Mengapa Anak Kedua Selalu Disalahkan dan Tips Mengatasinya
Anak kedua dapat menjadi dingin di rumah akibat mengalami middle child syndrome
21 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama memiliki 3 anak? Apakah sikap anak kedua mama terasa dingin dengan keluarga, padahal hangat ketika bersama teman-temannya? Jika iya, bisa jadi anak mama mengalami middle child syndrome.
Memang tak sedikit anak tengah yang mengaku tak dekat dengan orangtuanya maupun saudara-saudaranya, Ma. Hal itu karena banyak dari mereka yang merasa terabaikan di dalam keluarga.
Mereka tak pernah mengalami menjadi yang pertama dalam berbagai hal seperti anak sulung. Juga tidak menjadi pusat perhatian seperti anak bungsu.
Akibatnya, mereka kerap merasa sendirian di rumah. Tak heran jika kebanyakan anak tengah lebih suka menyendiri di kamarnya daripada berkumpul dengan saudara-saudaranya atau dengan Mama dan Papa.
Mereka kerap merasa dikucilkan, disalahpahami, dan selalu disalahkan karena mereka anak tengah. Fenomena inilah yang disebut sebagai “middle child syndrome” atau sindrom anak tengah.
Laman faze.ca sempat menerbitkan sebuah artikel tentang 5 hal yang hanya dimengerti oleh anak tengah. Di dalamnya, dibahas mengenai hal-hal yang dialami anak tengah di dalam keluarga.
Apa saja ya yang dialami anak kedua sebagai anak tengah sehingga bersikap dingin? Apa yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasinya?
Mengapa anak kedua selalu disalahkan?
Yuk, simak alasan anak kedua bersikap dingin dan tips mengatasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini, Ma.
1. Anak tengah tidak akan pernah menang
Anak tengah berperan sebagai adik sekaligus kakak. Sebagai adik, ia diajarkan untuk selalu mematuhi atau menghormati saudara yang lebih tua darinya, yaitu kakaknya. Sebagai kakak, ia diajarkan untuk menjaga dan bersikap toleran pada saudara yang lebih muda darinya, yaitu adiknya.
Anak tengah tidak akan bisa menang dari kakak dan adiknya jika mereka bertengkar. Ia berpikir bahwa Mama-Papa akan berada di pihak kakak dan adiknya karena ia seharusnya menuruti sang kakak dan mengalah pada sang adik.
2. Anak tengah selalu disalahkan
Ketika kakak atau adik mengganggunya, si kakak bisa saja memiliki harga diri yang tinggi untuk mengakui kesalahan karena terbiasa dihormati. Sementara itu, adik dipandang terlalu rapuh untuk disalahkan. Yang tersisa hanyalah si anak tengah untuk disalahkan.
Belum lagi jika ia dicap sebagai tukang buat onar atau pemberontak, ia akan sangat mudah disalahpahami jika sesuatu terjadi antara dirinya dan saudara-saudaranya.
Kadang, anak tengah dengan middle child syndrome mencari perhatian dengan cara yang cukup ekstrem. Salah satunya dengan memberontak. Inilah mengapa anak tengah kadang mendapat reputasi buruk dalam keluarga.
Selain itu, anak tengah cenderung diusahakan agar sama dengan si anak sulung. Anak sulung menjadi panutan untuk adiknya.
Jadi, jika anak pertama dikenal baik, pintar, dan berbagai cap lain yang positif, itu akan menjadi beban bagi adik-adiknya. Terutama bagi anak kedua. Jika ia tidak berhasil menyamai kakaknya, ia akan disalahkan.
Editors' Pick
3. Anak tengah harus berbagi
Kakaknya lahir pertama sehingga mendapatkan barang-barang baru sejak lahir. Sementara itu, anak kedua banyak menggunakan barang-barang bekas kakaknya.
Tentu kadang ia juga mendapatkan barang baru. Namun, sebagai kakak, ia juga harus siap mengalah pada adiknya jika sang adik menginginkan barangnya.
4. Anak tengah harus berusaha keras untuk mendapat perhatian orangtua
Segala pengalaman dalam membesarkan anak pertama adalah hal yang baru bagi orangtua sehingga mereka akan memberikan perhatian yang lebih pada anak pertama. Anak bungsu merupakan “bayi” dalam keluarga sehingga selalu mendapat perhatian khusus.
Sementara itu, di sinilah anak tengah, berdiri dalam bayangan kakak dan adiknya. Orangtuanya sudah sibuk memperhatikan si anak sulung dan anak bungsu. Pencapaian sekecil apa pun yang mereka peroleh akan mendapat pujian dari orangtua.
Sedangkan anak tengah, apa pun yang ia lakukan untuk mendapatkan perhatian rasanya akan tersapu oleh keberadaan kakak dan adiknya. Bagi anak tengah, untuk mendapatkan perhatian orangtua, ia merasa harus membayar harga yang mahal.
5. Anak tengah memiliki peran lain, yaitu sebagai penengah
Entah bagaimana, anak tengah memiliki peran sebagai penengah di dalam keluarga. Mungkin ini dikarenakan ia memiliki peran ganda sebagai kakak sekaligus adik, sehingga ia dianggap mengerti perasaan seorang kakak dan seorang adik.
Jadi, jika kakak dan adiknya bertengkar, ia harus menengahi mereka segera setelah pertengkaran itu terjadi. Ia harus menyelesaikan masalah yang bukan miliknya.
