Segera Atasi! 5 Tindakan Kekerasan yang Seringkali Dilakukan Anak
Sayangnya tindakan kekerasan ini sering diabaikan orangtua lho!
11 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekerasan seringkali identik dengan tindakan orang dewasa yang merugikan, baik fisik ataupun mental orang lain. Namun, tindakan kekerasan ini tak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja lho!
Sayangnya, ada beberapa contoh tindakan kekerasan anak yang seringkali diabaikan oleh orangtua, karena menganggap anak hanya bercanda atau beralasan 'namanya juga anak-anak'.
Padahal, anak juga memiliki risiko yang sama untuk melakukan tindakan kekerasan, entah pada dirinya sendiri atau bahkan orang lain.
Tentunya ini menjadi poin utama yang harus diperhatikan Mama sebagai orangtua, agar anak tak melakukan tindakan kekerasan terhadap siapa pun.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum tindakan kekerasan yang seringkali dilakukan anak. Jika anak mama melakukan salah satu atau beberapa tindakan ini, pastikan segera atasi ya Ma!
1. Berbicara kasar
Tindakan kekerasan yang paling umum dilakukan anak-anak, adalah mengenai kebiasaan berbicara kasar. Baik itu pada orangtua, saudara, atau teman. Berbicara kasar ini sebenarnya termasuk ke dalam bullying yang dilakukan secara verbal.
Seorang anak dapat berbicara kasar akibat melihat banyak contoh orang lain yang mudah berkata kasar.
Meskipun Mama telah melindungi anak semaksimal mungkin dengan berbicara baik dan sopan, terkadang anak bisa mempelajarinya dari media sosial.
Jika dibiarkan, tak jarang kebiasaan ini terus berulang dan sulit diatasi. Maka inilah yang menjadi tanggung jawab penting bagi orangtua untuk menghindari kebiasaan anak berkata kasar.
Jangan sampai anak jadi mudah berbicara kasar dan sulit untuk diatasi dengan baik.
Editors' Pick
2. Memukul orang lain
Kebiasaan memukul juga kerap kali dilakukan oleh anak terhadap orang-orang di sekitarnya. Seringkali tindakan ini merupakan cara anak dalam melapiaskan rasa marah dan frustasinya
Melalui normalisasi yang keliru, maka anak jadi sulit mengubah kebiasaan buruknya. Sehingga tak menutup kemungkinan anak justru terbiasa memukul orang lain dengan mudah.
Untuk mencegah sekaligus mengatasi anak yang suka memukul, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak bagaimana mengelola amarahnya, baik itu melalui teknik pernapasan, mencoret-coret kertas, hingga meditasi mindfulness.