Agar Perkembangan Anak Optimal, Yuk Terapkan Pola Asuh Demokratis!
Pola asuh terbaik yang bisa Mama terapkan nih
28 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orang tua memang bukanlah hal yang mudah. Pola asuh yang dilakukan orangtua sangat mempengaruhi tumbuh kembang sang anak.
Berdasarkan riset yang dilakukan seorang psikolog asal Amerika bernama Diana Baumrind, pola asuh terbagi menjadi empat jenis. Salah satunya yaitu pola asuh otoritatif atau yang biasa disebut pola asuh demokratis.
Pola asuh ini memiliki kelebihan dampak positif bagi sang buah hati. Bahkan menjadi pola asuh terbaik untuk mengembangkan anak mama secara maksimal.
Penasaran? Ikuti selengkapnya penjelasan Popmama.com mengenai apa itu pola asuh demokratis berikut ini.
1. Apa itu pola asuh demokratis yang menganut kebebasan dan arah yang jelas
Pola asuh demokratis adalah gabungan dari pola asuh otoriter dan permisif. Orangtua tetap memberlakukan peraturan dalam praktiknya. Akan tetapi, anak diberikan petunjuk dan penjelasan dari setiap tindakan yang dilakukan.
Jadi, peraturan yang dibuat bukan hanya untuk memaksa anak. Tetapi dengan memberikan pengertian agar anak memahami makna dibalik hal yang dilakukannya.
Walaupun menerapkan kedisiplinan, anak mengikutinya karena mengerti dan atas dasar kesadaran.
Aturan yang diberlakukan juga mempertimbangkan kondisi anak pada situasi tertentu. Dengan pola ini, rasa kepercayaan antara orangtua dan anak akan lebih mudah untuk terbangun.
Editors' Pick
2. Berdasarkan tujuan orangtua dan karakter sang anak
Kebebasan tetap diberikan oleh orangtua. Hanya saja, orangtua tetap memberikan arahan kepada anak sesuai dengan karakter yang dimilikinya.
Orangtua akan memberikan petunjuk kepada anak ketika akan melakukan suatu hal.
Cara ini membangun komunikasi yang baik untuk orangtua dan anak. Sekaligus melatih anak untuk terbiasa bersosialisasi dan berdiskusi dengan orang lain.
3. Terbiasa dengan kedisiplinan
Kedisiplinan yang diterapkan merupakan bentuk penguatan perbuatan baik yang dilakukan oleh anak.
Untuk menerapkan disiplin, orangtua dan anak membuat kesepakatan di awal.
Memberikan anak sebuah penghargaan atas perbuatan baik dapat dilakukan dan konsekuensi bila anak melakukan kesalahan.
Penghargaan akan diberikan dengan hal sederhana seperti pujian atau hal yang diinginkan oleh anak. Jika melanggar kesepakatan, anak akan mendapatkan konsekuensi sesuai yang telah disetujui di awal.
4. Melatih anak menjadi mandiri, berani, dan mampu memecahkan masalah sendiri
Keterbukaan orang tua dan keterlibatan anak dalam mengambil keputusan dalam pola asuh ini akan membuat anak terbiasa dengan negosiasi, diskusi, dan memecahkan masalah sendiri.
Memahami peraturan berdasarkan tindakan yang dibuat mengajarkan anak untuk berani dalam mengambil keputusan yang diambilnya.
Anak menjadi terlatih dengan konsekuensi yang ditanggungnya.
Pola asuh demokratis mengajarkan anak untuk mampu berpikir secara rasional. Anak akan terbiasa dengan memilih berdasarkan keinginan yang sesungguhnya.
Secara tidak langsung anak akan memahami bentuk hak dan kewajibannya.
Pola asuh demokratis sangat bagus untuk diterapkan nih, Ma. Jika dibandingkan dengan ketiga pola asuh lainnya, yaitu: otoriter, permisif, dan neglected. Perkembangan anak menjadi optimal karena adanya ruang untuk anak dan terbiasanya untuk berpikir secara logis.
Baca juga:
- Dampak Pola Asuh Otoriter, Ini 5 Hal yang Akan Terjadi pada Anak
- Waspada, Pola Asuh Hyper Parenting Bikin Anak Tak Bahagia
- Hindari! 5 Pola Asuh Ini Buruk Bagi Perkembangan Anak