6 Alasan untuk Mama Berhenti Memaksa Anak Belajar
Apakah tidak ada cara selain memaksa?
4 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sistem pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih sering menuai kritik. Dibandingkan dengan pendidikan di negara lain, Indonesia dinilai terlalu memaksa para siswanya dengan aturan ketat.
Disadari atau tidak, budaya memaksa ini juga diteruskan oleh para orangtua di rumah. Orientasinya adalah hasil berupa nilai, peringkat kelas, dan penghargaan lain. Masih sangat sedikit yang menghargai proses. Lagipula, orangtua mana yang tidak ingin anaknya pintar dan berprestasi?
Sayangnya, rajin belajar selalu dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan dalam dunia pendidikan. Setiap sore hingga malam hari anak-anak dipaksa mengerjakan tugas sekolah, dan masih harus menyempatkan waktu untuk mengulang pelajaran.
Sadarkah Mama jika tindakan memaksa belajar itu memiliki dampak buruk? Ini enam bahaya yang akan dialami si Anak jika sering dipaksa belajar.
1. Cepat lelah
Sejak pukul 05.00, anak mama sudah harus bangun dari tidurnya untuk mandi, sarapan, lalu menempuh jarak cukup jauh dari rumah ke sekolah. Ia akan berada di sekolah sekurang-kurangnya 5 jam, dan akan tiba di rumah sekitar pukul 1-2 siang.
Hanya ada waktu beberapa jam saja untuk makan siang, tidur sebentar, lalu pergi bermain. Karena saat hari menjelang gelap, Mama sudah membunyikan alarm untuk segera pulang dan belajar.
Tanpa memiliki waktu bermain, membuat anak cepat lelah dan tidurnya kurang nyenyak.
2. Gampang sakit
Anak yang mudah lelah berpotensi lebih besar terserang penyakit. Daya tahan tubuhnya melemah karena kurang istirahat dan kondisi mentalnya tidak bahagia.
Penyakit itu gak selalu datang dari virus atau bakteri lho, Ma! Perasaan tidak bahagia juga menyebabkan metabolisme dalam tubuh kurang lancar.
Meski ia mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari, istirahatnya kurang berkualitas. Ia tetap merasa lelah dan kurang nyaman di pagi harinya. Mama tidak mau kan si Anak jadi gampang sakit?