10 Contoh Alat Musik Aerophone untuk Diajarkan pada Anak
Apakah kamu tahu apa itu alat musik aerophone?
5 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada berbagai macam alat musik di dunia. Ada alat musik yang dipukul, digesek, dipetik, ditekan, dan sebagainya.
Namun, ada juga alat musik yang jarang kita dengar. Namanya alat musik aerophone.
Walaupun namanya terasa asing di telinga, sebenarnya alat musik ini bukanlah alat musik yang sama sekali tidak pernah kita ketahui, lho. Setidaknya, kita pasti pernah melihatnya di kartun anak, film-film, dan pertunjukan musik atau orkestra.
Dilansir dari laman britannica.com, aerophone adalah salah satu kelas alat musik yang menghasilkan suara awal dengan getaran massa udara. Kata “aerophone” digunakan untuk menggantikan istilah “alat musik tiup” dalam klasifikasi berbasis akustik.
Setelah mengetahui artinya, kamu pasti bisa membayangkan salah satu contoh alat musik aerophone yang pernah kamu lihat, seperti terompet dan seruling. Namun, ternyata masih ada banyak alat musik aerophone selain itu.
Apa saja ya yang termasuk alat musik aerophone?
Yuk, simak 10 contoh alat musik aerophone untuk diajarkan pada anak yang telah Popmama.com rangkum dengan melansir dari laman bambooinstruments.com di bawah ini.
1. Flute atau seruling
Flute atau seruling dalam bahasa Indonesianya adalah alat musik aerophone atau reedless yang menghasilkan suara dari aliran udara yang ditiupkan pada ujung alat musik dan kemudian melintasi bukaan atau lubang. Flute atau disebut juga transverse flute dimainkan secara menyamping.
Musisi yang memainkan flute disebut flautist atau flutist. Dalam bahasa Indonesia, disebut pemain seruling.
Flute memiliki khas bersuara lembut dan bernada tinggi. Flute konser standar ditalakan di C dan dapat menjangkau nada hingga 3 oktaf.
Alat musik aerophone ini terbuat dari berbagai macam bahan. Dahulu kala, flute terbuat dari tulang.
Flute tradisional biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Contohnya, alat musik tradisional khas Sunda yang disebut Suling dan alat musik tradisional India yang disebut Bansuri.
Flute modern untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak atau logam yang dilapisi perak. Flute modern untuk para ahli umumnya terbuat dari emas, perak, atau campuran keduanya.
Seperti yang kita ketahui, flute tradisional yang terbuat dari kayu atau bambu memiliki sistem lubang yang sederhana. Sementara itu, flute modern biasanya menggunakan tombol untuk memainkan nada.
2. Recorder
Alat musik aerophone selanjutnya adalah recorder. Jangan salah, recorder yang dimaksud di sini bukan alat rekam, ya.
Recorder masih satu keluarga dengan flute. Cara memainkannya sama, yaitu dengan cara meniup udara pada ujung alat musik sambil memainkan nada menggunakan lubang-lubang di badannya.
Dilansir dari laman thomann.de, recorder berbeda dengan flute. Recorder dimainkan secara vertikal, lurus, dan dengan kedua tangan di depan tubuh bagian atas, sedangkan flute dipegang dalam posisi asimetris dari mulut ke bahu kanan atau menyamping.
Namun, sama seperti flute tradisional, recorder menggunakan lubang-lubang sederhana yang dibor langsung ke tabungnya untuk memainkan nada. Recorder terdiri atas 1 lubang jari di bagian atas dan 7 lubang jari pada badannya.
Recorder tradisional terbuat dari kayu atau gading. Recorder profesional modern hampir selalu terbuat dari kayu, sering-seringnya adalah kayu kotak. Sementara itu, recorder untuk siswa umumnya terbuat dari plastik cetakan.
Recorder biasanya digunakan oleh pemula. Kita biasanya dikenalkan pada alat musik ini di kelas musik SD. Oleh karena itu, recorder dianggap sebagai instrumen pemula atau alat musik pemula.
3. Piccolo
Dilansir dari laman britannica.com, piccolo atau panjangnya disebut flauto piccolo dalam bahasa Italia berarti ‘seruling kecil’. Seperti artinya, piccolo adalah transverse flute berukuran kecil dengan lubang kerucut atau silinder.
Sebagian besar permainan jari pada piccolo sama dengan transverse flute. Hanya saja, piccolo menghasilkan suara 1 oktaf lebih tinggi.
Dulu, piccolo terbuat dari kayu, kaca, atau gading. Piccolo modern terbuat dari plastik, resin, kuningan, perak nikel, perak, dan berbagai jenis kayu keras, sering-seringnya granadilla.
Kebanyakan piccolo memiliki tubuh berbentuk kerucut dengan kepala silinder. Piccolo sering digunakan dalam marching band dan orkestra.
4. Terompet
Saat tahun baru, terompet-terompet dijual di pinggir jalan. Namun, terompet-terompet tersebut hanyalah terompet mainan yang terbuat dari kertas tebal.
Dilansir dari laman britannica.com, terompet adalah alat musik tiup kuningan yang dibunyikan dengan getaran bibir terhadap corong cangkir pada instrumen. Terompet memiliki 3 tombol di badannya untuk nada yang berbeda.
Bentuk terompet tidak sesederhana terompet kertas yang kita ketahui. Terompet memiliki bentuk yang sedikit rumit.
