Memasuki kelas 5 SD, si Kecil akan mulai belajar tentang kalimat majemuk yang terdiri dari empat jenis, yaitu kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Kali ini, bersama Popmama.comkita akan belajar Bahasa Indonesia,mengenal macam-macam kalimat majemuk. Kalimat majemuk dapat diartikan sebagai gabungan dari dua klausa atau lebih dan digabungkan dengan kata hubung.
Namun, penting diingat jika kalimat hubung yang digunakan dalam setiap jenis kalimat majemuk itu berbeda-beda. Peran kalimat penghubung dalam kalimat majemuk sangat penting, sehingga tidak heran perlu untuk sangat diperhatikan. Yuk, kita pelajari lebih lanjut.
1. Kalimat Majemuk Setara
Freepik
Jenis pertama kalimat majemuk adalah kalimat majemuk setara. Dapat diartikan, dalam jenis ini klausa-klausanya memiliki hubungan setara. Meski demikian, kedua kalimat ini tidak saling bergantung, namun keduanya terhubung sebagai intrakalimat.
Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah konjungsi koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, dan kemudian. Berikut beberapa contohnya:
Sisy bermain air dan Willy mengerjakan PR
Putri mengantar adik sekolah kemudian menjemput Ibunya di pasar
Reza sudah ada di depan kasir ketika teman-teman yang lain sibuk memilih kue
Editors' Pick
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Freepik/jcomp
Dalam kalimat majemuk jenis kedua ini, dapat diartikan sebagai kalimat majemuk yang memiliki beberapa kalimat tunggal untuk dijadikan satu kalimat utuh. Satu yang khas dari kalimat majemuk ini adalah, kalimat ini akan digabung atau dipisah menggunakan tanda koma. Berikut beberapa contohnya:
Sela membeli obat merah. Sela membeli kapas. Sela membeli kain kassa Akan berubah menjadi: Sela membeli obat merah, kapas, dan kain kassa
Ibu memasak nasi. Ibu memasak tahu. Ibu memasak sayur Akan berubah menjadi: Ibu memasak nasi, tahu, dan sayur
Adik menonton televisi. Adik tertidur Akan berubah menjadi: Adik menonton televisi, bahkan hingga tertidur
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Pexels/Caio
Kalimat majemuk bertingkat memiliki satu kalimat dasar yang berfungsi sebagai inti kalimat atau kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun, dan memiliki satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai anak kalimat. Fungsinya adalah sebagai pengisi salah satu unsur kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya.
Satu hal yang membedakan kalimat majemuk bertingkat dengan kalimat majemuk lainnya adalah keberadaan dari anak kalimat dan inti kalimat tersebut
Anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat dibagi menjadi beberapa jenis, berikut beberapa diantaranya:
Anak kalimat keterangan waktu Anak kalimat ini biasanya ditempatkan di posisi awal, akhir, serta di antara subjek dan predikat. Dalam beberapa kalimat, bahkan posisinya berada di antara predikat dan objek di kalimat inti. Kata hubung yang biasa digunakan adalah ketika, waktu, kala, saat, sesaat, tatkala, sesudah, setelah, dan sebelum. Berikut beberapa contohnya: - Ketika aku datang ke rumahnya, Sheila sudah pergi menuju kampus - Sesudah makan malam, Roni segera tidur karena kelelahan - Ibu selalu mengingatkan jangan lupa berdoa ketika akan keluar rumah
Anak kalimat keterangan sebab Anak kalimat jenis ini memiliki sifat seperti anak keterangan waktu. Hanya saja, yang membedakan anak kalimat ini lebih fokus membahas hubungan sebab. Kata hubung yang biasa digunakan adalah karena, sebab, dan lantaran. Berikut beberapa contohnya: - Karena ingin membeli gawai terbaru, ia mengurangi uang jajannya - Rani tak pernah kehilangan semangat, sebab baginya gagal itu hal yang wajar - Lantaran mampir ke rumah nenek, semua memilih naik mobil agar perjalanan lebih cepat
Anak kalimat keterangan akibat Anak kalimat jenis ini akan fokus kepada akibat, sehingga letaknya akan selalu setelah induk kalimat. Biasanya, dalam kalimat akan ditandai dengan kalimat hubung hingga, sehingga, maka, akibatnya, dan akhirnya. Berikut beberapa contohnya: - Hujan turun semalaman, sehingga beberapa daerah di Jakarta terendam banjir - Paket yang telah lama ditunggu, akhirnya datang juga - Ia belum makan seharian, maka tak heran hampir semua menu dipesannya
4. Kalimat Majemuk Campuran
Freepik/janoon028
Jenis kalimat majemuk ini disebut campuran karena merupakan gabungan antara kalimat setara dan kalimat bertingkat. Diketahui, satu dari berbagai kalimat dalam kalimat majemuk campuran bisa memiliki tiga klausa, dikarenakan kalimat majemuk campuran mempunyai dua klausa yang tidak setara.
Berikut beberapa contoh kalimat majemuk campuran: - Ketika malam datang, adik segera pergi ke kamar ditemani Mama dan Papa agar segera tidur, tetapi ia justru mengajak bermain kembali di dalam kamar - Setelah sampai di Jakarta, Indra dalam kegalauan untuk melanjutkan studi atau bekerja - Sebelum perjalanan mudik, Papa selalu memastikan seluruh kondisi mesin dalam keadaan prima meski dalam waktu singkat
Demikian sekilas tentang kalimat majemuk yang merupakan salah satu materi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak kelas 5 SD. Semoga bisa mudah dipahami Mama dan Papa, untuk diajarkan kembali kepada si Kecil.