer dan perangkat seluler yang akrab mereka gunakan sehari-hari harus dipergunakan dengan bijak. Sudah harus belajar tentang privasi, si Anak harus tahu batas aurat dan cara menghargai orang lain dan diri sendiri, termasuk dalam konteks digital.
Mama bisa jelaskan bahwa ada aturan untuk berbicara dengan orang asing yang mereka jumpai lewat media sosial. Penting juga untuk membuat mereka paham bahwa berbagi foto secara online tak boleh semudah itu dilakukan. Mama bisa minta si Anak untuk menyampaikan keresahan mereka jika ada hal yang membuat mereka tidak nyaman, kaitannya dengan kehidupan sosial di dunia maya.
4. Memberi pengetahuan dasar tentang pubertas
Pixabay/Nastya_gepp
Di akhir rentang usia ini, saat anak-anak akan memasuki usia remaja, Mama harus sudah memberi gambaran tentang pubertas untuk mereka. Sebagian anak bisa jadi memasuki masa puber sebelum usia 10 tahun, dan mereka seharusnya tak hanya belajar tentang perubahan-perubahan yang akan mereka alami saja, tapi juga yang terjadi pada lawan jenisnya.
Pastikan juga si Anak sudah diajarkan tentang pentingnya kebersihan dan perawatan diri pada masa puber ini. Diskusi sejak dini akan membantu si Anak siap menghadapi perubahan yang akan terjadi pada dirinya, dan teman-teman mereka yang lain. Yakinkan mereka bahwa segala perubahan di masa puber adalah normal adanya.
5. Memahami tentang reproduksi manusia
huffingtonpost.com
Mama juga bisa mulai memberikan pemahaman tentang reproduksi manusia pada anak di penghujung rentang usia 6 sampai 9 tahun ini. Mereka juga harus tahu bahwa ada juga cara reproduksi selain hubungan seksual secara langsung. Diskusi ini bisa Mama selipkan dalam obrolan seputar pubertas dengan si Anak.
Memang tidak mudah melakukan ini semua, Ma. Namun alangkah baiknya jika anak memahami hal-hal tersebut di atas, ketimbang mereka melakukan kesalahan yang mereka bahkan tak tahu bahwa itu salah. Dengan mengajak anak berdiskusi dan menyelipkan pendidikan seksual, mereka dengan sadar akan membatasi diri dalam kaitannya dengan privasi dan aurat.