Inspiratif! Inilah 5 Film Anak Indonesia yang Legendaris
Indonesia juga punya film-film anak yang keren!
30 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film merupakan salah satu media pendidikan. Film dapat digunakan sebagai menyampaikan pengetahuan, juga nilai-nilai moral.
Kisahnya yang disampaikan menggunakan gambar bergerak dan memiliki dialog langsung membuat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya lebih mudah diserap. Secara visual pun lebih menarik untuk disimak. Tak heran jika film menjadi salah satu hiburan utama.
Tanggal 30 Maret 2021 merupakan Hari Film Nasional yang ke-71. Belakangan ini, film-film yang terkenal di kalangan anak-anak justru film dari luar, seperti “Frozen”.
Jarang sekali terdengar judul film anak nasional keluar dari mulut cilik mereka. Padahal, Indonesia juga punya film-film anak yang keren, kok!
Maka dari itu, pada Hari Film Nasional ini, Popmama.com ingin mengajak Mama untuk kilas balik film anak Indonesia yang legendaris. Mama pasti tahu film-film ini. Yuk, scroll untuk bernostalgia!
1. Petualangan Sherina
Jika berbicara tentang film anak nasional yang legendaris, tentu “Petualangan Sherina” adalah yang pertama kali terlintas di pikiran kita.
Film ini tayang pada tahun 2000 sebagai film drama musikal anak. Disutradarai oleh Riri Riza serta diperankan oleh Sherina Munaf, Derby Romero, Mathias Muchus, Didi Petet, dan Djaduk Ferianto.
"Petualangan Sherina" berkisah tentang seorang gadis cilik bernama Sherina yang harus pindah ke Lembang mengikuti ayahnya.
Di Lembang, Sherina beradaptasi dengan baik. Dia memiliki teman baru dengan cepat, tapi ada satu anak yang terus menjailinya, yaitu Sadam. Mereka berdua tidak bisa akur.
Suatu hari, ketika tengah menuju perkebunan Pak Ardiwilaga, Sherina dan Sadam diculik. Namun, Sherina dan Sadam berhasil kabur pada malam harinya ketika para penjaga telah tertidur.
Mereka berdua bekerja sama menyelamatkan diri dari kejaran para penculik sambil berusaha mengumpulkan bukti tentang peristiwa penculikan mereka.
Hubungan Sherina dan Sadam dapat mengajarkan anak tentang kerja sama dan tolong-menolong tanpa memedulikan temannya menyebalkan atau tidak. Mama juga bisa mengajarkan persaingan yang sehat pada anak melalui film ini.
Editors' Pick
2. Laskar Pelangi
Siapa yang tidak tahu film “Laskar Pelangi”? Film yang tayang pada tahun 2008 ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata dan digarap oleh sutradara Riri Riza. Diperankan oleh Cut Mini, Ikranagara, Mathias Muchus, Zulfanny, dan Ferdian.
Film “Laskar Pelangi” bersetting tahun 1970 di Pulau Belitung. Berkisah tentang 10 anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong, satu-satunya sekolah untuk anak-anak miskin di desa Gantong, yang sempat terancam ditutup karena kekurangan murid.
Dalam film ini, tak hanya diperlihatkan bagaimana anak-anak tersebut terus berjuang mendapatkan pendidikan, tapi juga perjuangan Bu Muslimah dalam mendidik murid-murid dengan segala keterbatasannya.
“Usaha tak akan mengkhianati hasil.” Tampaknya, nilai itu sangat cocok dengan isi cerita film tersebut, melihat mereka berhasil memenangkan lomba karnaval dan lomba cerdas cermat.
Walaupun mereka memiliki banyak sekali keterbatasan, tapi itu tidak menghalangi mereka untuk belajar dan berprestasi.
3. Garuda di Dadaku
Satu lagi film anak yang diadaptasi dari novel, yaitu film “Garuda di Dadaku”. Digarap oleh sutradara Ifa Isfansyah berdasarkan novel berjudul “Mimpi Sang Garuda” karya Benny Rhamdani.
Film yang diperankan oleh Emir Mahira, Aldo Tansani, Marsha Aruan, Ikranagara, dan Maudy Koesnaedi tersebut tayang pada tahun 2009.
