5 Manfaat Mengajarkan Hidup Hemat pada Anak
Semua demi masa depan anak nih, Ma
6 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika ingin menanamkan sesuatu untuk masa depannya, ajarkan anak sedari dini. Begitu juga saat Mama ingin si Kecil pintar dalam mengelola keuangan, ajarkan sedari dini.
Hemat adalah salah satu kunci dalam menjalani kehidupan yang bebas dan bertanggung jawab. Hemat tak melulu tentang uang, tapi juga cara menjalani hidup.
Hidup hemat berarti tidak berlebihan terhadap segala sesuatu. Juga, mengetahui mana yang prioritas dan tidak, mana yang perlu dan tidak perlu. Hidup dengan secukupnya, tidak berlebihan, tidak kekurangan.
Mengajarkan hidup hemat pada si Kecil ternyata ada juga manfaatnya, Ma. Disusun Popmama.com, inilah 5 manfaat mengajarkan hidup hemat pada anak.
1. Bertanggung jawab atas keputusannya
Salah satu cara hidup hemat adalah mempertanggungjawabkan semua keputusan. Seperti contoh, jika ingin membeli sesuatu, pastikan itu akan berguna dan sering digunakan.
Jika ini ditanamkan pada anak, mereka akan jadi pribadi yang penuh pertimbangan dan bertanggung jawab akan keputusannya. Pada awalnya, mereka masih akan mengikuti kata hatinya.
Namun kelamaan mereka akan belajar untuk mengasah logikanya. Semakin sering diajarkan, mereka akan bisa mempertanggungjawabkan keputusannya saat membeli atau mengambil sesuatu.
Editors' Pick
2. Tidak mudah tergoda membeli yang tak perlu
Pada dasarnya, anak tidak paham boros dan hemat. Maka dari itulah, penting sekali untuk mengenalkan kedua konsep tersebut. Anak yang boros berasal dari bentukan orangtua yang tidak peka atas sifat boros atau malah memupuk sifat boros buah hatinya.
Mama bisa mengajarkan anak untuk hemat dengan mempertimbangkan dengan baik alasan membeli sebuah barang. Apakah barang tersebut akan benar berguna, atau hanya ingin dibeli karena menuruti nafsu.
Ajak ia menilai apakah barang tersebut dianggap perlu atau tidak. Semakin sering melakukan pertimbangan ini, mereka akan terasah untuk melakukan hal itu setiap ingin membeli sesuatu.
Saat konsepnya sudah tertanam di diri anak, mereka takkan mudah tergoda membeli barang-barang yang tidak perlu.