13 Cara Mendeteksi Kebohongan pada Anak Dari Bahasa Tubuhnya
Menggunakan tips a la FBI dalam mendeteksi kebohongan!
14 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap orang pernah berbohong dalam hidupnya, ada yang alasannya untuk menghindari masalah, menampilkan citra diri yang lebih hebat dari sebenarnya, atau melakukannya hanya karena menutupi sesuatu yang tak dapat dipenuhi.
Tanpa disadari, ada beberapa bahasa tubuh yang seringkali muncul ketika anak sedang berbohong, seperti gerakan kepala, gerakan mata, ekspresi wajah, dan lain-lain. Bahasa tubuh ini seringkali dianggap lebih jujur ketika anak tidak mengucapkannya.
Mendeteksi pembohong berisiko tinggi seringkali menjadi pekerjaan FBI yang merupakan badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat.
Mereka sering melihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan indikator verbal sebagai “sinyal” yang memberi tahu, bahwa seseorang berbohong.
Seperti apa bahasa tubuh yang menjadi sinyal anak sedang berbohong?
Simak informasi selengkapnya mengenai cara mendeteksi kebohongan anak yang telah Popmama.com siapkan di bawah ini!
1. Penting memahami bagaimana anak biasanya bertindak
Dilansir dari Business Insider, Mark Bouton, seorang agen FBI selama 30 tahun dan penulis "How to Spot Lies Like the FBI," mengatakan bahwa membaca ekspresi wajah untuk mendeteksi kebohongan bisa bermanfaat, meski tidak sedang melakukan investigasi kriminal.
"Ada sejumlah ekspresi wajah dan reaksi yang dapat mengindikasikan seseorang berbohong. Beberapa disebabkan oleh kegugupan, beberapa oleh reaksi kimia, dan lainnya oleh reaksi fisik." kata Bouton.
Untuk memulai, penting bagi Mama untuk sebelumnya memahami bagaimana anak mama biasanya bertindak.
"Yang terbaik adalah mengamati sebentar saat berbasa-basi atau mengajukan pertanyaan yang tidak berbahaya, untuk melihat seperti apa reaksinya yang biasa. Kemudian jika dia menunjukkan beberapa indikator kebohongan ketika diajukan pertanyaan yang lebih tajam atau sugestif, dan bukan reaksi yang dilakukan sebelumnya, Anda dapat yakin bahwa dia mungkin berbohong," ujarnya
2. Perhatikan gerakan matanya
Anak yang sedang berbohong seringkali menunjukkan pergerakan mata yang cepat, hal ini terjadi ketika ia sedang merasa tidak nyaman dengan kondisinya yang terjebak dalam pertanyaan.
"Ini adalah reaksi fisiologis ketika dia merasa tidak nyaman atau terjebak oleh pertanyaan Anda yang tidak ingin dia jawab," kata Bouton.
Bouton menambahkan, mata yang bergerak cepat adalah perilaku ketika seseorang harus mencari jalan keluar saat mereka takut berada dalam situasi berbahaya, seperti menghadapi musuh manusia atau hewan.
3. Waspadai kedipan cepat
Berkedip cepat bisa disebabkan ketika anak mulai merasa stres akibat berbohong, ia mungkin bisa berkedip lima atau enam kali secara berurutan. Umumnya, seseorang akan berkedip sekitar lima atau enam kali dalam satu menit, atau sekali setiap 10 atau 12 detik.
"Saat stres misalnya, saat seseorang tahu dia berbohong, dia mungkin berkedip lima atau enam kali berturut-turut dengan cepat." ujar Bouton.
Namun, Bouton juga memberikan pengecualian untuk tingkat kedipan yang berkaitan dengan produksi dopamin dalam tubuh. Misalnya, seseorang dengan penyakit Parkinson akan berkedip lebih lambat dari biasanya, sementara orang dengan skizofrenia akan berkedip lebih cepat dari biasanya.
4. Hitung berapa lama anak menutup matanya
Ketika memerhatikan anak menutup matanya selama satu detik atau dua detik saat berbicara atau menjawab pertanyaan Mama, ini mungkin menjadi sinyal bahwa anak sedang berbohong pada Mama.
Menurut Bouton hal ini terjadi akibat jenis mekanisme pertahananan. Bouton mengatakan, seseorang pada umumnya akan berkedip dengan kecepatan 100 hingga 400 milidetik, atau 0,10 hingga 0,40 detik.
5. Perhatikan arah pandangan anak saat menjawab tentang apa yang dilihatnya
Bouton mengatakan bahwa orang yang sedang berbohong tentang apa yang dilihatnya, mereka cenderung memiliki pola gerakan mata. Namun hal ini perlu diperhatikan dari kebiasaan anak, kidal atau tidak.
Mama perlu memerhatikan pergerakan arah kanan dan kiri dari sudut pandang dari anak, sehingga Mama akan melihat arahnya secara berlawanan.
