Duh! Anak 8 Tahun Meninggal akibat Minum Bubble Tea dan Makanan Manis
Ternyata, terlalu banyak makan makanan manis dapat menyebabkan kanker ginjal lho, Ma!
14 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sangat penting bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya untuk makan makanan yang sehat dan seimbang. Hal ini karena mereka masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan semua nutrisi yang bisa mereka dapatkan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat.
Namun, terkadang dalam hal memanjakan anak seringkali orangtua menuruti permintaan anak. Termasuk dalam memberikan camilan favorit mereka sepanjang waktu. Walaupun tampak sederhana, namun kebiasaan ini ternyata dapat merusak kesehatan mereka sejak dini.
Di China, seorang Papa yang menyesal karena memberikan si Anak yang baru berusia 8 tahun untuk minum teh bubble dan mengkonsumsi begitu banyak makanan manis setiap hari. Semua makanan tinggi gula itu ternyata dapat menyebabkan kanker ginjal bahkan kematian.
Kali ini, Popmama.com akan merangkum kisah anak perempuan yang meninggal akibat meminum teh bubble dan makanan pemanis. Yuk disimak!
1. Mengkonsumsi teh bubble dan makanan pemanis dari usia 2 tahun
Sang Papa adalah seorang koki yang pandai membuat dessert dan ia sangat mencintai putrinya sehingga ia memanjakannya dengan membawa makanan penutup sepulang kerjanya. Hal ini sudah ia lakukan sejak si Anak berusia 2 tahun, ia membawa makanan manis dan teh bubble karena ia sangat menyukai makanan bercita rasa manis.
Hingga bertahun-tahun, kebiasaan ini membuat si Anak menjadi kelebihan berat badan akibat terlalu sering mengkonsumsi makanan manis setiap hari. Sehingga, pada bulan Januari 2019 saat ia berusia 8 tahun, ia mulai mengeluhkan sakit perut yang terus-menerus.
Si Anak tiba-tiba kehilangan berat badan dalam waktu beberapa hari. Karena kondisinya yang memburuk membuat orangtuanya menjadi cemas dan membawanya ke rumah sakit.
Editors' Pick
2. Si Anak didiagnosis kerusakan hati dan kanker ginjal
Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter melakukan beberapa tes pada si Anak dan menemukan bahwa hati dan ginjalnya yang telah rusak parah. Bahkan, kondisinya menjadi sangat buruk sehingga didiagnosis menderita kanker ginjal.
Kemudian, dokter menanyakan orangtuanya untuk beberapa alasan dan pertanyaan. Dokter menemukan kebiasaan Sang Papa yang seringkali membawa teh bubble dan makanan manis untuk si Anak yang menjadi penyebab penyakit.
Dokter memberitahu kepada orangtuanya bahwa terlalu banyak makanan manis tidak baik untuk ginjal, terutama ketika seseorang mengkonsumsinya setiap hari. Dokter menambahkan, usia si Anak juga masih sangat muda dan walaupun itu makanan ringan namun dapat membuat kerusakan di ginjalnya yang akhirnya menyebabkan kanker ginjal.
3. Penyesalan Sang Papa karena Anaknya yang meninggal
Papa yang mendengar si Anak didiagnosis kerusakan hati dan kanker ginjal langsung menangis dan menyesali tindakannya. Si Anak kemudian mendapatkan perawatan intensif selama 30 hari, namun sayangnya ia meninggal.
"Itu semua salahku, aku telah menyakiti putriku dan menyebabkan dia jatuh sakit," ujar si Papa.
Alasan Mengapa Tidak Boleh Keseringan Memberikan Teh Bubble Kepada Anak
Ada cukup banyak alasan mengapa Mama perlu membatasi konsumsi minuman kekinian ini untuk anak. Popmama.com jelaskan alasannya, ya:
- Teh mengandung kafein, karena dibuat dengan teh hitam atau hijau yang disajikan dalam porsi besar. Segelas teh bubble memiliki 130mg kafein, yang tidak kurang dari jumlah kopi yang sama. Kadar kafeinnya mirip dengan kopi yang biasa dijual di toko kopi dan memiliki kadar yang lebih tinggi daripada secangkir teh dan hidangan penutup. Tentu saja, kafein tidak baik untuk dikonsumsi anak karena bisa membuat pola tidurnya terganggu. Akibatnya, tumbuh kembang anak, yang tergantung hormon pertumbuhan menjadi terganggu. Mama tahu kan? Hormon pertumbuhan bekerja maksimal saat anak tidur di malam hari.
- Minuman ini juga mengandung banyak gula tambahan, untuk gelas yang besar terdapat lebih dari 500 kalori, sekitar sepertiga dari apa yang dibutuhkan anak muda dalam sehari. Kelebihan kalori karena gula berlebihan ini berpotensi menyebabkan obesitas pada anak. Gula sangat mudah diubah tubuh menjadi lemak dan sulit dihilangkan terutama jika lemak telah menyelimuti organ dalam di tubuh anak.
- Bubble dibuat dari sagu yang direbus hingga kenyal. Beberapa anak mengalami kesulitan mengunyah bubble sehingga mereka cenderung langsung menelannya. Sayangnya, bubble sulit dicerna dan ada potensi tertahan di usus sehingga membuat sumbatan. Ada kan kejadian anak yang harus dioperasi ususnya karena minuman bubble ini. Baca disini beritanya.
Jadi, jika Mama ingin memanjakan si Anak dengan membelikan teh bubble, minta tingkat kemanisannya yang rendah dan gelas ukuran yang terkecil. Jika Mama khawatir tentang bubble nya, Mama dapat meminta untuk mengurangi atau tidak perlu menggunakannya sama sekali.
Kini kurangi pemberian makanan atau minuman yang terlalu manis untuk si Anak ya, Ma!