Dunia anak adalah dunia bermain. Statement ini memang nggak bisa terbantahkan, apalagi dunia bermain pasti akan ‘mewarnai’ masa kecil mereka. Bermain secara berkualitas mampu menstimulasi perkembangan anak dengan baik dalam banyak hal seperti, perkembangan fisik, mental, kemampuan bersosial, pengenalan diri dan lingkungan serta banyak hal lainnya. Bermain menjadi salah satu batu loncatan yang penting bagi pembelajaran yang berguna dalam kehidupan anak; sekarang, dan di masa depan.
Namun, ketika anak sudah memasuki sekolah, Mama pasti selalu melihat bahwa bermain adalah hal yang buruk bagi anak. Bermain selalu dinilai sebagai contra productive dan berdampak buruk pada prestasi anak di sekolah. Pemahaman ini salah loh, Ma! Justru, Mama perlu menginisiasi waktu bermain bersama anak secara berkualitas. Tenang Ma, bukan berarti mereka main seharian penuh kok. Luangkan waktu dan bersenang-senanglah karena sesuatu hal yang baik bisa dimulai dengan bermain!
Yuk! Cek apa saja manfaat bermain buat anak!
1. Dengan bermain, bisa ‘genjot’ produktivitas dan kreativitas otak kanan anak
Shutterstock/erizaldi
Shutterstock/erizaldi
Perlu Mama tahu nih, otak kanan anak berfungsi pada kesadaran seni, kreativitas, imajinasi, intuisi, wawasan, dan minat pada musik. Nah, dengan bermain yang membutuhkan banyak gerakan fisik merupakan salah satu cara agar bisa ‘menggenjot’ produktivitas dan kreativitas otak kanan anak lho Ma. Permainannya pun simpel dan Mama bisa coba dengan anak, misalnya dengan bermain engklek, gobak sodor, lompat tali dan lainnya. Mainannya boleh jadul, tapi sensasinya luar biasa!
2. Walau saat ini ada imbauan stay safe at home, buat suasana rumah jadi menyenangkan ya
Shutterstock/sutadimage
Shutterstock/sutadimage
Ketika physical distancing atau pembatasan interaksi sosial saat ini menjadi keharusan bagi semua orang, bukan berarti anak tak bisa mengeksplorasi diri di rumah lho Ma. Supaya tetap produktif meski di rumah, Mama bisa ‘menyulap’ ruangan yang ada di rumah menjadi hal yang menyenangkan untuk anak, misalnya dengan bermain role play. Biarkan dan ikuti imajinasi anak berkembang lewat role play yang telah ditentukan, misalnya lewat cerita-cerita ala bajak laut, masak-masakan, dokter-dokteran, guru dan murid. Dengan begitu anak jadi nggak bosen deh di rumah dan punya waktu untuk mengembangkan imajinasinya dengan menyenangkan.
Editors' Pick
3. Permainan dari alat yang sederhana bisa diterapkan di rumah juga lho Ma
thisreadingmama.com
thisreadingmama.com
Mama pernah nggak ketika lagi makan es krim bareng anak terus stik es krimnya dibuang gitu saja? Sayang banget lho Ma. Padahal, Mama bisa menjadikan stik es krim itu menjadi inspirasi permainan yang mengasyikkan. Misalnya nih bermain Puzzle Kata Kalimat dalam Bahasa Inggris. Anak akan menambah perbendaharaan kata sekaligus bisa memahami artinya. Selain itu, bermain ini mampu mengasah kognitif anak dan kemampuan memecahkan masalah.
Permainannya pun simpel, Mama cukup siapkan spidol dan menuliskan setiap kata di gabungan dua-tiga stik es krim. Nanti diacak, lalu anak akan menyusun puzzle membentuk sebuah kata. Mama tinggal tanyakan deh artinya apa pada mereka. Selain punya banyak varian es krim, Paddle Pop melalui #PaddlePopMainYuk juga mau mengajak seluruh orangtua, termasuk Mama, untuk ikut bermain dengan anak lewat ide-ide kreatif dari rangkaian produk es krim Paddle Pop yang berkualitas karena mengandung kebaikan susu dan buah yang cocok dikonsumsi oleh anak.
Ini bisa jadi media bagi anak untuk bersenang-senang meski harus di dalam rumah. Kira-kira, Mama punya ide apa nih untuk permainan ini? Cek IG @paddle.idn yuk Ma untuk cari tahu idenya apa saja. Apapun permainannya, sehabis makan es krim Paddle Pop, Mama dan anak bisa langsung ciptakan permainan kreatif sendiri deh di rumah!
4. Saat bermain, Mama bisa melihat tumbuh kembangnya secara ‘nyata’
Shutterstock/ANURAK PONGPATIMET
Shutterstock/ANURAK PONGPATIMET
Sering kali orangtua merasa khawatir jika melihat anak terlalu sering bermain karena akan mempengaruhi kualitas belajar atau nilainya di sekolah. Itu pemahaman yang kurang tepat ya Ma. Sebab, bermain merupakan salah satu aktivitas yang penting bagi anak. Lewat bermain, anak mampu mengasah kemampuan yang ada di dalam diri untuk tumbuh kembangnya dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dari perkembangan fisik, ketika si Kecil sudah bisa melompat dan berlari, Mama sudah bisa melihat tumbuhnya secara nyata dan pada akhirnya bikin Mama nggak sadar kalau si Kecil ternyata sudah mulai sekolah deh sekarang.
5. Memupuk rasa berani, percaya diri, jiwa kompetitif dan sportif
Shutterstock/Dragon Images
Shutterstock/Dragon Images
Menumbuhkan rasa keberanian dan percaya diri kepada anak memang harus ada peran dari orangtua nih. Mama pun bisa melakukannya dengan cara bermain, misalnya petak umpet. Dengan bermain petak umpet anak jadi terlatih keberaniannya untuk menelusuri berbagai sudut ruangan dan tempat, serta menanamkan mental untuk selalu berusaha ketika ingin mencapai suatu keinginan dengan kompetitif dan sportif. Anak pun bisa lebih bisa termotivasi untuk selalu mencoba hal yang membuatnya jauh lebih berani lagi nantinya.
Mulai sekarang, jangan pernah melarang keras mereka untuk bermain ya Ma. Justru sebaliknya, Mama perlu menginisiasi waktu bermain berkualitas bersama anak karena banyak sekali manfaatnya untuk masa depan anak! Main yuk!