Marak Kasus Penculikan, Anak Wajib Tahu Cara Melindungi diri
Anak bisa tegas untuk melindungi diri dari bahaya penculikan dan eksploitasi
9 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keamanan anak-anak adalah prioritas utama bagi setiap orangtua. Namun dalam beberapa situasi, terkadang orangtua tak bisa selalu menemani anak saat beraktivitas di luar rumah. Inilah mengapa bahaya penculikan dan eksploitas merupakan ancaman besar bagi anak-anak.
Sebagai anak-anak, mereka juga seringkali kekurangan keterampilan untuk melindungi diri mereka sendiri. Sehingga, adalah tanggung jawab orang dewasa, sebagai orangtua, keluarga, dan guru, untuk melindungi anak-anak dan mengajari mereka keterampilan agar aman dari bahaya di sekitar.
Setiap anak perlu mengetahui bahwa mereka bisa tegas untuk melindungi diri dari penculikan dan eksploitasi.
Untuk selalu menjaga keamanan anak, berikut ini Popmama.com telah merangkum cara ajari anak keamanan diri untuk mencegah bahaya penculikan. Yuk simak!
Setiap Anak Rentan terhadap Penculikan Anak
Anak-anak dari segala usia, jenis kelamin, dan ras rentan terhadap penculikan anak.
Melansir dari childdevelopmentinfo.com, sekitar 203.900 anak diculik sejak tahun 1999 dalam “penculikan keluarga”. Ini merupakan kondisi di mana seorang anggota keluarga berusaha menculik seorang anak untuk menghilangkan hak asuh pengasuh. 98 persen dari anak-anak ini kembali ke rumah.
Namun sejak tahun 1999 terdapat 58.200 “penculikan non-keluarga”. Penculikan dalam kategori ini melibatkan pemindahan paksa atau penahanan anak untuk waktu yang relatif singkat, biasanya terkait dengan kejahatan lain. 99 persen dari anak-anak ini kembali ke rumah.
Hanya 115 di antaranya adalah jenis penculikan yang paling serius dan berbahaya, yang dilakukan oleh orang asing di mana anak itu dititipkan semalaman, ditahan untuk tebusan, atau dibunuh. Hampir 60 persen dari anak-anak ini dikembalikan dengan selamat.
Ketika penculik tidak berhubungan dengan anak, penculik kemungkinan besar adalah seseorang yang dikenal oleh anak atau keluarga tersebut sebagai orang asing.
Bagaimana Cara Melindungi Anak dari Bahaya Penculikan?
Setiap rumah dan sekolah harus mengajari anak-anak tentang tindakan keselamatan dan perlindungan. Pada bagian ini Mama dapat mengetahui bagaimana cara berbicara dengan anak-anak tentang cara melindungi diri dari penculikan dan eksploitasi.
Berikut tipsnya:
Editors' Pick
1. Menjaga keamanan anak di dalam rumah
Anak-anak harus mengetahui nama lengkap, nomor telepon rumah, dan cara menggunakan telepon. Pasang informasi kontak orangtua atau kontak darurat (no telepon keluarga selain keluarga inti hingga no telepon kantor orangtua), di tempat yang dapat dilihat anak-anak.
Anak-anak harus memiliki orang dewasa tepercaya untuk dihubungi jika mereka takut atau dalam keadaan darurat.
Jika Mama akan menggunakan pengasuh atau babysitter untuk menjaga anak, pilihlah dengan hati-hati. Dapatkan referensi dari keluarga, teman, dan tetangga.
Setelah memilih pengasuh, mampirlah secara tak terduga untuk melihat bagaimana keadaan anak-anak. Tanyakan kepada anak bagaimana pengalamannya dengan pengasuh, dan dengarkan baik-baik tanggapan anak.
2. Menjaga keamanan anak di sekitar lingkungan rumah
Buatlah daftar dengan anak-anak tentang batas-batas lingkungan mereka. Jika anak masih terlalu kecil, Mama dapat memilih monumen atau area yang paling menonjol.
Misalnya membantasi area bermain sepeda hanya sampai "Pintu gerbang komplek", "lapangan bola", atau rumah teman anak.
Berinteraksi secara teratur dengan tetangga juga menjadi cara yang tepat untuk menjaga keamanan anak di sekitar lingkungan rumah. Setelah itu, beritahu anak-anak daftar rumah yang boleh mereka kunjungi.
