Pesan Najelaa Shihab saat Anak Belajar di Rumah: Dampingi dengan Cinta

Najelaa Shihab juga ungkap tantangan yang harus dilalui oleh orangtua saat harus mendampingi anak

17 April 2020

Pesan Najelaa Shihab saat Anak Belajar Rumah Dampingi Cinta
Instagram.com/najelaashihab

Ketika penyebaran Covid-19 sudah semakin meluas di Indonesia, beberapa kegiatan pun harus dilaksanakan di rumah termasuk proses belajar mengajar. Langkah ini dilakukan karena mendukung imbauan dari pemerintah agar penyebaran virus tidak kian meningkat dari hari ke hari. 

Sebagai perusahaan financial technology peer-to-peer lending yang bergerak dalam mendukung pendidikan di Indonesia, Pintek juga memperkenalkan kampanye #YangPentingBelajar bagi peserta didik yang melakukan kegiatan belajar di rumah. 

Dalam seminar online berjudul "#YangPentingBelajar di Rumah: Memaksimalkan Peran Orangtua dalam Mendampingi Produktivitas Anak dan Keluarga” pada Kamis (16/4/2020), Pintek menggandeng Najelaa Shihab sebagai Pendidik dan Pendiri Keluarga Kita untuk membagikan informasi kepada orangtua dalam mendukung dan mengawasi proses belajar anak selama di rumah. 

Apalagi penerapan belajar di rumah ini menjadi tantangan tersendiri untuk orangtua karena anak-anak harus belajar online serta menerapkan teknologi digital. 

Terkait proses belajar yang sedang dilakukan oleh anak-anak di dalam rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa cara efektif terkait pendampingan terhadap anak selama belajar. 

Simak beberapa informasi yang membantu anak tetap bisa efektif selama belajar di rumah yuk, Ma!

Semoga bermanfaat!

Editors' Pick

1. Keluarga menjadi pendidik utama dan pertama bagi anak-anakĀ 

1. Keluarga menjadi pendidik utama pertama bagi anak-anakĀ 
Pixabay/Stocksnap

Perkembangan karakter anak-anak bisa dibangun dan dibentuk dari lingkungannya yang utama yakni keluarga. 

Perlu Mama ingat bahwa keluarga adalah pendidik utama dan pertama untuk anak-anak. Keluarga dalam hal ini, mulai dari orangtua, kakek dan nenek, bahkan orang dewasa yang ada di sekeliling anak.

Ketika proses belajar mengajar selama pandemi Covid-19 berlangsung di rumah dan perlu memanfaatkan teknologi, maka keluarga perlu membimbing anak agar prosesnya menjadi lancar dan efektif. 

Komitmen dan kedisiplinan juga harus belajar untuk dipatuhi oleh anak, apalagi proses mengajar ini terjadi dengan jarak jauh. 

Orangtua setidaknya dapat menuntun anak dalam menyusun sebuah jadwal harian. Adanya jadwal harian membantu anak memastikan kebutuhan diri bisa terpenuhi, bahkan membuatnya belajar untuk disiplin. 

Dengan menghadirkan kedisiplinan secara tidak langsung akan membantu perkembangan karakter anak sebagai investasi jangka panjang, bahkan perlu diterapkan dan ditumbuhkan tanpa adanya hukuman dan iming-iming dari orangtua.

2. Apa saja hambatan yang dialami orangtua ketika proses belajar mengajar dilakukan di rumah?

2. Apa saja hambatan dialami orangtua ketika proses belajar mengajar dilakukan rumah
Freepik/Branin

Najelaa Shihab menjelaskan bahwa masih banyak orangtua yang masih beradaptasi ketika anak-anak belajar di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung. Selama proses ini, orangtua juga memiliki tanggung jawab agar proses belajar anak bisa terlaksana dengan baik. 

