Bagaimana Cara Mencari Konten Edukasi yang Baik untuk Anak?
Jangan asal memberi tontonan kepada si Kecil, Ma
13 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak terhitung sudah berapa banyak screen time yang diberikan pada anak selama masa #dirumahaja. Namun bukan berarti Mama membebaskan mereka mencari tontonan sendiri. Popmama.com punya panduan bagaimana mencari konten edukasi yang baik untuk mereka.
Gadget bisa jadi penolong orangtua jika digunakan dengan tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan gadget sebagai sarana belajar.
Banyaknya video di Youtube membuat anak senang membukanya. Padahal, tidak semua baik untuk ditonton mereka.
Mama bisa memberikan konten video yang berkualitas untuk ditonton mereka. Malah, bisa juga memberi tontonan yang sekaligus bisa jadi bahan belajar mereka.
Tak boleh asal, berikut langkah mencari konten edukasi yang baik untuk anak.
1. Hindari yang mengandung SARA dan kekerasan
Menurut M Hasan Chabibie, Kepala Pusdatin Kemendikbud, penting sekali untuk memfilter tontonan anak-anak.
"Usahakan betul tidak mengandung unsur SARA, karena video lekatan memorinya luar biasa," tuturnya dalam acara konferensi pers online Peluncuran Akademi Edukreator.
Ia melanjutkan, jika anak-anak diberi tontonan yang mengandung SARA dan kekerasan, memorinya akan mengingat hal tersebut dalam jangka waktu yang lama.
"Alangkah baiknya untuk melekatkan memori anak dengan konten mendidik yang menarik," lanjut Hasan.
Editors' Pick
2. Cari dari sumber yang terpercaya
Saat ini siapa saja bisa mengunggah konten apa saja di internet. Termasuk konten yang berisi kebencian dan juga hoaks.
Jangan sampai anak-anak juga termakan konten yang seperti itu.
Menurut Mila Kencana, Kepala Biro Kerja Sama Hukum, dan Humas LIPI, ada beberapa cara mencari konten edukasi yang isinya bisa dipertanggungjawabkan.
"Kita memang harus jeli. Menyaring dari informasi hoaks, bisa buka dari laman-laman yang kredibel," ujar Mila dalam konferensi pers online yang sama.
Apa saja laman kredibel? Yang berasal dari situs resmi seperti contoh Kemendikbud RI. Juga dari orang yang memang pakarnya, bukan akun yang asal dan tidak jelas dari mana sumbernya.
Jadi, pastikan Mama mencari konten dari akun-akun yang terpercaya, ya.
3. Cari playlist yang sesuaiĀ
Co-Founder Kok Bisa? Gerald Bastian mengungkapkan, mereka punya playlist yang sengaja dibuat untuk memudahkan proses belajar di rumah.
"Di Youtube ada playlist konten 'Belajar di Rumah' yang bisa langsung dilihat," tutur Gerald.
Di playlist tersebut, Mama tinggal memilih jenis materi apa saja yang diinginkan untuk si Kecil. Mama juga bisa mencari playlist sejenis di sana, namun tetap pastikan dari sumber yang terpercaya, ya.
4. Tetap dampingi anak selama screen time
Meski telah memberikan konten yang berkualitas dan terpercaya pada anak, sebaiknya tetap dampingi anak selama menjelajah internet.
Ini berguna untuk memantau semua yang mereka lihat. Bisa saja mereka berpindah laman yang muncul saat iklan. Dari sana, akan lebih jauh lagi mereka menjelajah video-video yang belum tentu cocok dilihat anak-anak.
Dengan menemukan konten edukasi yang tepat, screen time tidak selamanya buruk untuk anak. Tetap sabar mendampingi anak belajar di rumah, Ma!
Baca juga:
- Screen Time Meningkat 300 Persen Jadi Permasalahan Orangtua Zaman Now
- Screen time Anak Usia SD, Begini Cara Menentukan Batasannya
- Mainan yang Bisa Dibawa untuk Pengganti Screen Time Anak