Film ini bercerita tentang seorang anak SD bernama Bayu yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, tapi tidak disetujui oleh kakeknya. Hal ini dikarenakan ayah Bayu mengalami cedera berat karena bermain sepak bola.
Namun, Bayu tidak ingin menyerah begitu saja, apalagi setelah mendapat tawaran beasiswa di sekolah sepak bola terkenal di Jakarta. Bayu diam-diam mulai berlatih sepak bola, dibantu oleh temannya, Heri dan Zahra.
Suatu hari, sang kakek tiba-tiba datang ke sekolah sepak bolanya dan terkena serangan jantung. Kejadian ini membuat Bayu berhenti bermain sepak bola dan merenggangkan pertemanan mereka bertiga.
Namun, tak disangka-sangka, sang kakek justru jadi mendukung Bayu meraih mimpinya setelah sembuh. Bayu mengikuti seleksi tim sepak bola lagi dan pertemanan mereka bertiga kembali membaik.
Film ini dapat mengajarkan anak tentang perjuangan dalam meraih cita-cita. Walaupun banyak rintangan, tapi anak diharapkan untuk terus semangat meraih cita-cita.
Film ini juga memberi pelajaran pada orangtua untuk tidak memaksakan masa depan yang tidak diinginkan anak.
4. Kulari ke Pantai
Film “Kulari ke Pantai” juga merupakan film garapan sutradara Riri Riza. Tayang pada tahun 2018 serta diperankan oleh Maisha Kanna, Marsha Timothy, dan Lil’li Latisha.
Kisah berawal dari Sam, anak pantai asal Rote, merencanakan perjalanan ke Pantai G-Land bersama ibunya, Uci. Mereka berencana pergi dari Jakarta menuju Banyuwangi untuk menemui surfer idola Sam.
Namun, sehari sebelum hari keberangkatan, saudara sepupu Sam yang bernama Happy berulah. Kejadian itu membuat ibu Happy meminta agar Happy ikut dalam perjalanan mereka supaya kedua saudara sepupu itu bisa akrab.
Berkat perbedaan sifat Sam dan Happy, perjalanan mereka berlangsung tidak sesuai rencana dan penuh tantangan. Berbagai situasi tidak terduga muncul. Berbagai karakter unik dan lucu pun mereka temui selama perjalanan.
Melalui film ini, anak dapat belajar tentang menghargai orang lain, berani, dan mengalah. Pemandangan yang disajikan dalam film pun dapat membuat anak melihat bahwa Indonesia memiliki alam yang begitu indah dan belajar untuk mencintainya.
5. Koki-koki Cilik
Film “Koki-koki Cilik” tayang pada tahun 2018 dan disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film ini diperankan oleh Farras Fatik, Chloe X, Patrick Milligan, Ringgo Agus Rahman, dan Morgan Oey. Merupakan film serial yang memiliki 2 seri.
“Koki-koki Cilik” berkisah tentang Bima yang merupakan anak dari keluarga kurang mampu, berhasil ikut dalam acara camping memasak bergengsi, Cooking Camp.
Di sana, Bima harus memenuhi semua tantangan memasak dari Chef Grant dan bersaing ketat dengan Audrey dan Oliver. Untungnya, Bima memiliki teman-teman yang suportif.
Di tengah acara camping, Bima bertemu dengan seorang chef terkenal yang mengasingkan diri, yaitu Rama. Rama-lah yang nantinya mengajar Bima memasak.
Film ini dapat mengajarkan anak tentang perjuangan. Anak diharapkan tidak berhenti berjuang meraih mimpi walaupun prosesnya sulit.
Itu dia 5 film anak Indonesia legendaris versi Popmama.com. Rasanya, beberapa film tersebut masih cocok untuk ditonton bersama anak hingga sekarang.
Walaupun sudah lama, beberapa dari film-film di atas masih bisa ditemukan di Netflix. Selamat menonton bersama anak, Ma!
Baca juga:
- Memeringati Hari Film Nasional, Ini 5 Rekomendasi Film Umar Ismail
- 7 Pilihan Film Indonesia yang Sarat Pesan Mendidik
- Dengar 8 Soundtrack Film Anak Indonesia, Anak Mama Pasti Ikut Bernyayi