3. Menjaga keamanan anak saat bepergian
Jangan pernah mengantar anak sendirian di mal, bioskop, taman bermain indoor, atau taman. Ajari anak bahwa orang dewasa tidak boleh mendekatinya, baik untuk meminta bantuan atau arahan.
Beri tahu anak bahwa jika mereka didekati oleh orang dewasa, mereka harus tetap waspada. Karena ini mungkin sebuah “tipuan”.
Jangan pernah meninggalkan anak-anak tanpa pengawasan di dalam mobil. Anak-anak tidak boleh menumpang atau mendekati mobil ketika mereka tidak mengenal dan mempercayai pengemudinya.
Anak-anak tidak boleh pergi ke mana pun dengan siapa pun tanpa mendapatkan izin orangtua terlebih dahulu.
4. Menjaga keamanan anak di sekolah
Selama di sekolah, orangtua sulit menjaga keamanan anak secara langsung. Sehingga ini mungkin seringkali membuat orangtua khawatir, apalagi ketika anak bermain ke luar area sekolah dan tanpa pengawasan guru.
Namun ini bukan berarti Mama tak bisa menjaga keamanan anak di sekolah. Pastikan Mama selalu berhati-hati saat mencantumkan nama anak, baik di pakaian, ransel, atau kotak makan siang.
Jika nama seorang anak terlihat, maka penculik dapat dengan mudah memanggil anak dan berpura-pura mengenal anak tersebut atau orangtuanya.
Telusuri rute ke dan dari sekolah bersama anak-anak, tunjukkan tempat aman untuk dikunjungi jika anak merasa diikuti atau membutuhkan bantuan.
Buat peta dengan anak yang menunjukkan rute yang aman saat beraktivitas di sekitar sekolah, baik itu menggunakan jalan utama hingga menghindari jalan pintas atau daerah terpencil.
Jika anak naik angkutan umum untuk bersekolah, kunjungi halte bersama anak dan pastikan ia tahu angkutan umum mana yang harus diambil.
Aturan yang Perlu Anak Pahami untuk Melindungi Diri
Semua anak kadang-kadang bisa rentan, dan sebagai orangtua wajar untuk mengkhawatirkan keselamatan mereka. Jika Mama khawatir, ada beberapa aturan yang bisa anak pahami untuk membantunya melindungi diri dari tindakan kejahatan di sekitarnya.
Berikut beberapa aturan yang perlu ditanamkan pada anak untuk melindungi diri:
- Anak perlu tahu nama, alamat, nomor telepon, dan nama orangtuanya.
- Selalu berbicara dengan orangtua atau guru jika bertemu dengan seseorang yang mencurigakan.
- Selalu memberi tahu orangtua sebelum pergi ke mana pun atau masuk ke mobil, bahkan dengan seseorang yang dikenal.
- Pastikan anak selalu bertanya dan berbicara dengan orangtua atau orang dewasa yang dipercayai sebelum menerima apapun dari siapapun, bahkan dari seseorang yang dikenal.
- Anak selalu mengajak teman ketika ia pergi ke suatu tempat atau bermain di luar.
- Ajarkan anak ketika seseorang mencoba menyentuhnya atau memperlakukannya dengan cara yang membuat anak merasa takut, tidak nyaman, atau bingung.
- Beri tahu anak bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan tidak, dan ia harus tahu bahwa akan selalu ada seseorang yang dapat membantu anak.
- Anak harus tahu bahwa ia dapat mengatakan kepada orangtua atau orang dewasa yang dipercayai jika merasa takut, tidak nyaman, atau bingung.
- Pastikan anak tahu bahwa ia kuat, cerdas, dan berhak untuk merasa aman.
Nah itulah beberapa cara untuk mengajarkan anak keamanan diri untuk mencegah penculikan. Sebagai orangtua, Mama harus menaruh minat aktif pada anak-anak dan mendengarkannya. Ajari anak bahwa mereka bisa tegas untuk melindungi diri dari penculikan dan eksploitasi.
Dan yang terpenting, jadikan rumah tempat kepercayaan dan dukungan yang memenuhi kebutuhan anak. Bersama-sama, kita bisa melindungi anak-anak dengan mengajarkan mereka untuk menjadi pintar, kuat, dan selamat.
Baca juga:
- Kemen PPPA: Ketahui Modus Penculikan, Masyarakat Diimbau Menjaga Anak
- Viral Penculikan Anak di Banten dengan Modus Diimingi Es Krim
- Korban Penculikan Anak di Jakarta Pusat, Pelaku Ditangkap di Ciledug