Apakah Anak yang Sering Makan Permen Bisa Terkena Diabetes?
Tak hanya dari permen, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko anak terkena diabetes
4 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap anak menyukai makanan manis. Bahkan beberapa orangtua sering memberikan camilan manis pada anak untuk meningkatkan nafsu makannya. Namun, seperti yang Mama tahu, makanan manis bisa meningkatkan risiko diabetes.
Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak dapat terkena diabetes. Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia, meningkat hingga lebih dari 1000 kasus dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.
Jika anak menerima diagnosis diabetes, mungkin banyak orangtua secara otomatis langsung berpikir bahwa penyakit itu disebabkan oleh terlalu banyak makan sesuatu yang dalam camilannya, seperti permen.
Lantas, apakah makan permen terlalu sering bisa menyebabkan seorang anak terkena diabetes? Cari tahu jawabannya dari ulasan yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
Editors' Pick
1. Diabetes tidak hanya disebabkan dari mengonsumsi permen saja
Jenis diabetes yang dapat berkembang pada anak-anak adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Meskipun keduanya adalah penyakit serupa yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk mengatur gula darah secara efisien, keduanya disebabkan oleh sesuatu yang berbeda. Berikut perbedaan penyebab dari diabetes tipe 1 dan 2:
Diabetes tipe 1
Hingga saat ini, ada beberapa teori tentang apa yang menyebabkan diabetes tipe 1 berkembang. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes tipe 1 dianggap sebagai penyakit autoimun. Sedangkan dilansir dari Mayo Clinic, virus mungkin menjadi penyebab penyakit ini.
Bagaimanapun, mengonsumsi banyak permen atau kelebihan gula dalam makanan tidak termasuk dalam daftar penyebab diabetes tipe 1 pada anak.
Diabetes tipe 2
Masih dilansir dari Mayo Clinic, anak-anak yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori dan menjalani gaya hidup yang kurang aktif secara fisik, berisiko terkena diabetes tipe 2.
Meski makan permen dapat menyebabkan kelebihan kalori, namun ada faktor lain yang berperan untuk mengembangkan diabetes tipe 2 pada anak.
2. Gula dapat meningkatkan resistensi insulin
Mengonsumsi makanan yang membawa beban glikemik tinggi, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Mengonsumsi permen yang merupakan makanan dengan kadar glikemik tinggi, bersamaan dengan makanan dengan kadar glikemik tinggi lainnya, seperti nasi putih, kue, makanan manis, makanan kemasan, yogurt dengan gula tambahan, dll, dapat meningkatkan risiko anak terkena diabetes tipe 2.
Dilansir dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, ketika karbohidrat diproses oleh tubuh, mereka dipecah menjadi gula untuk digunakan sebagai energi.
Ketika tubuh menggunakan simpanan energi ini dan gula darah turun, pankreas membuat glukagon. Hal ini memungkinkan hati untuk melepaskan gula yang disimpan untuk memberi tubuh energi yang dibutuhkan.
Ketika telah dibanjiri oleh karbohidrat atau gula, dari waktu ke waktu,tubuh mungkin mulai tidak memproses gula secara efisien. Ini bisa menyebabkanresistensi insulin dan tubuh tidak lagi memproduksi insulin yang dibutuhkan.
Dengan demikian, kadar gula darah tetap tinggi beberapa jam setelah makan karena tubuh tidak lagi memproduksi insulin, dan hal ini berisiko menyebabkan diabetes tipe 2 pada anak.
3. Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memengaruhi perilaku anak
Jika orangtua memperhatikan anak-anak mereka setelah makan permen, Mama mungkin melihat lonjakan energi.
Mama mungkin juga melihat bagaimana anak yang mengalami penurunan energi dan perubahan suasana hati dalam waktu singkat kemudian. Hal ini karena jika terlalu banyak gula yang dikonsumsi dapat mempengaruhi perilaku.
Dilansir dari Cleveland Clinic Health Essentials, ketika anak-anak mengonsumsi makanan seperti permen yang mengandung gula dalam jumlah tinggi, itu menyebabkan gula darahnya melonjak besar.
Ketika ini terjadi seiring waktu, suasana hati, aktivitas, dan tingkat hiperaktifnya terpengaruh. Anak yang mengonsumsi gula secara konsisten ini, tidak memiliki cara untuk menaikkan kadar gula darahnya, dan sebaliknya memiliki tingkat yang menyerupai roller coaster atau naik dan turun sepanjang hari.
Agar anak-anak tidak mengalami perubahan perilaku yang ekstrem ini, makanan dengan sedikit gula perlu menjadi bagian terbesar dari diet.
Selain memiliki suasana hati yang lebih konsisten, menjaga kalori dan jumlah lemak yang dikonsumsi membantu anak mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua seiring bertambahnya usia.
Kini Mama telah mengetahui jawaban dari apakah anak yang sering makan permen bisa terkena diabetes. Meskipun tidak serta merta menyebabkan anak diabetes tipe 2, makanan lain serta gaya hidup anak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Cegah anak terkena diabetes dengan mulai rutin mengonsumsi makanan seperti buah-buahan dan sayu-sayuran yang sehat, serta meningkatkan aktivitas fisik secara rutin.
Baca juga:
- Waspada, Ini Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak
- 7 Makanan yang Dapat Menyebabkan Kerusakan pada Gigi Anak
- 6 Cara Mengontrol Anak yang Suka Konsumsi Makanan Manis