Viral Anak SD Bergelantungan pada Keranjang, Begini Kondisi Sebenarnya
Sebelum memviralkan sesuatu, cari faktanya dulu yuk
13 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, viral sebuah video yang menayangkan 3 orang anak SD yang masih mengenakan seragam putih-merah bersama-sama bergelantungan pada sebuah keranjang untuk menyeberangi sungai.
Video tersebut membuat warganet mengecam pemerintah daerah setempat dan para pejabat mengenai infrastruktur di daerah tersebut.
Pada tanggal 11 Juni 2021, sebuah akun Instagram @bayugawtama mengunggah ulang video viral tersebut beserta beberapa foto dan sebuah video. Dalam unggahannya, ia juga menyertakan klarifikasi dari Asril, Kepala Desa Kuntu.
“Sebelum viralkan cari faktanya dulu yuk...,” tulisnya.
Lebih lanjut, Popmama.com rangkum klarifikasi dari Asril mengenai video viral tersebut di bawah ini.
Editors' Pick
1. Lokasi bukan di perkampungan penduduk
Seperti yang telah diberitakan, peristiwa dalam video viral tersebut berlokasi di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau. Asril membenarkan hal itu.
Namun, bukan di perkampungan penduduk. Peristiwa tersebut terjadi di perkebunan sawit milik seorang pengusaha.
Penduduk yang bekerja di perkebunan sawit itu kurang lebih sebanyak 12 KK. Sedangkan jumlah anak usia sekolah dasar sebanyak 7 anak dan tingkat menengah pertama sebanyak 2 anak.
2. Sungai itu biasa dilewati pekerja kebun maupun masyarakat sekitar
Terkait sungai yang ada di dalam video viral tersebut, Asril menjelaskan bahwa sungai tersebut merupakan sungai kecil.
Sungai tersebut bisa dilewati sepeda motor. Para pekerja kebun dan masyarakat sekitar pun biasa melewati sungai itu. Masyarakat biasa melewatinya untuk pergi memancing atau keperluan lain.
Kalau sungainya sedang banjir, mereka melalui jalan perkebunan sawit KUD yang agak jauh.
Kemudian, Asril juga memberi penjelasan mengenai keranjang yang digunakan ketiga anak SD untuk bergelantugan dalam video.
Keranjang tersebut merupakan alat angkut untuk menyeberangkan buah sawit melewati sungai. Alat itu digunakan karena takut mobil pengangkut buah sawit terperosok kalau dipaksakan menyeberangi sungai.
3. Anak-anak biasa memanfaatkan waktu untuk bermain
Di akhir klarifikasinya, Asril mengonfirmasi bahwa video tersebut diambil oleh seseorang saat ketiga anak SD itu pulang sekolah.
Menurutnya, namanya anak-anak memang biasa memanfaatkan waktu untuk bermain.
“Dan biasalah, yang namanya anak-anak, baik mereka ataupun kita dulunya, memanfaatkan waktu untuk bermain, apalagi di tempat dan suasana yang seperti itu,” tulis Asril.
Terkait viralnya video tersebut, Asril mengira ada pihak yang berusaha mencari keuntungan dengan membesar-besarkannya.
“Terkait konten yang lagi heboh saat ini, adalah hal biasa, ada pihak yang berusaha mencari keuntungan dengan membesar-besarkan berita tersebut,” terangnya.
Itulah klarifikasi dari Asril, Kepala Desa Kuntu mengenai video yang sedang viral.
Di era digital ini, etika dan kebijakan dalam bersosial media memang menjadi PR bagi masing-masing warganet, Ma. Juga menjadi PR bagi kita sebagai orangtua untuk mengajarkannya pada anak.
Salah satu yang perlu kita ajarkan pada anak tentang kebijakan bersosial media adalah mencari fakta dulu sebelum menyebarkan suatu konten agar tidak menjadi hoax atau penggiringan opini.
Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi ya, Ma.
Baca juga:
- Sekolah Tatap Muka Segera Dilakukan, Mama Sudah Lakukan 5 Hal ini?
- 3 Menu Korea Ini Cocok Diulik Saat Libur Sekolah, Si Kecil Pasti Suka!
- Dana KJP Plus Tahap I Sudah Cair, Biaya Sekolah Anak Lebih Ringan