Eksperimen Sains yang Bisa Dilakukan Anak di Rumah
Sudahkah anak tahu apa kegunaan sinar matahari bagi makhluk hidup?
3 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak perlu menunggu si Anak mendapat pelajaran ilmu pengetahuan alam dari sekolah, Mama bisa mulai mengajarkannya sejak dini.
Melalui percobaan-percobaan ilmiah sederhana yang asyik dan seru, ia jadi tidak sadar bahwa sedang belajar. Kegiatannya seperti bermain namun ada ilmu bermanfaat yang bisa diambil.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa kegiatan eksperimen yang bisa dilakukan anak di rumah.
1. Menanam kecambah, mengenal tumbuh kembang
Percobaan ilmiah paling mudah yang bisa Mama lakukan adalah perkecambahan.
Bermodalkan biji kacang hijau, Mama bisa membuat alat peraga yang menunjukkan bagaimana tumbuh kembang makhluk hidup terjadi. Usia anak-anak akan lebih mudah memahami penjelasan yang disertai dengan bukti.
Selain melatih pola berpikir, daya imajinasinya pun berkembang lebih baik dengan melihat langsung.
Untuk membuat percobaan perkecambahan yang simpel dan mudah, ikuti langkah-langkahnya di bawah ini.
Ini caranya:
Pertama-tama, Mama siapkan biji kacang hijau, gelas plastik bekas air mineral atau mangkok plastik, kapas dan air bersih.
Selanjutnya, siapkan dua buah kardus yang tingginya kurang lebih dua kali dari wadah tanam, yaitu gelas atau mangkok plastik tadi. Lubangi salah satu kardus dengan gunting atau cutter. Buat ukuran lubang kecil saja, sebesar uang koin.
Selanjutnya, Mama buatkan tabel pengamatan dari kertas yang ditempel di atas karton tebal, atau gunakan papan tulis kecil.
Buat kolom yang berisi nomor, hari dan tanggal, cara menanam, serta hasil pengecekan.
Langkah-langkah menanam biji kacang hijau
Setelah semua alat dan bahan siap, letakkan di atas meja dan ajak Si Anak untuk mengenalinya satu per satu.
Siapkan empat buah wadah tanam, lalu letakkan kapas secukupnya di bagian dasar. Kemudian basahi kapas dengan air sampai seluruh permukaannya basah dan menjadi lembek.
Ada dua wadah tanam yang bisa Mama pilih, gelas plastik bekas air mineral atau mangkok plastik. Mangkok plastik tentu lebih lebar di bagian atasnya dan memudahkan pengamatan, namun berpotensi membuat tangkai kecambah tumbang ke samping saat mencapai ketinggian tertentu.
Meski akar kecambah berbentuk serabut, media tanam yang hanya berupa kapas tipis tidak terlalu kuat menopang batang kecambah yang nantinya akan tumbuh tinggi.
Setelah kapas dibasahi, letakkan masing-masing satu biji kacang hijau di atasnya.
Beri label pada wadah tanam menggunakan spidol tahan air atau kertas label bertuliskan A, B, C dan D. Simpan keempat wadah tanam berisi kacang hijau itu dalam empat kondisi berbeda sebagai berikut:
- Simpan tanaman A di dalam kardus yang tidak dilubangi sama sekali. Tutup bagian atas kardus, lalu letakkan di teras depan atau pekarangan belakang rumah yang memungkinkan terkena sinar matahari pada pagi dan siang hari.
- Simpan tanaman B di dalam kardus yang dilubangi kecil, usahakan posisi biji kacang hijau sejajar dengan lubang. Kemudian tutup rapat bagian atasnya dan letakkan di samping tanaman A.
- Simpan tanaman C di samping kardus yang berisi tanaman A dan B. Letakkan saja di luar tanpa ditutupi apa-apa. Usahakan intensitas sinar matahari yang diterima ketiga tanaman ini sama besar.
- Tiga tanaman sudah disimpan di luar, untuk wadah tanam D simpan di dalam rumah. Bisa di kamar Si Kecil atau dekatkan saja dengan pintu keluar, sehingga jaraknya tidak terlalu jauh dari tanaman A, B, dan C.