Ikuti 5 Cara Ini Agar Anak Terlatih Mengatur Keuangan Sendiri
Bagaimana caranya membuat anak sudah sadar financial sejak dini?
25 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajarkan anak mengatur keuangan adalah tantangan berat bagi orangtua.
Memisahkan dilema antara ingin menuruti keinginannya dan mengajarinya berhemat, adalah sebuah pilihan yang sulit. Selagi Mama dan Papa merasa mampu membelikan, apa yang si Anak minta pasti berusaha dituruti.
Padahal, orangtua wajib mengajarkan anak caranya mengatur keuangan dan membuat skala prioritas. Ia harus bisa menghargai uang dan belajar berhemat.
Lima langkah di bawah ini bisa Mama coba terapkan di kehidupan sehari-hari, agar ia mulai belajar mengatur pengeluaran tanpa membuatnya terpaksa.
Yuk, lihat uraian Popmama.com ini!
1. Kenalkan sistem kerja dan gaji
Jika anak mama sudah mulai masuk usia SD, Mama bisa mulai mengenalkannya pada pekerjaan orangtua dan bagaimana kegiatan itu mendatangkan uang.
Ceritakan jerih payah Mama atau Papa dalam bekerja demi mendapatkan uang atau gaji setiap bulannya. Dengan memahami itu, anak mama bisa lebih menghargai uang karena tahu mendapatkannya tidak mudah.
Mama juga bisa membuat simulasi dengan mengumpamakan besaran gaji bulanan, lalu dibagi jumlah hari agar didapat nilai gaji harian. Lalu buat neraca keuangan sederhana yang merangkum pengeluaran keluarga.
Tunjukkan pada anak perbandingan antara uang yang Mama dapat dengan pengeluaran wajib yang harus dibayar tiap bulannya.
Editors' Pick
2. Ajari menabung
Mengajari anak menabung sejak dini banyak nilai positifnya bagi masa depan kelak. Ia jadi terhindar dari perilaku boros dan menghambur-hamburkan uang, karena sudah terbiasa menyisihkan hartanya sejak kecil.
Mama bisa memulai dari membelikan celengan lucu agar aktivitas menabungnya menyenangkan.
Untuk permulaan, sisihkan uang koin di rumah untuk diberikan pada anak mama. Atau bisa dengan memberi lebihan pada uang saku agar ia bisa menabung. Tunjukkan ia caranya menabung dengan celengan, dan ajak menghitung hasilnya setelah celengan dibuka.
Ia akan merasa senang melihat hasil jerih payahnya sendiri rutin memasukkan uang koin atau menyisihkan uang jajan.
3. Berikan uang saku berkala
Mama bisa mulai menerapkan uang saku berkala pada anak untuk melatihnya mengatur uang. Bisa tiap tiga hari sekali, atau langsung seminggu sekali.
Beri ia pemahaman bahwa Mama tidak akan memberikan uang tambahan di luar jatah mingguan tersebut, kecuali untuk kepentingan mendesak atau selain jajan.
Di awal-awal, Mama ajarkan dulu bagaimana cara mengelola uangnya.
Bagi besaran uang saku seminggu menjadi tujuh, untuk mengetahui jatah maksimal harian yang bisa ia gunakan. Karena hari Minggu sekolah libur, katakan padanya uang jatah sehari itu bebas ia gunakan untuk apa saja, bisa untuk tambahan menabung atau membeli barang yang ia inginkan.
4. Ajari membuat skala prioritas
Ketika si Anak memiliki uang berlebih, baik itu dari tabungan atau pemberian orang, ajarkan ia menetukan skala prioritas.
Buat data barang-barang yang ingin dan harus ia beli. Pisahkan menjadi dua kolom berbeda, yang satu kebutuhan dan satunya keinginan.
Setelah itu, Mama berikan saran dan tanggapan terhadap masing-masing barang. Ceritakan plus-minusnya jika ia lebih mementingkan salah satu.
Lakukan ini terus setiap kali ia akan membeli barang, agar terbiasa mempertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan membeli sesuatu.
5. Kenalkan alat pembayaran tanpa uang
Ini juga hal penting yang harus Mama lakukan.
Jika Mama terbiasa membayar sesuatu dengan kartu debit atau kartu kredit, jelaskan kepada anak mama bahwa sebenarnya, kartu-kartu tersebut adalah hutang yang harus Mama bayar tepat waktu, setiap bulan.
Singkirkan pikiran anak, bahwa semua benda bisa dibeli tanpa uang yang kelak akan membuatnya kerepotan mengatur keuangan karena melihat Mama mudah belanja, tinggal gesek saja.
Jelaskan bahwa setiap bulan, Mama mendapat pelaporan keuangan dari bank dan ada kewajiban hutang yang harus dibayar. Jelaskan juga soal denda dan bagaimana kartu kredit itu ada batas pembeliannya juga.
Semoga cara ini bisa membuat anak mama menjadi orang dewasa yang bijaksana memakai uang, ya!
Selamat belajar!