5 Cara Mengatasi Anak Sulung dan Bungsu yang Bertengkar
Jangan tunggu sampai mereka saling menyakiti satu sama lain!
10 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki saudara kandung memang ada suka dukanya sendiri bagi anak-anak. Sukanya, seperti selalu jadi ada teman bermain, jarang merasa sepi, dan selalu ada teman untuk bercerita. Dukanya, bisa seperti selalu bertengkar.
Anak bungsu dan anak sulung kadang-kadang bisa bertengkar karena hal yang sepele, seperti berebut barang, berbeda pendapat, iri satu sama lain, dan penyebab lainnya. Situasi ini pun kerap bikin Mama dan Papa bisa pusing dan stres sendiri menghadapinya.
Pertengakaran antar saudara kandung ini memanglah hal wajar, tapi kalau selalu terjadi dan bahkan sampai menyakiti, maka Mama perlu segera melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Caranya bisa dimulai dengan hal-hal berikut yang telah Popmama.com rangkum.
Yuk, simak cara mengatasi pertengkaran kakak dan adik berikut!
1. Dekati keduanya namun alihkan perhatian pada hal lain seolah tidak melihat anak yang bertengkar
Terkadang, anak-anak bisa bertengkar karena berebut mendapatkan perhatian dari orangtuanya, maka solusinya yang dapat Mama coba adalah untuk pura-pura cuek.
Jika hal itu terjadi, Mama bisa langsung mengalihkan perhatian pada hal lain, seolah-olah tidak melihat anak yang sedang bertengkar, atau dekati mereka tapi pura-pura melakukan aktivitas lain seperti mendengarkan musik atau membaca buku.
Dan perhatikan apakah mereka masih terus bertengar, tetapi kalau mereka sudah saling memukul atau menyakiti, Mama harus langsung melerai mereka ya.
Editors' Pick
2. Bersikap tegas dengan memberikan keduanya hukuman yang sama
Mama mungkin akan sulit mengkondisikan hal ini pada awalnya, karena takut terjebak dalam sikap pilih kasih. Namun Mama bisa bersikap tegas dengan memberi hukuman yang sama pada anak bungsu dan anak sulung karena sudah bertengkar.
Seperti menghukum mereka dengan melarang keduanya menonton televisi selama satu hari penuh atau menghukum dengan menyuruh mereka membantu pekerjaan rumah.
3. Lerai mereka dan cari tahu penyebabnya untuk mencari solusinya bersama
Mama bisa menanyakan penyebab utama pertengkaran mereka. Setelah mengetahui penyebabnya, Mama bisa menawarkan solusi yang baik bagi keduanya dan membuat mereka saling memaafkan. Bagi yang salah perlu dinasihati dan mengakui kesalahannya.
Ingatlah kembali bahwa mereka adalah kakak beradik yang seharusnya bisa hidup bahagia dan bukan selalu bertengkar atau bahkan saling melukai.
4. Ajak anak-anak untuk melakukan kegiatan bersama dengan memberikan tanggung jawab yang sama
Saat Mama melihat si Sulung dan si Bungsu sedang bertengkar, Mama dapat mengajak anak untuk melakukan kegiatan bersama-sama. Seperti memasak, menyiapkan atau membersihkan peralatan makanan, dan sebagainya. Berikan tanggung jawab yang sama beratnya.
Kemudian, saat perhatian keduanya sudah mulai lebih tenang karena fokusnya terbagi pada tanggung jawabnya, Mama dapat mulai membicarakan tentang penyebab mereka bertengkar dan memberikan nasihat bagi keduanya.
5. Jelaskan keuntungan berhubungan baik dengan saudara kandung
Seperti yang disebutkan tadi, memiliki saudara kandung memiliki perasaan suka dan duka. Saat anak-anak bertengkar, Mama bisa mengatakan bahwa banyak anak yang ingin punya saudara karena sering merasa sepi dan butuh teman cerita yang mudah diajak berbicara.
Mama juga bisa mengungkit momen-momen baik dan lucu ketika si Sulung dan si Bungsu bersama. Walaupun pertengkaran wajar dalam persaudaraan namun sampaikan bahwa mereka tetaplah keluarga, sehingga harus menyayangi satu sama lain.
Untuk membuat kakak adik kembali akur setelah bertengkar memang perlu trik khusus. Pastinya Mama juga perlu memiliki kesabaran ekstra agar tidak mudah emosi saat mendamaikan keadaan.
Jadi, itulah cara mengatasi pertengkaran kakak dan adik yang sering membuat Mama merasa khawatir. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Sibling Goals! Potret Sandrinna Michelle & Richelle yang Menggemaskan
- Sibling Rivalry adalah Nyata. Lakukan 7 Hal Ini untuk Menghentikannya!