5 Kesalahan Asuh Sering Dilakukan Terhadap Anak ADHD
Perhatikan kesalahan-kesalahan ini agar tidak terulang lagi ya!
23 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ADHD (Attention Deficit Hyperactivy Disorder) ya.
ADHD bisa dikatakan sebagai gangguan perilaku, umumnya si Anak akan terlihat sangat hiperaktif, impulsif, kurang fokus, tidak ceroboh hingga sangat sulit diatur.
Banyak orangtua dari anak-anak dengan ADHD merasa frustrasi bahkan kurang mengerti bagaimana cara mengasuh anaknya sendiri. Ketidaktahuan ini akan semakin membuat orangtua semakin salah paham dalam pola pengasuhan.
Jika ini dibiarkan terus-menerus secara tidak langsung akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan si Anak sendiri.
Sebelum semakin terlambat, berikut rangkuman dari Popmama.com mengenai beberapa kesalahan yang dilakukan orangtua dalam mengasuh anak-anak dengan ADHD.
1. Marah terlalu berlebihan
Jika sudah sangat lelah dengan rutinitas sehari-hari seperti bekerja hingga menghadapi kemacetan, orangtua seringkali sulit mengendalikan emosinya saat berada di dalam rumah. Apalagi ketika si Anak berbuat kesalahan atau mungkin sedang sulit diatur. Orangtua sering menjadikan si Anak pelampiasan segala kelelahan dan amarah yang terpendam seharian.
Seharusnya sebagai orang dewasa perlu sekali memiliki kemampuan dalam menenangkan segala emosi yang dialami secara intens. Sementara untuk anak-anak dengan ADHD, membutuhkan bantuan ekstra untuk melakukan hal ini.
Untuk mengatasi hal ini, perlu sekali berlatih mengendalikan diri. Salah satu yang efektif yaitu dengan mengelola perasaan sendiri terlebih dahulu. Jangan selalu melampiaskan amarah dengan memarahi, membentak dan melakukan hukuman fisik ke si Anak.
Boleh saja mengeluarkan perasaan atau emosi negatif, namun perlu dengan cara yang tepat ya. Cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan beri jeda sejenak kemudian baru dikeluarkan. Cara seperti ini cukup efektif untuk menenangkan diri.
Terapkan cara ini juga ke si Anak agar dirinya bisa membantunya lebih tenang saat sedang merasa sangat emosi.
Editors' Pick
2. Lebih fokus terhadap hasil bukan proses
Hasil memang menentukan segalanya, namun orangtua juga perlu mengingat untuk selalu melihat setiap upaya atau usaha yang telah si Anak lakukan. Perjuangan mencapai hasil perlu sekali dinilai karena dari sinilah si Anak akan semakin mengerti mengenai cara berproses.
Beberapa orangtua yang memiliki anak-anak dengan ADHD justru melupakan hal ini. Padahal meremehkan apa yang si Anak lakukan hanya akan memicu dirinya kehilangan movitasi diri.
Untuk menghindari anak-anak ADHD menjadi sosok yang kurang percaya diri dan merasa dirinya tidak berharga. Ada baiknya untuk mulai mengakui hasil dan proses yang dilakukan si Anak. Acungkan jempol dan berikan pujian padanya, sebuah pelukan juga akan membuat si Anak merasa senang dan merasa dihargai segala usahanya.
Kalau ini dilakukan secara konsisten, si Anak dengan ADHD akan menjadi sosok yang lebih berhasil secara berpikir karena termotivasi setelah dipuji, membangun kedekatan dengan orangtua hingga menumbuhkan semangat untuk sukses di kemudian hari.