Perhatikan Tontonan Anak, Video Dewasa Dapat Memicu Pubertas Dini
15 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini penggunaan handphone tidak hanya tertuju bagi kalangan dewasa. Remaja bahkan anak-anak pun sudah mulai memakai handphone sebagai media hiburannya. Pemanfaatan handphone sebagai sarana hiburan dan komunikasi dapat memicu dampak yang signifikan, khususnya tayangan dewasa yang tidak sesuai dengan usianya.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021 yang dilansir dari kanal databoks.katadata mengenai persentasi anak usia lima tahun keatas yang mengakses internet berdasarkan tujuan, terlihat bahwa persentase paling besar terdapat pada penggunaan media sosial yang mencapai angka 88,99 persen.
Maraknya penggunaan sosial media dikalangan anak-anak memicu mereka terpapar video dewasa, berbau sensual, dan adegan kemesraan yang tidak hanya memberikan tontonan kurang bijak bagi anak-anak, namun memberikan dampak negatif pada psikis mereka, salah satu dampaknya adalah pubertas dini pada anak-anak.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas mengenai video dewasa yang dapat memicu pubertas dini pada anak-anak!
1. Apa yang dimaksud dengan pubertas dini?
Pubertas adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dengan berbagai tanda-tanda seksual. Pubertas dini adalah perubahan tubuh anak menjadi dewasa pada usia yang lebih awal dari seharusnya.
Tanda pubertas dini terlihat pada seksual sekunder dan kemampuan bereproduksi melalui menarche atau menstruasi pertama sebelum usia 8 tahun yang terjadi pada anak perempuan dan mimpi basah sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki.
Editors' Pick
2. Usia normal pubertas pada anak-anak
Usia pubertas pada anak perempuan dan laki-laki tentu berbeda.
Anak perempuan mulai mengalami tanda-tanda seksual sekunder atau perubahan tubuh dan menstruasi pertama pada usia 8-13 tahun.
Sedangkan usia pubertas normal pada anak laki-laki berada di rentang 9-16 tahun.