8 Cara Membuat Puisi, Mudah untuk Anak yang Masih Pemula
Anak bisa mencari inspirasi puisi dari hal-hal menarik di sekitarnya
25 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menulis puisi tentu tidak sama dengan menulis cerita pendek, esai, email, atau jenis tulisan lainnya.
Menulis puisi mengharuskan anak untuk memperhatikan keadaan, baik di dalam pikiran maupun di sekitarnya. Inilah yang membuat anak bisa menulis puisi tentang apa pun, dari mulai diri sendiri, cinta, kehilangan, hingga pemandangan awan putih di tengah langit biru.
Namun tak dapat dimungkiri bahwa menulis puisi dapat menjadi hal yang “menakutkan”, terutama jika anak masih pemula yang merasa tidak kreatif atau susah mengeluarkan ide-ide puitis.
Akan tetapi, dengan inspirasi dan pendekatan yang tepat, anak bisa menulis puisi yang bisa ia bagikan dengan bangga keluarga atau teman-teman di sekolah.
Nah untuk membantu anak menulis puisi dengan baik dan benar, Popmama.com telah merangkum 8 cara membuat puisi. Namun sebelumnya, kenali dulu yuk apa saja unsur-unsur puisi!
Unsur-unsur Puisi
Sebelum mulai membuat puisi, penting bagi anak untuk mengetahui unsur-unsur puisi. Hal ini karena unsur-unsur puisi adalah elemen yang penting dalam sebuah puisi.
Unsur-unsur puisi ini akan membentuk puisi buatan anak menjadi sebuah karya yang memiliki kesan dan juga makna tertentu. Terdapat dua macam unsur-unsur puisi, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut penjelasan lengkapnya:
Unsur intrinsik:
Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra. Berikut hal-hal apa saja yang termasuk dalam unsur intrinsik:
Diksi atau pilihan kata
Dalam menulis puisi, anak perlu memilih kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna. Selain itu, kedudukan kata sangat penting dalam suatu puisi keseluruhan.
Daya bayang atau imaji
Imaji ketika membangun puisi adalah penggunaan kata-kata yang konkret dan khas yang dapat menimbulkan imaji visual, auditif, dan taktil.
Gaya bahasa atau majas
Gaya bahasa dalam puisi merupakan bahasa yang dipakai penulis untuk mengatakan sesuatu dengan memakai kata-kata yang bermakna kiasan.
Bunyi
Bunyi dalam puisi mengacu pada penggunaan kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa berbeda.
Rima
Rima adalah persamaan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.
Ritme
Selain rima, dalam puisi juga diperlukan adanya ritme. Ritme dalam puisi adalah dinamika suara dalam puisi agar tidak monoton bagi penikmat puisi.
Tema
Tema dalam puisi adalah gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisinya.
Unsur ekstrinsik
Sedangkan unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi, dan memengaruhi kehadiran puisi sebagai karya seni. Berikut beberapa aspek yang termasuk dalam unsur ekstrinsik:
Unsur biografi
Unsur biografi merupakan latar belakang atau riwayat hidup dari penyair puisi. Tentunya pengalaman hidup dari penyair akan mempengaruhi karya puisi yang diciptakan.
Unsur nilai
Dalam puisi selalu mengandung unsur nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi bisa berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.
Unsur masyarakat
Yang dimaksud unsur masyarakat ini adalah kondisi dan situasi sosial saat puisi ini dibuat. Unsur masyarakat bisa berupa keadaan lingkungan sekitar hingga situasi politik suatu negara yang bersangkutan.
Setelah mengetahui apa saja unsur-unsur puisi, yuk simak cara membuat puisi!
1. Aktif dalam mencari inspirasi dari lingkungan atau sosok penting dalam hidup
Puisi dapat dimulai dari penggalan bait, satu atau dua baris yang muncul begitu saja, atau gambaran yang tidak bisa hilang dari pikiran anak.
Namun jika anak tak memiliki inspirasi apa pun dalam pikirannya, Mama bisa mengajaknya untuk mendapatkan inspirasi, misalnya dengan berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal atau mengunjungi tempat kesukaan anak di kota.
