Viral, Siswa SD di Pontianak Dicegat dan Diajak Duel Hingga Tergeletak
Pelaku masih menggunakan seragam saat melakukan aksinya
2 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah video pendek beredar dan viral di media sosial. Seorang siswa SD menjadi korban perundungan hingga tergeletak di pinggir jalan. Pelaku merupakan rekan seumuran korban, yang juga duduk di bangku sekolah dasar.
Hal ini tentu cukup disayangkan, mengingat pelaku masih berusia dini, namun sudah berani melakukan hal yang merugikan banyak pihak. Kejadian terjadi pada Jumat (29/9/2023) ini menyebar dengan cepat, dan mengundang keprihatinan dari warganet, mengingat bullying akan selalu mempertaruhkan mental si korban, dan masa depan pelaku.
Berikut Popmama.com telah merangkum viralnya kasus siswa SD di Pontianak dicegat dan diajak duel hingga tergeletak. Kasusnya menjadi pelajaran untuk para orangtua agar lebih waspada.
Editors' Pick
Pelaku Masih Menggunakan Seragam Sekolah
Kejadian ini terjadi di Jalan Tanjung Raya 1, Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram.com/pontianak_infomedia terlihat bahwa ada beberapa siswa yang masih menggunakan seragam, dan salah satu diantaranya menahan dan memukul korban hingga tergeletak.
Sedangkan, siswa lain hanya menonton dan tidak mencoba melerai tindakan pelaku. Seorang siswa bahkan terlihat mengamankan sepeda milik korban, agar tidak bisa melarikan diri.
"Keponakan saya ini pulang langsung dicegat diajaknya duel, keponakan saya ini (sempat) lari tapi tetap dikejar, itu sepedanya dilarikan sama kawan-kawannya," ujar pelapor kepada akun Instagram.com/pontianak_infomedia
Beruntung, kejadian ini tidak berlangsung lama setelah seorang pria dewasa melintas di jalan tersebut dan menegur serta mengusir bocah pelaku perundungan. Meski awalnya enggan untuk pergi, namun para pelaku akhirnya pergi dan meninggalkan korban bersama pria dewasa tersebut.
Kejadian Perundungan Mengundang Komentar dari Warganet
Melihat kejadian ini, rupanya mengingatkan warganet terhadap sebuah kasus perundungan dan pemukulan yang melibatkan anak seorang polisi. Kasusnya memang cukup heboh, dan mengakibatkan korban mengalami luka cukup serius.
Beberapa komentar warganet menunjukkan kekecewaan dan keprihatinan mereka terhadap kasus perundungan yang sering terjadi belakangan ini. Terutama, kasus yang terjadi dan menimpa anak yang belum cukup umur.
“yang seperti ini bisa coba diberikan efek jera. pura-pura saja kerjasama dengan polisi, bawa dia beberapa jam masuk sel. mumpung masih kecil. biar jera. Kalau sudah besar, susah diatur nanti,” tulis akun @/sarysih
“Luar biasa kalau sudah begini tidak bisa dibiarkan harus ada pengawasan yg extra ketat,” akun @/bang_junai99 berkomentar
“Tolong lah untuk pihak berwajib diusut dan dipenjarakan para pelaku bullying seperti ini,” tulis akun @/muammar_kadhapi
Peran Orangtua untuk Mencegah Bullying pada Anak
Bukan satu atau dua kasus perundungan terjadi dan melibatkan anak di bawah umur sebagai pelaku maupun korban. Hal ini tentu memprihatinkan, mengingat betapa kerasnya pergaulan zaman sekarang.
Tugas besar kini berada di tangan orangtua, guru, dan juga pemerintah untuk memberantas perundungan yang semakin marak terjadi. Namun, sebagai orang terdekat anak, diharapkan Mama dan Papa membangun kondisi yang sehat di rumah, agar anak tidak melampiaskan kekecewaan atau amarahnya terhadap tindakan yang salah.
Ma, Pa, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadi support system terbaik untuk anak dan mencegahnya terlibat dalam perundungan.
- Menjadi contoh terbaik untuk anak
Mama dan Papa adalah role model untuk anak, maka sebisa mungkin jadilah sosok yang baik dalam bertindak dan berkomunikasi dengan mereka. Bukan berarti tidak boleh melakukan salah, namun orangtua juga harus bersikap fair saat melakukan kesalahan dan meminta maaf kepada anak saat melakukan salah - Memberikan pendidikan anti bullying
Di usia yang masih dini, anak mungkin memiliki pemahaman yang berbeda mengenai bullying. Disinilah peran orangtua diperlukan untuk memberikan penjelasan terhadap definisi bullying, dan mengapa harus dihindari oleh anak. Bicarakan secara terbuka, serta ingatkan anak bahwa anak konsekuensi yang akan diterima jika terlibat dalam tindakan bullying. - Bekerja sama dengan pihak sekolah
Mencegah anak terlibat tindakan bullying membutuhkan kerjasama dari banyak pihak. Salah satunya, pihak sekolah. Program-program anti bullying di sekolah dapat sangat membantu anak mendapatkan pemahaman lebih mengenai bullying. Komunikasi antara pihak keluarga dan sekolah juga harus senantiasa terbuka, agar jika terjadi hal yang tidak sesuai, bisa segera memberikan penanganan.
Saat ini belum diketahui lebih lanjut tentang kondisi korban dalam kasus perundungan yang terjadi di Pontianak inii. Namun, jika kasus bullying semakin banyak bermunculan dan menimpa anak yang belum cukup usia, tentu ini menjadi alarm bagi seluruh pihak.
Pencegahan dan penanganan pun tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, namun dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk mencegah hal serupa terus berulang.
Baca juga:
- Sering Dianggap Lucu, Ini 5 Dampak Negatif Bullying pada Bayi
- Bullying Akibatkan Indonesia Sulit Cetak Generasi yang Tangguh
- Jenis-jenis Bullying pada Anak yang Penting Diketahui Orangtua