Virtual Gym, Olahraga yang Bisa Dilakukan Anak Meski Sedang Puasa
Meski puasa, si Kecil tetap bisa sehat dan aktif
14 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika anak berpuasa, biasanya mereka cenderung malas bergerak karena takut lapar atau haus. Efeknya, mereka jadi mudah lemas dan tak mau melakukan apa-apa.
Pada dasarnya, anak senang bergerak. Namun saat puasa, mereka enggan banyak bergerak dan memilih tiduran dan menjaga tenaga.
Padahal, anak-anak tetap butuh gerakan fisik untuk mendukung tumbuh kembangnya. Dengan terpenuhinya gerakan fisik harian anak, bisa meningkatkan kebugaran si Kecil, meningkatkan daya tahan tubuh secara maksimal, dan mengasah motorik anak.
Menurut dr Zeth Boroh, sp.KO dalam Peluncuran Aktivitas #BerjemurAsyik Sakatonik ABC, ada beberapa kegiatan fisik yang bisa dilakukan si Kecil setiap hari untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motoriknya. Kerennya, olahraga ini bisa dilakukan saat sedang karantina dan tetap bisa dilakukan meski sedang puasa.
Apa saja gerakan olahraga yang bisa dilakukan anak meski sedang puasa? Popmama.com punya solusi agar si Kecil tetap aktif bergerak meski sedang puasa.
1. Olahraga di rumah dengan cara Virtual Gym
Pandemi Covid-19 mengharuskan semua orang untuk berdiam di rumah dan melakukan segalanya #dirumahaja. Namun bukan berarti tidak bisa melakukan olahraga seperti biasanya.
dr Zeth memperkenalkan Virtual Gym yang merupakan aktivitas tubuh virtual sehingga anak bisa sekaligus membayangkan sambil bereksplorasi melatih motoriknya saat melakukan gerakan terkait.
Ada 4 macam gerakan Virtual Gym yang bisa dilakukan si Kecil. Kesemuanya digabungkan dalam kampanye #BerjemurAsyik.
Yang pertama adalah ergocycle exercise yang merupakan gerakan seperti sedang bersepeda. Kemudian ada skating exercise yang gerakannya seperti sedang bermain skate.
Selanjutnya ada canoeing exercise yang bergerak seperti sedang mendayung. Terakhir ada swimming exercise yaitu gerakan seperti berenang gaya bebas.
Editors' Pick
2. Ditambahkan dengan dynamic stretching
"Dynamic stretching adalah gerakan pemanasan dengan intensitas sedang yang berfokus pada fleksibilitas tubuh anak," ujar dr Zeth.
Latihan ini penting untuk perkembangan sendi dan otot leher, bahu, tangan, pinggang, dan sendi pada kaki.
"Kurangnya latihan pada sendi dan otot anak membuat mereka lebih kaku dan mudah cedera saat olahraga di kemudian hari," tuturnya.
Oleh karena itu penting sekali untuk memenuhi gerakan si Kecil, termasuk rutin melakukan dynamic stretching.
Peregangan yang bisa dilakukan pada si Kecil adalah pemanasan pada sendi leher dengan gerakan miring kiri kanan atau memutar. Selanjutnya latihan peregangan sendi siku dan pergelangan tangan dengan cara mengibas tangan atau memutarnya.
Ada juga peregangan sendi bahu dengan gerakan memutar. Begitu juga dengan peregangan sendi pinggang yang bisa dilakukan dengan memutar pinggang. Terakhir ada latihan peregangan sendi lutut yang bisa dilakukan dengan mengangkat kaki satu per satu.
3. Lengkapi olahraga anak dengan latihan kardio
Nyatanya, anak-anak juga butuh latihan kardio. Beberapa gerakan yang dibutuhkan sangatlah dasar seperti berjalan, berlari, atau melompat. Namun dengan khusus melakukan latihan kardio, maka kemasannya akan lebih menarik.
Jenis-jenis latihan kardio untuk anak adalah:
- Side jumping: Latihan lompat samping yang bisa dilakukan dengan melompat dari kiri ke kanan dan sebaliknya.
- High five dance: Latihan kardio dengan aktivitas menari. Mama bisa membebaskan si Kecil untuk menari dengan gaya apa saja.
- Brisk walking side: Latihan kardio dengan jalan cepat ke samping. Gerakannya menyamping seperti jalan kepiting.
- Jumping jack: Latihan kardio dengan melompat sambil menepukkan tangan di atas kepala saat melompat.
- Jogging to side: Latihan kardio dengan berlari ke arah samping.
- Walking win: Latihan kardio dengan cara berjalan.
4. Durasi berlatih setiap harinya dan waktu terbaik berlatih saat puasa
Untuk kebutuhan perkembangan motorik dan fisik si Kecil, baiknya olahraga ini rutin dilakukan setiap hari. Adapun durasi olahraganya cukup 15 menit saja per hari.
"Ini bisa dilakukan sembari berjemur, agar lebih menyenangkan," tutur dr Zeth.
Namun ada waktu paling tepat bagi si Kecil untuk tetap bergerak meski sedang puasa. Tidak pagi hari tapi sore hari.
"Saat puasa, waktu olahraga bisa disesuaikan. Diganti dari pagi ke sore boleh saja. Agar dekat dengan waktu buka puasa dan anak tidak terlalu lama menahan haus," tutup dr Zeth.
Jadi, meski sedang puasa, si Kecil tetap bisa aktif bergerak ya, Ma. Hanya saja dilihat lagi bagaimana keadaan anak. Jika terlihat terlalu lemas, tak masalah melewatkan latihan sehari saja.
Baca juga:
- Ini Dia Alasan Kenapa Anak Perempuan Mama Sebaiknya Berolahraga
- 4 Tips Memilih Baju Olahraga untuk Anak yang Nyaman dan Anti Cidera
- Vitamin Apa Saja yang Dibutuhkan Tubuh untuk Membentuk Imun?
- Kumpulan Artikel Seputar Ibadah Selama Ramadan