Amati orang-orang yang sedang duduk di bangku taman atau berjalan-jalan di alun-alun, kemudian anak dapat memanfaatkan momen tersebut sebagai inspirasi untuk puisinya.
Tips sederhana yang bisa anak coba adalah, tulis puisi mengenai sosok penting dalam hidup, seperti menulis tentang orangtua, guru, atau sahabat.
Anak bisa “memanfaatkan” sosok tersebut sebagai inspirasi untuk puisinya dan memperluas gambaran karakter atau sifat sebagai seorang individu.
2. Bacalah contoh puisi yang ada
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai puisi, anak dapat membaca contoh puisi dari penyair lain.
Cobalah baca puisi-puisi yang ditulis dalam bentuk yang sama, atau puisi-puisi dengan tema atau topik yang anak anggap menarik.
Anak tentu juga bisa membaca puisi-puisi yang terkenal dan dianggap sebagai karya “klasik” untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai genre sastra ini. Sebagai contoh, Mama bisa memberikan anak puisi berjudul:
- “Aku” karya Chairil Anwar
- “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono
- “Tapi” karya Sutardji Calzoum Bachri
- “Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang” karya W.S Rendra
- “Sihir Hujan” karya Sapardi Djoko Damono
- “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail
- “Subuh” karya Asrul Sani
Editors' Pick
3. Gunakan deskripsi konkret untuk membuat pembaca tenggelam dalam puisi
Hindari penulisan yang abstrak dan pilih deskripsi konkret untuk menggambarkan orang, tempat, dan objek dalam puisi.
Anak harus mencoba menjelaskan sesuatu menggunakan lima indra, penciuman, perasa, sentuhan, penglihatan, dan pendengaran.
Penggunaan citraan yang konkret dapat membuat pembaca tenggelam dalam puisi dan menciptakan gambaran yang lebih “hidup”.
Misalnya sebagai contoh, daripada sekadar mengatakan, “Aku begitu bersemangat”, anak bisa menggunakan kata-kata yang konkret untuk menciptakan gambaran yang lebih jelas, seperti, “Semangatku membara, berkobar-kobar dalam kegelapan.”
4. Menggunakan majas
Majas merupakan salah satu unsur-unsur instrinsik pada puisi, yang digunakan untuk menambah keragaman dan kedalaman makna pada puisi.
Penggunaan majas bisa membuat puisi anak tampak lebih menonjol, dan memungkinkan puisinya untuk memberikan gambaran yang lebih teperinci bagi para pembaca.
Inilah pentingnya untuk belajar jenis-jenis majas, agar anak dapat menemukan majas yang berbeda dan menggunakan beberapa majas pada proses penulisan puisi. Berikut beberapa majas yang bisa dicoba:
- Metafora merupakan majas perbandingan satu subjek/objek dengan subjek/objek lain dalam cara yang berbeda atau “mengejutkan”. Contohnya, anak ingin menggambarkan bahwa dirinya kesepian dalam kehidupan yang serba mewah “Aku adalah burung dalam sangkar emas.”
- Simile merupakan majas perbandingan dengan satu subjek/objek dengan subjek/objek lain yang ditandai dengan kata “seperti” atau “bagaikan”. Contohnya, “Ia seperti pelangi di malam hari” atau “Hati perempuan bagaikan lautan rahasia yang begitu dalam.”
- Anak juga bisa menggunakan perangkat sastra lain seperti personifikasi. Dengan majas ini, ia bisa mendeskripsikan objek atau ide menggunakan sifat atau karakter manusia. Sebagai contoh, “Menari-nari nyiur di pantai” atau “Angin pun berteriak, menyuarakan namaku.”
5. Berfokus untuk membuat puisi yang nyaman saat diperdengarkan atau dibaca orang lain
Yup, puisi ditulis untuk diperdengarkan atau dibaca oleh orang lain, sehingga anak perlu menulis puisi dan berfokus kepada kecocokan atau keindahan puisi.