Pada kenyataannya, orangtua mengalami beberapa tantangan dan hambatan ketika anak-anak melakukan proses belajar dengan jarak jauh bersama gurunya yaitu: 

  • Masih harus memerlukan waktu untuk berdaptasi dengan teknologi. 
  • Perlu mengatur manajemen emosi dan energi dengan seefektif mungkin selama membimbing proses belajar anak. 
  • Masih membutuhkan interaksi bersama guru dan sekolah. Hal ini masih perlu dilakukan oleh orangtua, apalagi ketika diri sendiri dan anak menemukan kesulitan terhadap materi pelajaran. Konsultasi perlu dilakukan agar guru dapat memberikan solusi terbaik. 
  • Perlu waktu untuk melakukan adaptasi terhadap segala perubahan rutinitas yang cuku esktrem selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.  

Ketika berbagai tantangan terkait proses belajar mengajar yang terjadi selama pandemi Covid-19 terkesan melelahkan untuk orangtua, maka perlu disadari bahwa ini menjadi tanggung jawab untuk mendampingi agar anak mendapatkan sebuah bekal di kemudian hari. 

Najelaa Shihab mengingatkan bahwa belajar dapat membantu kompetensi masa depan anak. Ada beberapa hal yang didapat mulai dari komunikatif, cerdas, berorientasi tindakan, berprinsip, inovatif, mampu bekerja sama, reflektif, mandiri dan tentunya memiliki komitmen. 

3. Najelaa Shihab berpesan agar orangtua memanfaatkan kegiatan belajar mengajar di rumah sebagai bonding

3. Najelaa Shihab berpesan agar orangtua memanfaatkan kegiatan belajar mengajar rumah sebagai bonding
Freepik

Selama pandemi Covid-19 ini berlangsung, orangtua memang perlu memaksimalkan perannya dalam mendukung kegiatan online learning anak-anak sebagai peserta didik selama belajar di rumah. 

Hanya saja dalam penerapannya memang banyak sekali tantangan dan kesulitan. Selain memerlukan akses terhadap teknologi dan internet, peran dari orangtua berpengaruh dalam meningkatkan performa anak selama pembelajaran di rumah.

Semua orangtua tentu ingin anak-anaknya bertanggung jawab terhadap proses belajar sekala di rumah. Namun, setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dan tidak dapat disamakan satu sama lain. 

Najelaa Shihab memaparkan bahwa anak-anak memiliki perbedaan tipe ketika belajar di rumah misalnya saja ada anak yang mandiri, ada anak yang perlu dituntun, ada anak yang selalu minta dikoreksi oleh orangtua setiap kali menyelesaikan tugas bahkan ada anak yang mengerjakan tugas secara asal agar cepat selesai. 

Dengan banyaknya karakter yang dimiliki oleh anak-anak, maka orangtua perlu memahami kepribadian dari anaknya sendiri. Setelah itu, orangtua baru bisa mengatur strategi yang tepat dalam mendukung kegiatan dan proses belajar anak selama di rumah. 

Ketahui juga terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi keinginan belajar anak. 

Selain kesiapan secara emosional serta dukungan dari orangtua, anak-anak memerlukan umpan balik yang berkelanjutan. Dalam artian, ketika anak meminta orangtua untuk memeriksa tugas sekolah sebaiknya orangtua mempunyai waktu untuk mengoreksi. Jika ada yang salah, beritahu anak dan ini menjadi bahan diskusi agar dirinya bisa belajar dari kesalahan. 

“Perubahan rutinitas memang tidak mudah, kita semua dilatih menyesuaikan diri dengan cepat. Awali dengan bersepakat tentang jadwal harian baru, konsisten menjalankannya sambil mengelola energi dan emosi. Tetap jaga kesehatan dan lihat perubahan ini sebagai kesempatan positif untuk mengembangkan diri kita dan anak lewat aktivitas online yang berkualitas dan menguatkan hubungan lewat interaksi menyenangkan di rumah,” begitulah salah satu pesan dari Najelaa Shihab. 

Intinya, orangtua perlu berusaha dan belajar melakukan pendampingan anak belajar selama di rumah dengan penuh cinta. 

Tetap semangat ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest