Demi Anak, Marshanda dan Ben Kasyafani Kompak Jalani Co-Parenting
Demi kebahagiaan anak, Marshanda dan Ben Kasyafani kompak jalani co-parenting bersama
2 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasca bercerai dengan Ben Kasyafani, Marshanda tetap terus memiliki komunikasi yang baik dengan mantan suaminya. Demi membesarkan Sienna Ameerah Kasyafani, Marshanda dan Ben kompak menjalani co-parenting sebagai pola pengaruhan yang diterapkan oleh mereka.
Penerapan co-parenting pun tidak hanya dijalani oleh Marshanda dan Ben saja, melainkan Nesyana Ayu Nabila sebagai ibu sambung Sienna juga turut memiliki peran tersendiri.
Co-parenting adalah sebuah pola pengasuhan anak yang dilakukan pasca perceraian, sehingga orangtua yang sudah bercerai diwajibkan secara bersama-sama mampu saling berkomunikasi dan membesarkan anak. Ini dilakukan walau tidak ada ikatan pernikahan serta tak lagi tinggal di dalam satu rumah.
Penerapan co-parenting yang baik diharapkan agar psikologis anak tidak terganggu akibat perpisahan kedua orangtuanya.
Perlu Mama ketahui bahwa istilah co-parenting sempat digagas di Italia oleh sebuah komunitas orangtua yang telah berpisah yaitu Association of Separated Parents.
Hal ini dilakukan agar kedua orangtua tetap berkomitmen serta memiliki pengasuhan terbaik untuk anak-anaknya, walau sudah bercerai.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa tips dari Marshanda ketika menjalani co-parenting bersama mantan suaminya, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Simak dan jadikan ini sebagai inspirasi yuk, Ma!
1. Saling mendukung dan menghormati berlandaskan rasa tulus
Setiap anak tentu memiliki keinginan untuk mempunyai keluarga yang utuh dan saling menyayangi, tanpa adanya perceraian. Namun, perlu diingat kembali bahwa setiap keluarga memiliki cerita masing-masing dan tidak bisa disamakan.
Menurut Instagram pribadinya, Marshanda mengatakan bahwa co-parenting at our best. Ia menjelaskan bahwa co-parenting dirasa sangat tepat untuk mengasuh anak bersama-sama sebagai orangtua setelah melalui perceraian.
"Bagi aku sangat penting sebagai orangtua, aku ke Ben, aku ke Ines dan sebaiknya untuk saling menghargai serta saling menghormati," kata Marshanda.
Menurut Marshanda, ketika orangtua yang menerapkan co-parenting saling mendukung dan menghormati ini akan membantu anak untuk lebih bahagia.
Ketika menyebutkan poin ini, Marshanda menggarisbawahi kata saling menghargai dan saling menghormati ini perlu dilakukan dengan tulus.
"Ini perlu dilakukan berlandaskan rasa tulus," ucapnya.
Editors' Pick
2. Perlu adanya komunikasi yang informatif satu sama lain
Dalam menjalani co-parenting, Marshanda sekeluarga menerapkan adanya komunikasi yang informatif.
"Artinya setiap kali, aku, Ben dan Mama Ines ingin melakukan sesuatu atau mengambil sebuah keputusan yang penting untuk Sienna. Maka, kita akan menginformasikan satu sama lain dengan lengkap dan detail sebelum keputusan itu diambil," jelas Marshanda.
Menurutnya ini sangat penting dilakukan, walau sekadar memberikan informasi yang menyangkut kehidupan Sienna.
"Ini mengartikan bahwa kita saling menghormati posisi masing-masing sebagai orangtua Sienna, sehingga punya andil sama rata selama masa pertumbuhan Sienna," tutur mama satu anak ini.
3. Penting untuk berhati besar dan selalu memberikan kebaikan
"Saling berlomba-lomba menjadi orang yang berhati besar dan memberikan kebaikan. Wajar jika dalam perceraian sampai beberapa waktu sesudahnya terjadi konflik atau perbedaan pendapat dalam mengasuh anak," ucap Marshanda.
Menurut Marshanda, penting sekali ini melihat atau fokus menghitung setiap berkah yang masih diberikan oleh sang Pencipta. Dengan begitu, setiap orangtua yang sedang menjalani co-parenting menjadi lebih pemaaf.
"Ini akan membantu untuk lebih bisa memberi dan mengerti satu sama lain. Seperti aku sekarang bersyukur karena Sienna memiliki tiga orangtua yang berlomba-lomba untuk mencintai dia dari kecil hingga dewasa," jelas Marshanda.
Rasa syukur ini juga pada akhirnya membuat mereka bertiga bisa saling berkolaborasi dalam mengasuh Sienna.
4. Mengalahkan rasa takut kehilangan
Sebagai seseorang yang terlibat dalam co-parenting, Marshanda pun memberikan tips lainnya ketika sedang berkolaborasi dengan mantan pasangan dalam mengasuh anak.
Mengalahkan rasa takut kehilangan menjadi poin keempat yang dibagikan oleh Marshanda.
"Mengalahan fear of loss, maksudnya itu rasa takut sebagai orangtua yang sudah berpisah dalam mengasuh anak seringkali di mana kita takut kehilangan peran," kata Marshanda.
Menurut mama satu anak ini, co-parenting perlu dibangun dengan kerja sama dan bukan justru persaingan.
"Jadi co-parenting itu bukan soal siapa yang bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak atau anak lebih sayang dengan siapa," jelasnya.
Menurut Marshanda, anak yang ditanyakan lebih sayang orangtua A atau B justru akan membuat si Kecil merasa kebingungan. Padahal di hati anak setiap orangtua memiliki peran masing-masing dalam hidupnya.
5. Sebelum membahagiakan anak, orangtua perlu bahagia terlebih dahulu
Di poin terakhir terkait tips menerapkan co-parenting, Marhanda mengingatkan untuk penting sekali untuk membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu.
"Ketika ada saatnya di mana kita mempunyai kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama anak, kita perlu menjadi orangtua yang hadir secara utuh dan memberikan kebahagiaan kepada anak karena kita sudah bisa terlebih dahulu memberikan kebahagiaan untuk diri sendiri," ucap Marshanda.
Dari poin tersebut, Marshanda mengingatkan bahwa orangtua layak bahagia karena akan memengaruhi perkembangan anak juga.
“Broken home” bukan sesuatu yang pasti terjadi ke semua anak yang orang tuanya bercerai.
“Broken home” bisa terjadi saat hati anak terluka karena menyaksikan adanya “Broken Respect” antara orangtuanya, bercerai ataupun tidak bercerai.
Nah, itulah beberapa tips mengenai co-parenting berdasarkan unggahan IGTV Marshanda di Instagram pribadinya.
Semoga penjelasan dari Marshanda terkait co-parenting bisa memberikan inspirasi dan motivasi tersendiri dalam pola pengasuhan anak ya, Ma.
Baca juga:
- Eksklusif: Terlibat dalam Co-Parenting, Begini Pengalaman Gista Putri Saat Jadi Ibu Sambung
- Waspada, Pola Asuh Hyper Parenting Bikin Anak Tak Bahagia
- Hindari! 5 Pola Asuh Ini Buruk Bagi Perkembangan Anak