Ketika anak menulis sesuatu yang nyaman untuk didengar, maka ia harus mencoba memainkan struktur puisi dan pemilihan kata.
Perhatikan bagaimana setiap baris puisi “mengalir” ke baris berikutnya, serta penempatan kata setelah kata yang lain dapat menciptakan bunyi atau rima pada puisi.
Sebagai contoh, anak bisa memerhatikan perbandingan antara kata “tegar” dan “tabah”. Kata “tegar” memiliki suku kata akhir “ar” yang terdengar lebih tajam dan berrima. Sementara itu, kata “tabah” memiliki suku kata akhir “ah”.
Keduanya memiliki makna yang kurang lebih serupa, tetapi bunyi suku kata akhir pada kata “tabah” terdengar lebih lembut sehingga terlepas dari makna harfiahnya, kata “tabah” seolah mencerminkan adanya unsur kehangatan pada kekuatan seseorang.
6. Menghindari kalimat klise
Ada rahasia kunci yang membuat puisi terdengar lebih kuat.
Anak dapat menghindari unsur klise, dalam hal ini, frasa yang terkesan terlalu familiar sehingga maknanya “hilang”. Sehingga, pilihlah deskripsi dan citraan yang lebih kreatif untuk puisiagar para pembaca terkejut dan tertarik dengan tulisannya.
Jika anak merasa bahwa frasa atau gambaran tertentu terkesan terlalu familiar bagi para pembaca, gantilah dengan frasa atau gambaran yang lebih unik.
Misalnya, anak mungkin memerhatikan penggunakan kalimat klise seperti “Ia selalu sibuk, layaknya seekor lebah yang terbang hilir mudik” untuk mendeskripsikan seseorang dalam puisi.
Di sini, anak bisa menggantinya dengan kalimat/frasa yang lebih unik, seperti “Kakinya selalu melangkah, mondar-mandir tak kenal lelah” atau “Berlari ia menyusuri lorong, dengan langkah sedikit berong.”
7. Bacakan puisi dengan lantang
Setelah anak menyelesaikan draf puisi, Mama dapat meminta anak untuk membacakannya dengan suara lantang.
Pastikan Mama dapat memerhatikan bunyi kata-kata yang dibacakan dan alur dari satu baris ke baris berikutnya. Jika perlu, siapkan pulpen di agar Mama bisa menandai baris atau kata-kata yang terdengar berantakan dengan mudah.
Setelah itu, berikan apresiasi pada kerja keras anak dalam menulis puisi. Jangan ragu untuk memberikan umpan balik dengan tujuan untuk memperbaiki puisi anak agar menjadi lebih baik.
8. Merevisi puisi
Setelah mendapatkan umpan balik, anak perlu merevisi puisinya hingga terdengar lebih baik.
Ia dapat memanfaatkan umpan atau saran dari Mama untuk menghilangkan baris-baris yang dirasa membingungkan atau tidak jelas.
Anak mungkin perlu memeriksa dan memperbaikinya dengan sangat teliti dan menghapus klise atau frasa-frasa yang terlalu familiar. Ia juga perlu memastikan ejaan dan tata bahasa yang digunakan dalam puisi sudah benar.
Terakhir pastikan setiap baris puisi dapat menggambarkan tujuan, tema, atau topik utama yang diangkat dalam puisi.
Nah itulah 8 cara membuat puisi. Langkah-langkah ini mudah dilakukan untuk anak yang masih pemula. Perlu diingat, menulis puisi membutuhkan latihan. Sehingga Mama perlu mengingatkan kebesaran hati anak untuk menerima kritik dan saran.
Jika anak ingin serius membuat puisi, Mama dapat mendaftarkan anak pada komunitas puisi yang terdekat, agar anak dapat saling belajar dan menerima masukkan dari anggota komunitas.
Apakah anak mama tertarik untuk menulis puisi?
Baca juga:
- Cara Membuat PPT di Laptop untuk Presentasi Anak Sekolah
- 7 Cara Membuat Waktu Belajar Anak di Rumah Lebih Efektif
- 3 Cara Mudah Membuat Anak Senang Belajar Matematika, Coba Yuk, Ma!