Jepang dikenal sebagai negara dengan tingkat kesehatan anak yang luar biasa. Bahkan, UNICEF menobatkan anak-anak Jepang sebagai yang paling sehat di dunia. Apa rahasianya? Salah satunya adalah kebiasaan sehat yang diterapkan oleh para orang tua di sana.
Filosofi hidup sehat seperti shokuiku, yang mengajarkan pentingnya makanan bergizi, hingga kebiasaan sehari-hari yang sederhana namun berdampak besar, menjadi kunci anak-anak Jepang tumbuh sehat dan jarang sakit. Dengan indeks penyakit yang rendah dan tingkat obesitas anak yang minim, Jepang membuktikan bahwa pola hidup sehat harus diajarkan sejak dini.
Tertarik mengetahui tips apa saja yang bisa diterapkan di rumah? Simak 7 tips anak sehat ala orang Jepang yang akan Popmama.com sajikan di bawah ini.
7 Tips Anak Sehat ala Orang Jepang yang Bisa di Tiru
1. Terapkan pola makan seimbang dengan Ichijū-sansai
allabout-japan.com
Makanan khas Jepang seperti Ichijū-sansai, yang terdiri dari nasi, sup miso, lauk protein, dan dua jenis sayuran, bukan hanya lezat tapi juga sehat. Menu ini kaya akan vitamin, mineral, serat, dan protein yang penting untuk tumbuh kembang anak.
Dengan kebiasaan makan seperti ini, anak-anak di Jepang mendapatkan gizi seimbang tanpa berlebihan dalam kalori. Yuk, mulai biasakan si anak menyantap makanan bergizi seperti ini di rumah.
2. Selalu membawa bekal ke sekolah!
Pexels/FOX
Sekolah-sekolah di Jepang sering meminta murid membawa bekal makanan dari rumah untuk didiskusikan bersama teman dan guru. Ini bukan sekadar aktivitas biasa, tapi cara untuk mengajarkan anak lebih mengenal makanan mereka.
Diskusi tentang bekal ini juga mendorong anak untuk mencoba makanan baru atau membangun kebiasaan makan yang lebih sehat. Si anak pun belajar tentang pentingnya makanan yang mereka konsumsi dengan cara yang menyenangkan.
Editors' Pick
3. Acar buatan Mama yang gak pernah ketinggalan
asianinspirations.com.au
Acar buatan rumah menjadi pilihan sehat bagi keluarga di Jepang. Dengan bahan sederhana seperti sayuran segar, acar ini menjadi sumber nutrisi yang praktis dan rendah lemak.
Orangtua di Jepang biasanya membuat acar dalam jumlah besar untuk disimpan dan dikonsumsi selama beberapa hari. Ini bisa menjadi pelengkap sempurna untuk menu makan keluarga yang sehat.
4. Ocha atau air mineral only!
blog.gaijinpot.com
Anak-anak di Jepang dibiasakan minum air mineral atau ocha (teh khas Jepang) dibandingkan minuman manis atau bersoda. Kebiasaan ini membantu mereka menghindari asupan gula berlebih yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
Sebagai alternatif, Mama juga bisa membuat smoothie dari buah segar dan yogurt. Ini adalah pilihan minuman sehat yang disukai anak-anak dan kaya akan nutrisi.
5. Libatkan anak dalam memasak makanan sehat
Pexels/RDNE Stock project
Di Jepang, melibatkan anak dalam proses memasak sudah menjadi hal umum. Anak-anak diajarkan memilih bahan makanan sehat, mengenal cara memasaknya, hingga memahami manfaatnya bagi tubuh.
Cara ini membantu anak merasa lebih dekat dengan makanan yang mereka konsumsi, sekaligus meningkatkan rasa ingin tahu mereka untuk mencoba makanan baru yang lebih sehat.
6. Biasakan anak untuk aktif bergerak setiap hari
Pexels/RDNE Stock project
Anak-anak di Jepang sangat aktif bergerak. Jalan kaki ke sekolah, berolahraga, atau bermain di luar rumah menjadi bagian dari rutinitas harian mereka. Aktivitas ini membantu mereka tetap bugar, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan kesehatan mental.
Cobalah untuk mengurangi waktu bermain gadget dan ajak anak lebih sering melakukan aktivitas fisik bersama keluarga.
7. Ajarkan filosofi shokuiku sejak dini
maff.go.jp
Filosofi shokuiku yang berarti "makan untuk tumbuh" menjadi landasan pola hidup sehat di Jepang. Filosofi ini mengajarkan pentingnya mengenal asal-usul makanan dan dampaknya terhadap tubuh.
Anak-anak pun tumbuh dengan pemahaman bahwa makanan bukan sekadar mengenyangkan, tetapi juga memberi energi dan menjaga kesehatan mereka.
Menerapkan tips anak sehat ala orang Jepang tak hanya bermanfaat soal kesehatan fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting tentang kedisiplinan dan tanggung jawab.