Itu tentu hal yang baik. Namun, kadang melelahkan juga mengurusi masalah yang bukan miliknya Ma, sedangkan ia harus melakukannya.
Cara mengatasi anak yang mengalami middle child syndrome
Anak dengan middle child syndrome bisa terasa dingin, egois, dan sangat tertutup ketika di rumah. Namun, sebenarnya ia sangat pengertian, ramah, dan pintar bergaul di luar rumah. Ia lebih terbuka dengan teman-temannya.
Jika Mama memiliki anak dengan middle child syndrome dan ingin memperbaiki hubungan dengannya, Mama perlu mengingat bahwa anak mama perlu merasa diterima dengan apa adanya ia. Bagaimana caranya?
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menangani middle child syndrome dilansir dari laman parents.com.
Jelaskan alasan di balik hukuman
Jika ia berbuat salah, tekankanlah bahwa hukuman yang akan Mama berikan padanya tidak ada kaitannya dengan kakak atau adiknya. Jelaskanlah juga bahwa dengan Mama menghukumnya, tidak akan mengubah fakta kalau Mama memedulikannya.
Beri perhatian yang cukup
Pujilah apa pun yang ia buat selama itu positif, Ma. Sama seperti bagaimana Mama memuji kakak dan adiknya. Selain itu, jangan lupa tanyakan bagaimana harinya saat sedang bersama, ya.
Penting juga untuk menghabiskan waktu berdua dengannya. Tetapkanlah waktunya dan tandai di kalender sehingga ia tahu bahwa momen itu juga dinantikan oleh Mama. Dengan fokus padanya, Mama dapat meyakinkannya bahwa ia sama pentingnya dengan kakak dan adiknya.
Yakinkan bahwa prestasinya merupakan kebanggaan besar bagi keluarga
Setelah berbagai prestasi didapatkan oleh anak pertama, prestasi yang didapatkan oleh anak kedua tidak akan terasa begitu menggemparkan lagi. Itu hal yang wajar. Namun, usahakanlah untuk memperlihatkan bahwa prestasinya merupakan kebanggaan besar bagi keluarga dan patut dirayakan, Ma.
Dorong ia untuk mencari keahliannya
Jika anak kedua mama ingin mengikuti jejak kakaknya yang pintar di akademis, dorong ia untuk menemukan keahliannya sendiri. Menjadi panutan bukan berarti diikuti sama persis.
Lagipula, jika ia mengikuti jejak kakaknya, permusuhan dan rasa rendah diri bisa bertumbuh di antara mereka. Tentu ini bukan hal yang baik.
Jadi, akan lebih baik jika ia menekuni bidang yang berbeda dengan yang dikuasai kakaknya, Ma. Misalnya, menekuni seni. Faktanya, anak tengah sering kali bisa menjadi artistik karena akan memberinya citra yang unik di keluarga.
Bangun komunikasi yang baik
Anak bisa saja mengalami atau merasakan sesuatu, tapi hanya diam saja. Begitu juga dengan anak kedua. Ia bisa saja merasa diabaikan, tapi tidak mengatakan apa pun. Untuk mengatasinya, cobalah untuk membangun keterbukaan lewat komunikasi yang baik, Ma.
Mama bisa jujur padanya, “Sulit untuk memperhatikan kalian semua sekaligus. Mama harus menjaga adikmu yang masih kecil dan di saat bersamaan, kakakmu sedang persiapan masuk ke SMP. Kalau kamu merasa diabaikan, bilang ya sama Mama. Bilang kalau kamu ingin Mama perhatikan. Kalau kamu nggak bilang, Mama akan berpikir kalau perhatian yang Mama berikan untukmu sudah cukup.”
Buat ia merasa istimewa
Anak tengah biasanya banyak memakai barang-barang bekas kakaknya. Cobalah untuk mengurangi hal itu, Ma.
Ia mungkin akan mengerti mengapa ia diberikan barang bekas kakaknya. Namun, ia akan sangat menghargai jika diberikan yang baru, terutama barang penting seperti jaket.
Bisa juga Mama memberinya hak penuh untuk memutuskan film apa yang akan kalian tonton tanpa gangguan dari kakak dan adiknya. Itu akan membuatnya merasa istimewa.
Abadikan banyak kenangan bersamanya
Jangan sampai anak kedua mama mendapati bahwa perbandingan jumlah foto antara dirinya dan saudara-saudaranya di album kenangan berbeda jauh ya, Ma. Pastikan foto dengan ia di dalamnya banyak.
Pastikan juga ia memiliki bagiannya sendiri di album kenangan itu, Ma.
Itulah alasan anak kedua bersikap dingin dan tips mengatasinya, Ma. Tak dapat dipungkiri, sulit untuk membagi perhatian ke semua anak secara rata. Ada kalanya Mama merasa sudah bersikap adil dan memberi yang terbaik, tapi ternyata anak tidak merasa demikian.
Jika komunikasi di antara Mama dengannya berjalan dengan baik, hal itu akan cepat terselesaikan. Semangat, Ma!
Baca juga:
- Orangtua Wajib Tahu, Cara Mendisiplinkan Anak yang Suka Berkata Kasar
- Tak Boleh Lewat, Ini 5 Cara Latih Kecerdasan Emosi Anak Saat Pandemi
- 5 Cara Melatih dan Meningkatkan Inisiatif Anak