Sejarah Hari Kesaktian Pancasila yang Perlu Diketahui Anak
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila tak berkaitan dengan sejarah Hari Kelahiran Pancasila, lho
24 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Biasanya anak-anak mengikuti upacara untuk memperingatinya. Namun tahun ini, upacara harus dilaksanakan secara virtual karena pandemi Covid-19 masih terus berlangsung.
Berbicara tentang Hari Kelahiran Pancasila, ada satu lagi hari peringatan nasional yang berkaitan dengan Pancasila lho, Ma. Peringatan tersebut diadakan setiap tanggal 1 Oktober.
Mama pasti bisa tebak, hari peringatan apa itu? Ya, 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila memiliki sejarah yang tak ada kaitannya dengan sejarah Hari Kelahiran Pancasila. Bisa dibilang, sejarah yang dimilikinya merupakan duka bagi bangsa Indonesia.
Mama mungkin sudah tahu sejarah Hari Kesaktian Pancasila, tapi apakah anak mama sudah mengetahuinya?
Anak mama perlu tahu sejarah tersebut lho sebagai pembelajaran mengenai negara kita tercinta. Bagaimanapun, generasi anak kitalah yang akan memegang negara ini di masa depan.
Nah untuk membantu Mama, Popmama.com akan membahas sejarah Hari Kesaktian Pancasila di bawah ini.
Editors' Pick
1. Tragedi tewasnya perwira-perwira militer Angkatan Darat
Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan tragedi G30S. G30S merupakan sebutan untuk peristiwa berdarah pada 30 September 1965 yang diduga terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tragedi ini menewaskan beberapa perwira militer Angkatan Darat di Jakarta dan Yogyakarta.
7 perwira yang merupakan ajudan Jenderal A. H. Nasution tewas di Lubang Buaya, Jakarta. Ketujuh perwira tersebut adalah Ahmad Yani, Soeprapto, M. T. Haryono, Siswondo Parman, D. I. Panjaitan, Sutoyo Siswodiharjo, dan Pierre Tendean.
Sedangkan di Kentungan, Yogyakarta, ada 2 perwira yang tewas dalam peristiwa ini. Kedua perwira tersebut yaitu Katamso dan Soegiyono.
Para korban diculik dan dibunuh pada malam pergantian hari antara tanggal 30 September 1965 ke 1 Oktober 1965.
Untuk menghormati para perwira yang menjadi korban tragedi ini, mereka ditetapkan sebagai pahlawan revolusi dan tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
2. Tragedi pembantaian masal
Selain untuk memperingati G30S, Hari Kesaktian Pancasila juga tak terlepas dari peristiwa pembantaian masal.
Pembantaian besar-besaran tersebut terjadi sepanjang tahun 1965-1966 dan tahun-tahun setelahnya.
Diperkirakan lebih dari 500 ribu warga Indonesia menjadi korban pembantaian karena dianggap PKI dan terkait dengan komunis.
Namun, tudingan kepada para korban diketahui tidak didasarkan pada bukti kuat dan tanpa proses pengadilan.
Tragedi ini menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia serta perenungan bagi para pemuda mengenai pengamalan Pancasila dan Hak Asasi Manusia.
3. Prosesi peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila diperingati dengan mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang pada tanggal 30 September. Kemudian pada tanggal 1 Oktober, bendera dinaikkan secara penuh.
Apa maknanya, ya?
Pengibaran bendera setengah tiang dimaknai sebagai tanda duka nasional terhadap tewasnya para perwira militer Angkatan Darat yang telah disebutkan di atas.
Sedangkan pengibaran bendera secara penuh keesokan harinya menyimbolkan kemenangan melawan ancaman ideologi komunis berkat “kesaktian Pancasila”.
Itulah sejarah Hari Kesaktian Pancasila yang perlu diketahui anak, Ma. Semoga ke depannya, tak ada lagi tragedi-tragedi yang menimbulkan duka bagi bangsa Indonesia dan para pemuda dapat mengamalkan Pancasila lebih baik lagi.
Baca juga:
- 10 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Bisa Menjadi Panutan
- Presiden Jokowi Berikan Gelar pada 6 Tokoh Menjadi Pahlawan Nasional
- 5 Langkah Mudah Mengenalkan Sosok Pahlawan Nasional Kepada Anak