Memilukan! Siswa SD Jayamukti Meninggal Dunia Usai Dibully Kakak Kelas
Siswa kelas 3 SD korban bullying di Subang tewas usai koma 3 hari. Berikut kronologi lengkapnya!
29 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peristiwa menyayat hati terjadi di Blanakan, Subang, Jawa Barat. AR (9), siswa kelas 3 SD Jayamukti, meninggal dunia pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 16.10 WIB, setelah menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh tiga kakak kelasnya.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, korban sempat mengalami koma selama tiga hari dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
Kasus ini menjadi perhatian serius, baik dari pihak keluarga, pemerintah daerah, hingga masyarakat. Pemerintah Kabupaten Subang langsung mengambil tindakan dengan menonaktifkan kepala sekolah tempat korban menuntut ilmu, sambil menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut hasil autopsi, korban mengalami pendarahan hebat di otak yang menyebabkan tekanan serius hingga akhirnya meninggal dunia.
"Pendarahan yang mengakibatkan tekanan kepada otak," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, pada selasa (26/11/2024).
Berikut rangkuman lengkap tentang siswa sd jayamukti meninggal dunia usai dibully kakak kelas ini yang telah dirangkum Popmama.com.
Sempat Kritis dan Koma Selama Tiga Hari
Setelah insiden kekerasan yang dialaminya, AR langsung dilarikan ke RSUD Subang dalam kondisi tak sadarkan diri. Menurut Wakil Direktur RSUD Subang, dr. Syamsul Riza, AR tiba di rumah sakit dengan kondisi sangat kritis dan langsung dipindahkan ke ICU.
“Kami menemukan pendarahan di otak yang menyebabkan kondisi korban koma. Selama tiga hari perawatan, kami terus memantau, namun kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada senin sore,” ujar dr. Syamsul.
Keluarga korban mengaku bahwa sebelum kejadian, AR sempat mengeluhkan rasa sakit di kepala yang disertai muntah-muntah. Setelah ditelusuri, AR mengungkap bahwa dirinya sering dipukuli oleh kakak kelasnya, baik di sekolah maupun di tempatnya mengaji.
Editors' Pick
Dugaan Bullying oleh Tiga Kakak Kelas
Insiden bermula ketika AR ditindas oleh tiga kakak kelasnya, yakni M, D, dan O. Ketiganya diduga memalak uang jajan AR saat jam istirahat. Saat korban menolak, ia dipukuli dan dibenturkan ke tembok. Hal ini dikonfirmasi oleh kerabat korban, yang menyebut bahwa AR sering menjadi sasaran kekerasan secara fisik.
“Dia sering dipukul, ditendang, bahkan dibenturkan ke tembok. Sebelum koma, AR bilang takut cerita karena diancam oleh pelaku,” ungkap salah satu kerabat korban.
Kasus ini terjadi di luar jam pelajaran, yang membuat pihak sekolah tidak menyadari perundungan tersebut hingga korban kritis.