Ada Lho, 4 Manfaat Positif Buat Anak yang Bermain Game di Gadget
Asal tidak berlebihan, bermain game di gadget akan memberikan manfaat buat anak mama!
21 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Libur akhir tahun sudah tiba. Saatnya anak mama main game sambil mengisi liburan. Hidup di era digital seperti sekarang ini akan sulit rasanya memisahkan diri dari gadget. Banyak keperluan hidup sehari-hari yang terasa dipermudah dengan adanya smartphone dan perangkat lainnya.
Ketika ingin melarang anak bermain smartphone, menjadi sulit juga karena ia sehari-harinya melihat Mama dan Papa terbiasa mengoperasikan perangkat tersebut. Padahal mereka belum bisa mengendalikan pemakaian, dan biasanya hanya tergiur asyiknya main game online.
Sebenarnya, main game online itu baik atau buruk sih buat si Anak?
Banyak orangtua beranggapan bahwa membiarkan si Anak berlama-lama menatap gadget-nya adalah hal buruk. Tapi mereka juga tidak bisa lepas dari gadget sehingga anak meniru.
Tanpa Mama sadari, main game online juga punya banyak manfaat lho buat si Anak.
Jadi mau dilarang atau diizinkan, ya?
Simak dulu manfaat main game seperti yang Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Meningkatkan kemampuan berstrategi
Kebanyakan anak menyukai game petualangan dan strategi. Di mana tiap permainan memiliki target atau misi yang harus diselesaikan untuk bisa lanjut ke tahap berikutnya. Misi yang diberikan juga tak jarang diberi batasan waktu, sehingga ia perlu menggunakan strategi tertentu agar bisa menyelesaikannya dengan baik.
Meski permainan jenis ini sangat berpotensi menyebabkan kecanduan, tapi ada nilai positif yang bisa diambil.
Si Anak jadi terbiasa berpikir taktis untuk mencari strategi terbaik. Jika cara pertama ternyata tak berhasil, ia akan memutar otak mencari strategi baru untuk menyelesaikan misi.
Hal ini tentu bermanfaat sekali dalam perkembangan otaknya. Ia sudah terlatih memikirkan strategi utama dan cadangan (back up plan) sejak kecil.
Editors' Pick
2. Melatih konsentrasi
Permainan seperti yang disebutkan pada poin pertama selain membutuhkan strategi juga butuh konsentrasi. Maka tak heran jika kadang si Anak lupa segalanya saat asyik main game. Ia tidak menanggapi panggilan Mama atau menoleh sedikit pun.
Sebenarnya bukan karena ia tidak menghormati Mama, tapi misi yang harus diselesaikan menuntut konsentrasi penuh.
Jika Mama cerdik dalam memberlakukan batasan bermain game, aktivitas bermainnya ini bisa menjadi ajang latihan konsentrasi.
Mungkin Mama berpikir permainan tetaplah permainan yang tidak perlu dilakukan secara serius. Tapi beda dengan si Anak yang menghadapinya langsung.
Misalnya ia bermain game tentang perang antar kerajaan. Ia harus membangun benteng yang kuat untuk menghalau musuh, sekaligus mempersiapkan pasukan lengkap dengan persenjataan yang mendukung. Tak jarang ada game semacam ini yang memberlakukan poin untuk ‘ongkos’ beli senjata.
Alhasil, ia harus berkonsentrasi penuh agar bentengnya aman, poin untuk membeli senjata selalu cukup, dan perangnya berhasil dimenangkan.
Rumit kan, Ma? Mungkin sesekali Mama perlu mencobanya.