Fakta Baru, Tewasnya Anak 9 Tahun saat Melawan Pemerkosa Sang Mama
Mama dari Rangga ternyata sedang hamil empat bulan sebelum diperkosa Samsul Bahri
21 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peristiwa pemerkosaan yang terjadi di kawasan Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur memang memilukan dan mencuri perhatian banyak orang, termasuk di media sosial.
Seorang anak laki-laki bernama Rangga (9) tewas setelah berusaha melawan pelaku yang ingin memerkosa sang Mama (28).
Kabar terbaru pun baru terungkap bahwa korban ternyata sedang hamil empat bulan sebelum diperkosa oleh Samsul Bahri.
Singkat cerita ketika peristiwa terjadi pada Sabtu (10/10/2020), Rangga berusaha melindungi sang Mama dari pelaku pemerkosaan yang saat itu terjadi di rumah mereka. Anak laki-laki itu berusaha membantu untuk melawan pelaku agar dapat menghentikan perbuatannya.
Namun nahas, Rangga justru terkena bacokan dari pelaku pada bagian perut. Setelah insiden tersebut, pelaku membawa kabur Rangga yang sudah berlumuran darah di sekujur tubuh.
Selang satu hari kemudian, jasad Rangga ditemukan di sungai Desa Alue Gadeng, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, pada Minggu (11/10/2020).
Aksi Rangga yang ingin menyelamatkan sang Mama pun disebut sebagai "Pahlawan Kecil" karena begitu sigap untuk melawan pelaku.
Belajar dari karakter Rangga yang begitu sigap, Mama pun dapat melatih sikap tersebut dengan membangun beberapa karakter di dalam diri anak. Karakter berani, empati dan rela berkorban pun perlu ditanamkan dengan baik.
Ada karakter-karakter yang perlu diasah dengan baik nih, Ma. Berikut rangkuman dari Popmama.com terkait membentuk pribadi anak yang sigap dalam menghadapi masalah.
Editors' Pick
1. Anak-anak perlu mengasah rasa empati sejak kecil
Memiliki sikap empati ke orang lain di sekitarnya pasti akan dibutuhkan anak-anak dalam kehidupan keseharian, baik di keluarga atau saat sedang bersosialisasi.
Dilansir dari Psychology Today, empati adalah sebuah kemampuan di mana mampu menempatkan diri ke dalam posisi orang lain. Empati tidak hanya membayangkan rasanya menjadi orang lain saja, namun dapat turut ikut merasakan perasaan yang sedang orang tersebut alami.
Pengaplikasian dari rasa empati memang berhubungan langsung dengan perasaan. Mama dapat mengajak si Anak untuk bisa memahami perasaan orang lain atau bahkan melibatkan dirinya secara langsung.
Dengan memperkenalkan bagaimana caranya bersikap berempati, anak mama akan belajar mengetahui tentang perasaan orang lain dan keberagaman hidup ini.
2. Berani bersikap dan mengekspresikan perasaannya
Selain empati, anak mama perlu dilatih agar dapat lebih berani bersikap tanpa ragu-ragu apalagi jika tindakannya dirasa benar.
Sikap berani ini pun tanpa disadari akan membantu si Anak belajar dalam mengekspresikan perasaannya sendiri.
Keberanian di dalam diri anak-anak dapat dilatih saat mereka sedang bersosialisasi dan belajar tampil di depan umum. Selain itu, Mama tidak perlu melarang anak apabila sedang melakukan berbagai eksplorasi.
Berikan kesempatan dan ruang agar si Anak berusaha mendapatkan jawaban atas rasa penasaran, sehingga bisa lebih berani.