Sepertiga dari panjang tabung terompet berbentuk kerucut. Dua pertiga tabungnya berbentuk silinder.
Editors' Pick
5. Trombone
Selain tuba, trombone juga masuk ke dalam keluarga terompet. Dilansir dari laman britannica.com, trombone adalah alat musik tiup kuningan yang dibunyikan dengan getaran bibir terhadap corong cangkir pada instrumen tersebut.
Namun, berbeda dengan terompet dan tuba, trombone memiliki slide atau bagian yang dapat digeser untuk menambah panjang tabung instrumen. Slide ini berfungsi seperti katup pada alat musik tiup kuningan lainnya.
Beberapa trombone telah dibuat memiliki katup sejak abad ke-19. Namun, penggunaannya tidak pernah universal.
6. Klarinet
Alat musik yang satu ini pasti sudah tidak asing bagi penggemar kartun Spongebob. Dalam kartun Spongebob, klarinet sering ditunjukkan sebagai alat musik milik Squidward.
Dilansir dari laman britannica.com, klarinet adalah alat musik tiup berbentuk tabung dengan reed tunggal. Alat musik ini dimainkan dengan cara meniupkan udara ke dalam tabung melalui corong khusus.
Nama “klarinet” berasal dari bahasa Italia, yaitu “clarino” yang berarti ‘terompet’. Tambahan akhiran “et” pada kata tersebut berarti ‘kecil’ yang menandakan bahwa klarinet memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding terompet.
Klarinet terbuat dari kayu (terutama kayu hitam Afrika), plastik, atau logam. Instrumen bernada di B flat yang panjangnya sekitar 26 inci atau 66 sentimeter adalah jenis klarinet yang paling populer.
Klarinet merupakan anggota alat musik standar orkestra dan band. Alat musik ini terkenal karena suaranya yang ekspresif dan lembut.
7. Saksofon
Bagi orang-orang penyuka musik jazz, pasti sudah tidak asing dengan saksofon. Ragam ekspresi emosi yang dapat dihasilkan saksofon menjadikannya salah satu instrument solo utama musik jazz.
Dilansir dari laman britannica.com, saksofon adalah alat musik tiup dengan reed tunggal yang memiliki tabung logam melengkung. Alat musik ini dimainkan dengan cara meniupkan udara ke corong dan menekan tuts dengan jari.
Alat musik ini memiliki badan berbentuk kerucut dari kuningan yang sedikit melebar ke arah ujungnya yang lebih besar dan melengkung ke atas. Ada 20 hingga 23 lubang nada di sepanjang badannya yang masing-masing ditutup dengan bantalan.
8. Bassoon
Alat musik bassoon memang masih asing di telinga kita. Namun, bassoon telah dimainkan sejak abad ke-18 dan suara yang dihasilkannya menjadi salah satu suara yang paling menarik di antara alat musik tiup kayu di dalam orkestra.
Dilansir dari laman kids.britannica.com, bassoon adalah alat musik tiup dengan reed ganda. Bassoon dapat dikenali dari badan pipa panjangnya yang berbentuk “U”, logam berbentuk “S” dengan reed ganda, dan corong berbentuk kerucut.
Bassoon biasanya terbuat dari maple atau rosewood dan terdiri dari 4 bagian yang disatukan. Alat musik ini tingginya sekitar 4 kaki atau 1,2 meter.
Bassoon dapat mencapai nada lebih dari 3 oktaf, lho. Walaupun begitu, rentang melodi yang paling sering digunakan bertepatan dengan suara nyanyian tenor.
9. Harmonika
Harmonika merupakan salah satu alat musik aerophone yang cukup populer. Bentuknya kecil dan agak pipih sehingga mudah dibawa ke mana pun. Bahkan alat musik ini cukup dimasukkan ke kantong kemeja.
Di dalam harmonika, ada 20 plat dan 10 lubang. Kita harus meniup atau menghisap lubang-lubang tersebut untuk dapat menghasilkan nada.
Biasanya, pemain menggeser harmonika ke kanan dan ke kiri untuk berpindah lubang. Bukan kepalanya yang bergerak.
10. Pianika
Walaupun berbentuk seperti keyboard, pianika termasuk alat musik aerophone, lho. Sebab, agar tutsnya dapat menghasilkan suara, kita harus meniupkan udara melalui corong pada pipa lenturnya atau langsung pada corong di sisi samping keyboard.
Keyboard pada pianika memiliki tuts yang tidak sebanyak keyboard asli. Namun, kira-kira cukup untuk memainkan nada hingga 3 oktaf untuk melodi utama atau nada sederhana.
Pianika familier di kalangan para anak sekolah. Dalam kelompok drumband pun alat musik ini kerap digunakan.
Itulah 10 contoh alat musik aerophone untuk diajarkan pada anak. Ternyata, alat musik aerophone ada banyak, ya? Alat musik aerophone mana yang baru kamu ketahui? Semoga informasi ini membantumu menambah wawasan tentang alat musik, ya!
Baca juga:
- Selain Angklung, ini 12 Alat Musik Tradisional Khas Sunda
- 11 Alat Musik Idiophone , Yuk Ketahui Jenisnya Bersama Anak
- 10 Alat Musik yang Dipukul Beserta Penjelasan, Ketahui Bareng Anak Yuk