Salah satu menu sarapan yang sering menjadi andalan para orangtua untuk anak-anak setiap hari adalah semangkuk sereal. Hal ini karena sereal mudah dan praktis, serta memberikan anak-anak energi untuk memulai aktivitasnya yang padat.
Sereal terbuat dari jagung, gandum atau beras. Bahkan beberapa merek sereal juga menyatakan dalam kemasannya bahwa mereka rendah gula dan penuh serat, sehingga Mama semakin percaya bahwa sereal dapat menjadi sarapan yang sehat untuk anak.
Namun apakah ini membuat sereal menjadi makanan sehat untuk anak setiap hari? Coba cari tahu jawabannya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk, Ma!
1. Setelah dipanen, bahan-bahan sereal akan melalui tahapan pemrosesan
Freepik.com/jcomp
Dilansir dari Kelloggs Australia, sereal terbuat dari jagung, gandum, atau beras. Setelah bahan-bahan dasar ini dipanen, mereka akan melalui pemrosesan. Bahan-bahan tersebut dikeringkan sebagian dan kemudian ditambahkan pemanis untuk rasa.
Begitu mencapai tingkat pengeringan yang diinginkan, mereka digembungkan, digulung, atau dipanggang untuk diubah menjadi sereal yang dibeli konsumen.
Tergantung pada sereal yang diproduksi, mungkin ada biji-bijian olahan yang ditambahkan, pengawet, dan gula tambahan.
Editors' Pick
2. Ketika gandum diproses, banyak dari manfaat kesehatan yang hilang
Freepik/evening_tao
Dilansir dari Healthline, ketika gandum dipanen, mereka masih utuh, dan mengandung serat, karbohidrat, mineral, serta antioksidan yang membuatnya sehat untuk dikonsumsi.
Sayangnya, ketika gandum diproses, banyak dari manfaat kesehatan itu hilang dan yang tersisa hanyalah pati dan beberapa protein.
Namun beberapa produsen sereal akan tetap memberi label produk mereka memiliki gandum utuh, karena itulah bahan utama sebelum digiling menjadi bubuk halus.
Meski gandum olahan ini tidak memiliki kandungan kalori yang dibutuhkan, tetap ada sedikit nilai gizi sereal setelah melalui proses ini.
3. Beberapa sereal mengandung gula tambahan yang menjadi kurang menyehatkan untuk anak
Freepik/jcomp
Dilansir dari Insider, agar sereal menjadi pilihan sarapan yang lebih sehat, hanya boleh ada 10 gram gula atau kurang per porsi sereal.
Namun, ketika publikasi tersebut meninjau tujuh jenis sereal populer, semuanya melebihi ambang batas 10 gram. Ini termasuk yang dibuat dengan biji-bijian dan tinggi serat.
Selain itu, menurut Kelloggs Australia, hanya karena sereal mengklaim sehat, seringkali mereka menambahkan gula berlebih tidak hanya untuk mengawetkan sereal di dalam kotak, tetapi juga untuk memberikan waktu lebih lama untuk berada di dalam susu sebelum menjadi lembek.
Saat susu mulai melarutkan gula pada sereal, gula menambah rasa manis pada susu. Dengan demikian, tidak hanya rasa manis dari sereal yang membuat anak-anak ketagihan, tetapi juga susu manisnya.
4. Kandungan pengawet dapat memperpanjang masa kedaluwarsa sereal
Pixabay/Engin_Akyurt
Di luar gula yang berfungsi sebagai pengawet sereal, ada bahan lain yang ditambahkan ke sereal yang berpotensi berbahaya jika dimakan dalam jumlah banyak.
Dilansir Chefs For Seniors, banyak jenis sereal yang umum mengandung bahan pengawet BHA dan BHT. Sementara BHA dan BHT memungkinkan kotak sereal di rak selama berbulan-bulan, mereka juga dapat mempengaruhi sistem saraf otak, mengubah perilaku dan berpotensi menyebabkan kanker.
Meskipun tidak semua sereal mengandung pengawet ini, penting untuk memerhatikan kandungan sereal yang terletak di kemasan sebelum membelinya atau memastikan anak tidak mengonsumsi kandungan ini setiap hari.
5. Hal yang perlu diperhatikan saat ingin membeli sereal
Sheknows.com
Bagi anak yang sangat menikmati semangkuk sereal setiap hari dan membuat Mama kesulitan menemukan penggantinya, membaca label penting untuk menemukan sereal yang paling padat nutrisi untuk memulai aktivitas dengan bugar.
Dilansir dari Kay Nutrition, saat membaca label, cari bahan pertama dalam daftar. Ini adalah bahan yang paling menonjol dalam resep.
Dengan demikian, jika bahan-bahan yang tidak sehat seperti gula atau salah satu turunannya, gandum olahan, warna, atau pengawet dicantumkan terlebih dahulu, sereal tersebut kemungkinan besar mengandung kalori kosong.
Di sisi lain, jika gandum utuh, kacang-kacangan, buah beri, serat, dan sejenisnya diurutkan pertama, sereal tersebut akan lebih sehat daripada kebanyakan. Ini menjadikannya pilihan terbaik bagi anak yang ingin makan sereal setiap hari.
Nah itulah jawaban dari pertanyaan bolehkah anak mengonsumsi sereal untuk sarapan setiap hari. Berdasarkan informasi di atas, anak boleh mengonsumsi sereal untuk sarapan setiap hari, namun penting untuk melihat setiap kandungan dalam berbagai merek sereal.
Pastikan anak mama mengonsumsi sarapan yang bergizi, agar bisa beraktivitas dengan optimal seharian serta menjaga tubuhnya agar tetap sehat dan bugar.