"Ketika bertanya kepada orang yang tidak kidal tentang sesuatu yang seharusnya dia lihat, jika dia melihat ke atas dan ke kiri, dia benar-benar mengakses ingatannya tentang kejadian itu. Namun, jika dia melihat ke atas dan ke kanan, dia mengakses imajinasinya, dan dia menemukan jawaban bohong." ujarnya
Bouton mengatakan bahwa orang kidal biasanya memiliki reaksi yang berlawanan, dan beberapa orang akan menatap lurus ke depan saat mencoba mengingat memori visual.
Editors' Pick
6. Perhatikan arah pandangan anak saat menjawab tentang apa yang didengarnya
Jika sebelumnya membahas tentang kebohongan dari apa yang dilihat, kali ini adalah kebohongan dari apa yang di dengar. Berbeda dengan sebelumnya, jika anak berbohong tentang sesuatu yang didengarnya, ia akan melihat langsung ke kanan.
"Jika Anda bertanya tentang apa yang didengar seseorang, matanya akan beralih ke telinga kirinya untuk mengingat suara yang dia dengar. Namun jika matanya bergeser ke kanan, dia akan bohong," kata Bouton.
7. Perhatikan arah pandangan anak saat menjawab tentang apa yang dirasakannya
Jika anak yang tidak kidal seringkali melihat ke bawah dan ke kanan ketika berbohong tentang bau atau sensasi.
Bouton menjelaskan, seseorang yang ingat tentang bau atau sentuhan atau sensasi, gerakan matanya akan bergeser ke bawah dan ke kiri, dan akan menjelaskan seperti angin dingin atau bau yang mengerikan.
Namun jika matanya bergeser ke bawah dan ke kanan maka anak mungkin akan berbohong.
8. Menunjukan senyuman palsu
Ketika anak mencoba menutupi masalah, mungkin ia akan memberikan senyuman palsu seakan-akan menunjukkan bahwa ia tidak apa-apa.
Mama dapat memertatikan bagaimana senyuman palsu tidak mempengaruhi mata, dan senyuman ini hanya dilakukan dengan mulut saja. Senyuman yang nyata ditunjukkan pada kulit yang terlipat di bawah mata dan kerutan di samping mata.
9. Perhatikan gerakan tangannya juga
Apakah sering melihat anak yang menggaruk hidung atau mata saat berbicara dengan Mama? Jika iya mungkin anak sedang mengatakan hal yang tidak jujur pada Mama. Bouton menjelaskan bahwa reaksi kimia menyebabkan wajah orang gatal saat berbohong.
10. Kemudian perhatikan apa anak lakukan dengan mulutnya
Anak yang sedang berbohong, sering ditunjukkan dengan mengerutkan bibir atau melipat bibir ke dalam untuk melawan mulut kering yang datang akibat berbohong.
"Mulut seseorang akan sering mengering saat dia berbohong. Dia mungkin melakukan gerakan mengisap, mengerucutkan bibir, untuk mencoba mengatasi ini." ujar Bouton.
Jika Mama melihat bibir anak yang terlalu kencang sehingga tampak lebih pucat, ini menandakan bahwa ia sedang berbohong.
11. Perhatikan keringat berlebih
Ketika sedang berbohong, Mama mungkin akan memerhatikan anak menjadi lebih sering mengeluarkan keringat lebih dari biasanya karena kondisi tersebut. Bouton mengatakan keringat mungkin muncul di dahi, pipi, atau belakang leher.
Selain itu, kemungkinan besar Mama akan mengamati anak mencoba untuk mengelap keringatnya.
12. Dan dalam beberapa kasus, wajah anak mungkin memerah
Sebagian anak, biasanya perempuan, akan menjadi lebih tersipu di mana pipinya terlihat lebih merah setelah berbohong.
Wajah memerah adalah refleks tidak disengaja yang disebabkan oleh sistem saraf simpatik, di mana saraf ini mengaktifkan respons untuk melawan-atau-lari, dan merupakan respons terhadap pelepasan adrenalin.
13. Perhatikan bagaimana kepala anak bergerak
Jika Mama memerhatikan anak tidak sadar menggelengkan kepala saat mengatakan sesuatu, itu menunjukkan bagaimana tubuh anak yang menyangkal pernyataannya sendiri.
Hal ini juga seringkali terjadi ketika anak mengatakan yang sebenarnya, ia akan menganggukkan kepala secara bersamaan sesuai dengan apa yang dikatakan.
Itulah beberapa cara yang bisa Mama gunakan untuk mendeteksi apakah anak sedang berkata bohong atau sedang jujur pada Mama.
Perlu diketahui bahwa berbohong sudah dapat dilakukan oleh seorang anak bahkan dari usianya balita, dan terus berkembang sesuai usianya.
Itulah cara mendeteksi kebohongan anak yang harus orangtua ketahui.
Pentingnya menanamkan kejujuran dan keterbukaan saat anak mengalami masalah dapat mengurangi kebiasaan berbohong pada anak. Selain itu, berikan pujian pada anak saat berhasil atau gagal dapat membuatnya lebih menerima diri sendiri, tanpa harus membohongi orang lain tentang kelemahannya.
Baca juga:
- Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Yuk, Ajarkan pada Anak Mama
- Tak Bisa Berbohong, 5 Zodiak Anak yang Dikenal Paling Jujur
- Waspada Hoax, Bantu Anak Mengetahui Tanda-Tanda Berita Bohong