Benarkah Makanan Organik Bisa Membuat Anak Jadi Lebih Cerdas?
Anak yang mengonsumsi makanan organik lebih unggul dalam memecahkan masalah yang menggunakan logika
16 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tumbuh kembang menjadi salah satu hal terpenting bagi anak. Oleh karena itu, Mama sebagai orangtua perlu memberikan nutrisi yang terbaik.
Pemenuhan nutrisi ini tentu dikaitkan dengan pola makan anak sehari-hari, dan makanan organik selalu dilihat sebagai "unggul", dan setiap individu didorong untuk mengonsumsi makanan organik.
Bukan tanpa alasan, pemberian makanan organik ternyata memiliki pengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama perkembangan kognitifnya.
Apakah yang dimaksud dengan perkembangan kognitif?
Dan apa hubungan antara perkembangan anak dengan makanan organik? Berikut Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif?
Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat dalam lima tahun pertama mereka di empat bidang utama perkembangan. Bidang tersebut adalah motorik (fisik), bahasa dan komunikasi, kognitif, dan sosial/emosional.
Dilansir dari Help Me Grow, perkembangan kognitif merupakan bagaimana anak-anak berpikir, mengeksplorasi dan mencari tahu.
Ini adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, pemecahan masalah dan disposisi, yang membantu anak-anak untuk berpikir tentang dan memahami dunia di sekitarnya. Perkembangan otak merupakan bagian dari perkembangan kognitif.
Editors' Pick
2. Makanan organik dapat membantu perkembangan kognitif yang positif
Sebuah studi terus dilakukan untuk melihat bagaimana makanan yang dikonsumsi oleh anak dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut Medical Xpress, sebuah studi baru telah menemukan bahwa makanan organik dapat membantu perkembangan kognitif yang positif.
Penelitian ini dilakukan oleh Barcelona Institute for Global Health and dan juga Pere Virgili Health Research Institute, dalam jurnal Environmental Pollution.
Singkatnya, penelitian tersebut menemukan bahwa anak usia sekolah yang memiliki lebih banyak asupan makanan organik, mendapat skor atau nilai yang lebih tinggi dalam hal kecerdasan terutama dalam kemampuannya untuk memecahkan masalah yang menggunakan logika.
3. Asam lemak, vitamin, dan antioksidan meningkatkan fungsi perkembangan kognitif anak
Jodi Julvez yang menjadi penulis utama studi ini, juga melakukan penelitian bahwa diet organik lebih kaya nutrisi daripada diet makanan cepat saji.
Jumlah asam lemak, vitamin dan antioksidan dalam makanan organik dapat meningkatkan fungsi dan perkembangan kognitif di masa kanak-kanak.
Studi ini juga menemukan tren yang dapat menyebabkan penurunan fungsi dalam skor kecerdasan. Hal-hal seperti makanan cepat saji, rumah yang penuh sesak, dan asap tembakau semuanya dapat menghambat perkembangan dan harus dihindari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat paparan pada otak dan apa yang dapat memengaruhinya karena otak masih berkembang pesat saat anak dalam usia pertumbuhan.
4. Bahan organik juga membantu anak terhindar dari zat pengawet buatan
Tubuh anak mengalami tingkat pertumbuhan yang membuat ia lebih rentan terhadap perubahan nutrisi dan paparan lingkungan. Saat memberi makanan sehat, diet makanan organik akan selalu menjadi prioritas, terlebih lagi jika Mama khawatir tentang aditif dan paparan pestisida.
Perlu di pahami, memilih makanan organik juga membantu anak terhindar dari zat pengawet buatan dan pewarna seperti tartrazine, karena makanan organik ini ditanam tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, seperti pestisida dan pupuk buatan manusia, juga tidak mengandung organisme hasil rekayasa genetika (GMO).
Namun, ini tidak berarti bahwa anak-anak harus makan semua organik untuk setiap kali makan, tetapi upayakan agar asupan makanan organiknya harus lebih tinggi daripada asupan makanan cepat saji mereka.
Kualitas hidup seorang anak sangat ditentukan oleh kondisi kesehatannya. Itulah mengapa sangat penting untuk mendidik anak tentang nutrisi dan diet yang baik sejak dini.
Mulai membiasakan anak untuk menikmati makanan organik seperti, buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak, dapat mengurangi paparan bahan kimia dan hormon yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan anak di kemudian hari.
Baca juga:
- Apa Itu Makanan Organik? Perlukah si Kecil Beralih ke Makanan Organik?
- Rekomendasi Merek Susu Organik untuk Anak Balita
- Demi Kesehatan, Begini 5 Manfaat Memperkenalkan Susu Organik ke Anak