Cara Mengajarkan Anak Pengendalian Diri, Penting Diketahui!

Tawarkan dukungan dan rayakan semua kemajuan!

29 Maret 2025

Cara Mengajarkan Anak Pengendalian Diri, Penting Diketahui
Pexels/Gustavo Fring

Bicara tentang pengendalian diri, hal ini bukan hanya akan bermanfaat untuk orang dewasa. Namun, ini merupakan sebuah keterampilan yang harus diajarkan sejak dini kepada si Kecil. Pengendalian diri bukan hanya tertuju pada pengendalian pikiran, namun juga berperan dalam pengendalian emosi, dan perilaku.

Jika si Kecil mampu menguasai ilmu pengendalian diri, ini akan membantu anak untuk mengelola emosi, lebih bijak dan mindful dalam pengambilan keputusan, dan mengatasi rasa frustasi. Ini bukanlah sesuatu yang dimiliki sejak lahir, namun membutuhkan peran orangtua agar si Kecil bisa melatihnya.

Popmama.comtelah merangkum beberapa cara untuk mengajarkan anak pengendalian diri. Belum terlambat untuk belajar bersama, yuk kita simak bareng!

1. Ajarkan anak mengambil jeda

1. Ajarkan anak mengambil jeda
Freepik/stockking

Jeda, atau yang kita kenal dengan istirahat adalah suatu hal yang penting untuk diajarkan, dan dilakukan secara rutin. Dalam konteks sehari-hari, anak bisa jadi lebih responsif terhadap hal-hal yang terjadi kepada mereka, dan hal ini disebabkan oleh banyak faktor.

Mulai sekarang, ajarkan anak untuk mengambil nafas dan berhenti sejenak sebelum mengambil keputusan. Hal ini akan membuat mereka lebih bijak dalam melihat sesuatu, memberi mereka waktu untuk merespon dan berpikir sebelum mengambil keputusan. Ini akan meminimalisir anak menjadi pribadi yang impulsif saat dewasa.

2. Ajarkan pernyataan “If–Then”

2. Ajarkan pernyataan “If–Then”
Pexels/Pixabay

If then statement bisa juga kita kenali dengan istilah hukum sebab akibat. Bukan hal baru ya, Ma. Jika Mama sudah terbiasa, mari kita coba terapkan hal ini dalam konteks yang lebih positif.

Hukum sebab akibat ini akan mengajarkan anak lebih sabar, dan sadar ada proses untuk mendapatkan apa yang ia mau. Sebagai contoh: jika kamu menyelesaikan PR hari ini, kamu bisa segera bermain di luar ketika PR sudah selesai.

Editors' Pick

3. Ajarkan cara mudah untuk mengatasi stres

3. Ajarkan cara mudah mengatasi stres
freepik/katemangostar

Stres tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa ya, Ma. Anak-anak juga bisa merasakan stres, namun dengan masalah yang berbeda dengan yang orangtua alami.

Ajarkan mereka untuk bernafas dalam 10x hitungan, setelah itu minta mereka menarik nafas dalam-dalam. Yap, ini adalah cara yang paling sederhana untuk membuat anak kembali dalam kondisi stabil saat kondisinya memuncak. Meski terkesan sederhana, perlu latihan secara rutin agar anak bisa melakukan atur nafas ini ya, Ma.

4. Jadilah contoh baik bagi anak

4. Jadilah contoh baik bagi anak
Freepik/master1305

Anak adalah peniru yang ulung, maka tugas utama orangtua adalah menjadi panutan bagi anak. Saat masa-masa berat tiba, tetaplah terlihat tenang di hadapan anak. Namun jika tiba masanya emosi itu tidak bisa dikendalikan, Mama tetap bisa menunjukkan emosi tersebut di depan si Kecil, namun sembari memberikan pengertian bahwa emosi yang Mama rasakan bisa tetap dikendalikan dengan baik.

Menjadi contoh yang bijak bagi anak, adalah cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak belajar bagaimana cara mengatur emosi yang ia rasakan.

5. Ajarkan anak untuk sabar dalam menanti reward mereka

5. Ajarkan anak sabar dalam menanti reward mereka
Pexels/Timur Weber

Banyak orangtua yang ingin segera memberikan apa kemauan si Kecil karena merasa itulah cara menunjukkan rasa sayang, padahal itu kurang tepat.

Anak pun harus diajarkan untuk bersabar dalam menanti reward yang akan mereka dapatkan. Contoh sederhananya, jika menginginkan mainan tersebut, anak harus diajarkan menabung terlebih dahulu.

6. Berikan anak pilihan

6. Berikan anak pilihan
Freepik/senivpetro

Jika anak ada dalam kondisi harus memilih sesuatu, maka tugas orangtua adalah menunjukkan apa akibat dan keuntungan yang akan didapat oleh mereka. Namun tetap, sepenuhnya keputusan ada di tangan si Kecil.

Keputusan yang bisa diambil atau dipilih oleh mereka, menunjukkan bahwa mereka memiliki kontrol atas hidup mereka, dan bisa memilih sesuai dengan keyakinan mereka atas sesuatu yang dianggap benar.

 

7. Apresiasi usaha mereka

7. Apresiasi usaha mereka
Freepik/our-team

Small progress is progress. Saat anak mulai menunjukkan upaya untuk mengendalikan diri, jangan ragu untuk mengapresiasi usaha mereka. Meski tidak sempurna, setidaknya mereka berusaha.

Sebuah pesan untuk orangtua, bahwa anak juga membutuhkan waktu untuk tumbuh dan mempelajari banyak hal. Satu kali usaha tidak akan langsung membuatnya menjadi sempurna, maka temani selalu si Kecil untuk berproses.

Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Sekarang, saatnya Mama dan Si Kecil sama-sama berusaha untuk menjadi lebih baik, dan agar lebih mampu mengendalikan diri. Selamat tumbuh dan berkembang bersama!

Baca juga:

The Latest